11. Life Is Never Flat

290 44 15
                                    

Mungkin gue orang terbodoh karena suka sama orang yang jelas-jelas hatinya buat orang lain. - Adam Jovan.

"Gitu dong kak, senyum, ketawa, jangan datar aja, chitato aja hidupnya nggak datar," - Rafirdha Grizella Pranadipa.

11. Life Is Never Flat

Hari ini kelas X IPA 2 benar-benar dipadati dengan tugas-tugas dari guru, membuat keinginan siswanya untuk merasakan jam kosong pupus seketika.

Bahkan saat jam istirahat tiba, Rara, Danita dan Clarissa tidak sempat mengunjungi kantin karena menyelesaikan tugas.

"Ra," panggil Adam yang duduk di sebelah Rara.

"Ha?" jawab Rara tanpa menoleh ke arah orang yang mengajaknya bicara.

"Liat dulu napa Ra," ucap Adam lagi.

Namun tak kunjung dituruti Rara.

"Ntar dulu Dam, ngomong aja kalo mau ngomong," jawab Rara yang masih sibuk melengkapi catatan nya.

"Ra gue suka sama lo!" ucap Adam tiba-tiba membuat Rara langsung menghentikan kegiatan menulisnya.

Bahkan seisi kelas pun menjadi hening karena ucapan Adam yang tiba-tiba itu.

"HAHAHA," tawa Rara menggema di tengah keheningan kelas, "ngaco lo Dam, becandaan lo nggak lucu! haha," lanjut Rara.

"Gue serius Ra," jawab Adam.

Rara seketika terdiam.

Gue harus jawab apa? Batin Rara bingung

"Tapi gue nggak suka sama lo Dam," jawab Rara pelan.

Ia bahkan merutuki dirinya sendiri, mengapa dia menjawab seperti itu, pasti di menyinggung perasaan Adam.

Boom.

Jawaban Rara bagaikan bom bunuh diri dalam hati Adam. Adam tersenyum simpul mendengar jawaban Rara atas pernyataan nya.

"Gue udah tau lo pasti jawab itu Ra, gue udah siap dengernya, yang penting sekarang gue lega karena udah nyatain perasaan gue ke lo," jelasnya.

Kelas yang semula hening sudah kembali normal. Hanya saja Danita dan Clarisa masih setia mendengarkan obrolan antara Rara dan Adam.

"Maaf Dam, kita baru seminggu kenal, mungkin lo bukan suka sama gue, tapi lo cuma kagum, walaupun sebenarnya nggak ada yang pantas lo kagumi dari gue," jelas Rara.

"Lo sama Reyga juga baru kenal seminggu kan?" balas Adam spontan membuat Rara bisu seketika. Benar-benar tak ada kata yang bisa ia keluarkan dari mulutnya, "santai aja kali, gue becanda doang, haha. Gue ngerti kok," jawab Adam sambil tersenyum penuh luka kepada Rara.

"Tapi kita masih bisa deket kok Dam, sebagai sahabat," jawab Rara dan diangguki Danita dan Clarissa.

"Lagian lo Dam, gercep amat, main cantik dong bro!" tukas Clarisa sambil tertawa.

"Nama nya juga suka Sa, ya takut di embat orang haha," jawab Adam membuat Rara terkekeh.

Melihat Adam yang tertawa meski Rara tau pasti hatinya sedang tidak baik-baik saja membuat Rara benar-benar merasa berasalah.

Tapi bagaimanapun juga, walapun di bibir berkata 'iya' jika hati menolak kita bisa apa.

"Yang sabar ya, hhihi," ucap Danita kepada Adam.

"Kalau lo berubah pikiran, gue siap kapan aja Ra," tegas Adam.

"Siap!" jawab Rara sambil menunjukkan deretan gigi putihnya, "sejujurnya nih ya, gue tuh mau cari sahabat dulu, supaya nanti kalau gue disakitin sama pacar gue, gue punya tempat berbagi,"jelasnya.

Relove [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang