10. Akhir-akhir Ini

290 44 17
                                    

"Lain kali, jangan jalan di belakang, lo bukan asisten apalagi pembantu," - Reyga Aldhino Syahreza.

10. Akhir-akhir Ini

Pagi kembali tiba. Sudah saat nya semua orang bersiap untuk memulai hari nya lagi. Seperti Rara, ia sudah siap dengan seragam berlogo SMA libra di saku kiri nya.

Rara turun sambil menenteng tas berwarna hitam dan sepatu yang sudah terpasang rapi di kakinya. Dilihat nya di meja makan sudah ada Ardhan dan kedua orangtuanya.

"Lama banget sih dandan nya, jamuran nih," protes Ardhan saat Rara sudah duduk di hadapannya.

"Hush, namanya juga cewek bang," bela Riana yang diangguki Rara.

"Tau, nggak kayak cowok abis pake baju sama celana langsung pergi," jawab Rara.

"Udahlah Dan, cewek memang selalu benar," tukas Radhika, papanya yang membuat Rara dan Riana tertawa.

"Iya dah," jawab Ardhan malas.

Setelah sarapan, Rara dan Ardhan berpamitan kepada mama dan papa nya untuk berangkat sekolah. Hari ini Rara berangkat bersama dengan Ardhan karena abang nya itu membawa mobil. Tinggal tunggu saja bisikan-bisikan dari netizen sekolahnya yang belum tahu jika Rara adalah adik dari Ardhan.

Hari ini Rara dan Ardhan datang sedikit lebih pagi, jam di pergelangan tangannya masih menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Meski masih pagi, SMA Libra sudah ramai dengan lalu-lalang siswa.

Dan benar saja, saat ia turun dari mobil banyak kakak kelas bahkan teman seangkatan nya yang membicaran Rara.

"siapa tuh cewek?"

"itu Ardhan kan?bukan nya dia pacaran sama Jovanka ya?

"nggak tau diri banget jadi cewek, hobi nya ganggu hubungan orang."

"Ardhan udah putus ya sama Jovanka?"

Dan masih banyak lagi. Rara hanya diam dan mengikuti langkah Ardhan dari belakang nya.

GUE ADIKNYA WOII! ADIKNYA! Gerutu Rara dalam hatinya.

"Udah nggak usah di dengerin, resiko punya abang ganteng ya gitu, haha," ucap Ardhan yang membuat Rara memutar bola mata nya malas.

Selalu saja kepedean, itulah Ardhan.

"Reyga tuh Ra," bisik Ardhan kepada Rara sambil menunjuk seseorang yang menggunalan tas ransel berwarna merah maroon yang berjalan tak jauh di depan nya.

Rara lantas mengikuti tunjuk abang nya itu.

Deg.

Tiba-tiba jantungnya berdegup kencang, seperti habis berlari maraton, padahal sejak tadi ia hanya berjalan santai.

"REY!" teriak Ardhan membuat yang dipanggil menghentikan langkahnya dan menoleh kepada Ardhan dan Rara tentunya.

Ardhan menarik tangan adiknya untuk mendekat ke arah Reyga.

"Baru datang lo?" tanya Ardhan.

Namun tak ada jawaban dari Reyga, karena laki-laki itu sibuk memperhatikan Rara yang sedari tadi menunduk.

"WOII!!" teriak Ardhan lagi membuat dua orang di hadapannya itu terperanjat kaget, "malah tatap-tatapan berdua," lanjutnya.

Siapa yang natap? Batin Rara.

Reyga menggaruk tengkuknya, tanda ia salah tingkah.

"Baru datang lo Rey?" tanya Ardhan lagi.

"Iya," jawab Reyga singkat.

Relove [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang