Him (1)

3K 85 4
                                    

ALERT 21++

Please Vote terlebih dahulu:)

Hi all readers,

Untuk kalian yang masih berusia dibawah 21 tahun mohon bijak dalam memilih bacaan, pada part ini mengandung usur dewasa 21+, bijaklah dalam memilih bacaan. Part ini mengandung konten dewasa seperti hubungan seksual, kekerasan, dll.

Untuk kalian yang masih dibawah 21 mohon untuk tidak melanjutkan part selanjutnya

Enjoy the story!!

***

"Hari Rabu malam aku akan menjemputmu." Jose membalas percakapanku, setelah mengatakan demikian Jose bangkit berdiri dan pamit untuk pulang. "Aku pamit dulu, terima kasih undangan makan malamnya." ucapnya namun pamitnya kali disertai dengan kecupan ringan dikeningku. Aku membeku di tempatku namun sedetik kemudian aku tersadar bahwa Jose mulai berjalan keluar rumah.

"Selamat malam Thea." ucapnya sambil tersenyum kepadaku

"Selamat malam Jose."

***

Aku sedang menunggu Jose untuk datang menjemputku, hari ini ia akan mengenalkanku pada dunianya yang belum aku ketahui. Aku semakin memikirkan dunia apa yang dimaksud oleh Jose. Jose mengatakan jika akan menginginkannya malam ini, hari ini bisa menjadi hari dimana aku memikirkan apakah aku siap atau tidak.

Ketika aku sedang memikirkan apa yang akan Jose tunjukkan kepadaku, aku mendengar suara ketukan pada pintu apartmentku. Aku melangkah dengan membawa tas yang sudah aku siapkan. Aku membuka pintu apartemenku dan menemukan Jose telah berdiri di sana. Kali ini penampilannya bukan seperti pria pembisnis, namun lebih kasual dengan kaus berwarna abu-abu dan celana jeans. Jose terlihat lebih fresh dan tampan.

Aku tersenyum padanya dan keluar dari apartementku, aku mengurungkan niatku untuk mengajaknya mampir, mungkin nanti ketika pulang aku bisa memintanya untuk mampir sebentar. Jose dan aku berjalan menuju mobilnya. "Kita akan kemana?" tanyaku sambil mensejajarkan langkahku.

"Kau akan tahu." jawabnya, semakin membuatku penasaran.

Selama perjalanan kami tidak banyak berbicara, hanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Aku masih memikirkan aku akan dibawa kemana oleh Jose dan sebenarnya apa yang ingin ia tunjukkan. Setelah cukup lama aku sibuk dengan pikiranku, aku menyadari kemana Jose mengajakku. Aku melongo mendapati aku ada diparkiran sebuah club malam. Hal yang mungkin aku hindari. Aku meruntuki diriku sendiri dengan menilai Jose sebagai seorang pria yang mungkin tidak menginjakkan kakinya di club malam, mana mungkin seorang pria seseksi Jose tidak ke club malam untuk mencari kesenangan, namun apa yang mau ia tunjukkan dengan mengajakku ke club malam?

"Untuk apa kita ke club malam, Jo?" tanyaku heran. Jose hanya tersenyum dan keluar dari mobil, ia menghampiri pintu penumpang dan membukakan pintu untukku, seperti seorang putri yang disambut oleh pangerannya, aku melangkahkan kakiku keluar dari mobil dengan tanganku yang menggenggam tangan Jose. Jose masih tidak menjawab pertanyaanku dan aku hanya mengikuti langkahnya memasuki club malam itu. Namun ketika sudah di dalam club itu hanya seperti club malam pada umumnya dengan lantai dansa yang dipenuhi manusia. Jose terus masuk ke dalam dan menuruni sebuah tangga sampai menemukan sebuah pintu lain. Petugas di sana memberikan hormat kepada Jose dan memberikan kami akses masuk.

Ketika aku mengikuti Jose masuk ke dalam aku semakin melongo melihat pemandangan dalam pintu rahasia ini. Ini seperti club dalam club. Perbedaannya disini aku melihat banyak wanita yang tidak berpakaian, telanjang bulat tanpa sehela benangpun, menggunakan kalung rantai dan berlutut kepada pria yang duduk di sofa dekat mereka. Melihat keterkejutanku, Jose menggenggam tanganku lebih erat seakan memberi kekuatan, padahal ia yang membuat aku lemas seketika. Jose terus melangkah menuntunku melewati banyak pasangan serupa, sepanjang jalan menuju sebuah ruangan aku melihat ada seorang wanita yang sedang berada di pangkuan seorang pria, ada yang sedang dipukul bokongnya baik menggunakan tangan, rotan, belt dan ada yang sedang diikat kakinya dengan posisi terbukasehingga area kewanitaannya terpampang jelas dan ada sebuah alat yang bergetar diletakan di area kewanitaan tersebut. I know that tools, mantan suamiku pernah menggunakannya padaku.

Love is Healing Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang