"Berhenti ngomong yang nggak-nggak tentang kak Rey, lo nggak tahu apa-apa," - Rafirdha Grizella Pranadipa untuk Adam Jovan
16. Jauh
Reyga, Matteo dan Saver sudah lebih dulu berada di tempat tongkrongan biasa mereka. Mereka menunggu Ardhan yang berjanji akan menyelesaikan masalah nya dengan Reyga yang sempat berkelahi di sekolah tadi.
"Itu Ardhan," ucap Matteo saat Ardhan sudah tiba dan menuju ke arah mereka.
Reyga mengangguk dalam diamnya sambil menatap Ardhan sekilas.
"Sorry lama, abis nganterin Rara pulang dulu," ucap Ardhan yang kini telah duduk di samping Saver.
"Yah, biasanya lo Rey yang nganterin Rara pulang, lo sih, nggak mikir dulu kalo ngomong sama cewek," tukas Saver mengejek Reyga.
"Gue minta maaf karena udah ngomong kasar sama adek lo," jawab Reyga dingin kepada Ardhan.
"Gila, dikacangin gue. Emangnya tampang gue kaya gado-gado?" celetuk Saver ketika Reyga selesai berbicara dan tak menghiraukan ucapan nya barusan.
"Ssttt," tegur Matteo yang berhasil membungkam mulut Saver.
Matteo dan Saver kembali diam, menunggu jawaban Ardhan.
Ardhan menatap Reyga tanpa bicara "nggak usah sok sedih gitu muka lo Rey, haha!" lanjut Ardhan sambil tertawa.
"Gue tau lo nggak sengaja ngomong gitu sama Rara, gue juga minta maaf karena udah mukul lo tadi," ucap Ardhan yang mulai serius, "gue emang kesel sih kalo ada orang yang ngomong kasar atau ngebentak keluarga gue. Terlebih Rara, dia adek gue satu-satunya, cewek lagi, anak kesayangan nyokap sama bokap. Gue nggak mungkin tega kalau ngeliat dia nangis atau disakitin orang, sekalipun orang yang nyakitin itu sahabat gue sendiri," jelas Ardhan membuat Matteo dan Saver menghela napas lega.
Mereka kira, Ardhan akan kembali menghajar Reyga dengan brutal, tapi untungnya tidak. Sedangkan Reyga, ada rasa lega di hatinya saat Ardhan memaafkannya.
"Denger tuh Rey, untung abang Ardhan ini baik, kalau gue punya adek, terus adek gue lo gituin, abis lo!" tukas Saver yang disambut kekehan oleh Ardhan.
"Terus, rencana lo apa Rey?" tanya Matteo.
"Gue bakal ketemu Rara," jawab Reyga singkat.
"Nggak usah buru-buru, gue udah nyuruh Rara buat nggak ketemu lo dulu," ucap Ardhan membuat Reyga bingung.
"Maksud lo Dan?" tanya Matteo.
"Gue mau liat gimana Reyga kalo nggak ada adek gue, haha," tawa Ardhan kembali menggema di antara mereka.
"Wah, temen laknat lo emang! ya pasti uring-uringan lah anak orang, haha," tukas Saver yang ikut tertawa.
"Perasaan baru kemaren lo posting foto berdua sama Rara, sekarang lo malah gitu ke dia, aduh Rey, Rey, sakit hati sekali ternyata mampu buat lo bodoh akan cinta," tukas Matteo.
"Tau lo Rey. Ada-ada bae kelakuan lo!"
"Gue ngelakuin itu karena gue tau lo udah mulai suka kan sama Rara, tapi lo belum sadar aja sama perasaan lo," ucap Ardhan, "lo harus bisa menyadari itu sendiri Rey,"lanjutnya.
"Mampus! Rasain tuh rasanya cemburu kalo liat dia jalan sama cowok lain, apalagi Adam tuh, anak kelasnya yang lo bilang pernah nembak Rara, aduh nggak bisa ngebayangin gue Rey, ngeliat cewek yang gue suka deket sama cowok lain," tukas Saver sambil memakan makanan yang ada di hadapannya.
"Woi! temen lo lagi galau gini lo ejekin, bener-bener lo Ver, tenang Rey gue di pihak lo tenang!" ucap Matteo sambil merangkul Reyga yang ada di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relove [COMPLETED]
Teen Fiction[COMPLETED] WELCOME BACK IN MY STORY!! --- Ketidaksengajaan menjadi awal pertemuan Rara dan Reyga. Sepasang manusia yang sedang belajar tentang cinta sedangkan yang satunya sedang belajar melupakan masa lalu. Sebuah cerita yang membuat sesuatu yang...