Aku tidak tahu apa yang diinginkan Jose untuk aku menemui papa. Dia bahkan tidak memaksaku menceritakan masa kelamku, mengapa sekarang dia memintaku untuk menemui sumber traumaku. Tanpa terasa aku terlelap dalam dekapan hangatnya.
***
Sudah seminggu berlalu sejak pembicaraanku dengan Jose mengenai aku harus menemui papaku. Bujukkan Jose berhasil mengusik pikiranku seminggu ini. Aku harus menyembuhkan sakit hati dan traumaku dengan menghadapinya, karena tidak mungkin aku terus menerus meninghindari papaku, atau bagaimana jika suatu saat tanpa tak terduga aku akan bertemu dengan semua sumber traumaku. Aku memang harus menghadapi semua sumber masalahku, sumber traumaku. Kata-kata Jose terus aku pikirkan "Kau tidak boleh terus menghindarinya, sayang. Belajarlah menghadapi ketakutanmu sendiri. Hidup terus berjalan dan kau harus terus melanjutkan hidup. Aku tahu sayang kau tidak bisa melupakan apa yang mereka lakukan, tapi kau harus memaafkan mereka sampai kau bisa terus berjalan tanpa bayang-bayang masa lalu." Jose benar aku memang belum lepas dari bayang-bayang masa lalu. Mimpiku masih berdatangan kalau rasa takutku mulai meluap. Bahkan jika rasa takut itu datang dari perilaku Jose. Mungkin itu mengganggu Jose. Mungkin Jose lelah karena aku wanita penakut.
Aku sudah memutuskan untuk menemui papa. Siang ini aku sedang menghabiskan waktuku di sebuah restoran untuk bertemu dengan Tata. Aku akan memintanya menemaniku dan mungkin aku akan membuka hubunganku dengan Jose. Di depanku sudah tersedia makanan 4 sehat 5 sempurna. Jose melarangku tidak makan nasi, harus ada karbohidrat yang masuk ke dalam tubuhku, minimal aku harus makan nasi sehari sekali. Jose benar-benar memantau semua pola makanku sekarang. Aku yakin Tata akan kaget melihat menu makanan yang kupesan.
"Apa aku tidak salah menemui orang?" aku mengenali suara ini sebagai suara Tata. Sudah kuduga dia akan berkomentar mengenai menuku siang ini.
"Hai Tata, biasakanlah untuk menyapa terlebih dahulu." aku menyapa dan membalas ucapannya. "Oh ya, dan kau tak salah menemui orang. Kau bisa memesan dulu, ka." ujarku menjawab keheranannya. Tata mengabaikanku, lalu memanggil pelayan dan memesan untuk dirinya sendiri. Banyak keheranan yang Tata tunjukkan ketika bertemu denganku, mulai dari aku yang tidak memesan kafein ketika bertemu dengannya dan sekarang menu makanku yang benar-benar 4 sehat 5 sempurna lengkap dengan segelas susu. Aku seperti seorang anak kecil yang baru akan tumbuh.
"Ada apa denganmu? Sudah tidak minum kopi dan sekarang kau makan dengan super lengkap." Aku tidak langsung menanggapi ucapan Tata karena aku yakin ucapannya belum selesai. "Aku senang kau mulai memerhatikan pola makanmu, Thea." tambahnya. Tata tidak tahu bahwa ini semua kulakukan dengan sedikit terpaksa atau aku akan berakhir dengan pantatku yang merah dan tidak nyaman jika duduk. Aku tidak menanggapi ucapan Tata dan mulai menyampaikan tujuanku bertemu dengannya hari ini.
"Aku akan menemui papa." ucapanku berhasil membuat Tata berhenti menggoda menu makanku dan menatapku serius.
"Kau serius?" tanyanya masih dengan mimik wajah yang tidak percaya dengan keputusanku. Aku menganggukkan kepalaku dengan mantap, bahkan wajahku sangat serius ketika menanggapi Tata kali ini. "Kapan?" tanyanya lagi. "Akhir peka ini Ta." jawabku. "Aku akan menemu papa dan aku harap kau mau menemaniku." tambahku setelah aku menjawab pertanyaannya. Sektika aku melihat wajah Tata yang berbinar, seperti penantiannya selama ini aku jawab. Aku senang jika Tata senang.
"Tentu, aku akan menemanimu." respon Tata tidak membuatku terlalu terkejut, karena jika ini menyangkut aku dan papa, Tata bahkan akan menawarkan diri tanpa aku tawarkan. "Kau bisa mengajak Al, aku akan mengajak seseorang. Mungkin ini bisa sekaligus menjadi reuni keluarga." ucapanku kali ini membuat Tata heran, mungkin karena pernyataan bahwa aku akan mengajak seseorang.
"Siapa yang akan kau ajak bersamamu?" tanyanya penasaran. Tata memang selalu penasaran.
"Jose." jawabku seadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Healing
RomanceTakdir cinta tidak pernah salah. Berkali-kali pun kau terjatuh karena cinta, takdir cintamu akan tetap datang. Seperti malaikat penyembuh yang menyembuhkan lukamu dari 'jatuh cinta' yang lalu. Menyembuhkan kesakitan dari lukamu di masa lalu. Takdir...