38. Kali Kedua - END

501 32 2
                                    


"Because I won't love someone else but you,"  - Rafirdha Grizella Pranadipa.

"don't try to love others, just love me,"  - Reyga Aldhino Syahreza.

38. Kali Kedua

Reyga mengajak Rara ke taman yang terletak di halaman rumahnya. Gelap malam yang ditemani dengan cahaya lampu taman yang berjejer rapi menjadi saksi apa yang akan diungkapkan kedua insan tersebut.

Reyga duduk ditemani Rara yang juga duduk di sebelahnya. Keheningan mengawali pembicaraan mereka.

Rara masih terdiam untuk menghirup udara malam yang segar sambil sesekali menutup matanya. Sedangkan Reyga masih setia memandangi Rara dari samping. Ia masih enggan berpaling dari wajah Rara yang sudah lama tak ia tatap dengan jarak yang sedekat ini.

Rara yang sadar bahwa dirinya sedang diperhatikan menoleh ke arah Reyga. Ia tersenyum begitupun dengan Reyga.

"Kak Rey kenapa liatin Rara gitu banget?" tanya Rara gugup sedangkan Reyga hanya menggeleng sambil tersenyum.

Kata-kata yang ingin keluar dari mulut Rara tak jadi ia ucapkan. Melihat Reyga yang menatapnya sambil tersenyum seperti itu membuat lidahnya keluh untuk sekedar berkata 'kenapa'.

"Jangan ganggu Ra, aku masih kangen liatin wajah kamu sedekat ini."

Deg!

Jantung Rara seperti drum yang dipukul kencang tak beraturan. Perkataan Reyga memang singkat namun berhasil membuat hening suasana.

"Ra, aku cemburu lihat kamu sama Adam," ucap Reyga tiba-tiba membuat Rara lantas menoleh ke arahnya, "terlebih waktu tahu kamu pacaran sama dia," Rara terbelak saat mendengar ucapan Reyga.

"Pacaran?" tanya Rara dengan alis yang hampir menyatu, meyakinkan apakah ia salah dengar atau tidak.

"Iya, kamu pacaran kan sama dia? aku nggak sengaja lihat kamu sama dia di rooftop waktu itu. Aku lihat dia meluk kamu sambil bilang kalau dia sayang sama kamu," jelas Reyga.

Rara terkekeh, ternyata Reyga melihat saat Adam menyatakan perasaannya pada Rara saat itu.

"Kak Rey pasti nggak lihat semuanya," jawab Rara singkat.

"Mana tahan aku lihat kamu mesra-mesraan sama orang lain Ra," ucap Reyga dengan begitu lucunya ketika cemburu.

"Bukan gitu maksudnya kak."

"Maksudnya?" tanya Reyga bingung.

"Gue nggak pacaran sama Rara," ucap Adam yang ternyata sudah berada di belakang keduanya.

Reyga dan Rara menoleh lantas berdiri berhadapan dengan Adam. Ada sedikit ketakutan dalam hati Rara, takut bila saja kedua laki-laki itu kembali berkelahi.

"Gue emang nembak dia. Tapi dia tolak. Gue tahu, di hatinya masih ada lo. Dan gue sadar selama nama lo masih ada di hatinya gue nggak bisa masuk. Nggak ada tempat buat gue di hati Rara. Gue sayang sama Rara. Tapi rasa sayang dia ke lo lebih besar. Gue nyerah buat dapetin dia," jelas Adam dengan kekehan nya, "dia cewek  yang paling berani nolak gue berkali-kali. Dan alasan dia nolak gue selalu karena lo," lanjutnya membuat Rara tersenyum.

"Bener kata lo Ra, cinta nggak harus memiliki, cukup dengan lo bahagia melihat orang yang lo cintai bahagia, meski bukan lo sumber kebahagiaan nya. Gue bahagia kalau lo bahagia. Maaf karena gue pernah maksa lo buat lupain Reyga. Gue sadar mau sekuat apa gue maksa lo, lo tetap nggak bakal mau dan nggak bakal bisa. Karena tempat di hati lo emang cuma buat Reyga," jelasnya.

"Thank's ya Dam, lo udah ngertiin gue," ucap Rara yang berada di samping Reyga.

"Santai Ra, apapun buat lo. Lo kan sahabat gue," jawab Adam dengan senyumnya.

Relove [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang