Papa

1.5K 55 1
                                    

Aku berusaha menormalkan nafasku. Jose sudah mengeluarkan juniornya dari dalamku, sekarang ia sedang merebahkan dirinya di sebelahku, aku sedikit bergerak menghampirinya dan menempel padanya. Aku suka cuddle dalam diam dengannya sehabis bercinta.

***

Papa dan kami semua sudah duduk di tempat masing-masing di meja makan. Untuk pertama kalinya aku bisa makan di meja makan bersama papa tanpa ketakutan. Selama aku tinggal sama papa jika bukan karena ada tamu aku tidak akan bisa makan bersama mereka disini. Papa akan membuat agar aku hanya makan sendirian di meja makan. Kalaupun aku berkesempatan makan bersama-sama di meja ini tidak pernah ada kehangatan yang kurasakan, hanya ketakutan yang setiap saat bertambah.

Aku duduk bersebarangan dengan Tata, disebelah Tata ada Al dan disebelahku ada Jose, sedangkan papa duduk di singgah sananya diujung meja dekat dengan tempatku dan Tata duduk. Papa tidak berhenti mengisi piringku dengan berbagai menu yang sudah disiapkan. Aku sampai kewalahan untuk menolak semua lauk yang diletakkan di atas piringku, berbeda dengan Jose yang seakan senang piringku penuh malam ini.

"Kau terlalu kurus Thea, makanmu sangat sedikit." itulah yang papa ucapkan sambil menaruh lauk di piringku. Aku hanya tersenyum menanggapi ucapannya dan sesekali menolak.

"Cukup pa, jika kurang aku masih akan menambah isi piringku. Aku hanya takut tidak dapat menghabiskan semua ini." tolakku sambil memberikan alasan. Papa benar-benar memperlakukanku spesial hari ini. Akupun sampai bingung harus bagaimana, aku tidak pernah berada diposisi saat ini, bahkan ini pertama kalinya ayahku memerhatikan makananku. Aku merasa begitu disayang malam ini.

Aku menyendok beberapa lauk untuk kuletakkan diatas piring papa, karena ia melupakan dirinya saking senangnya menaruh semua menu ke atas piringku. "Papa juga harus makan banyak." ujarku tulus. Tata terlihat tertawa pelan melihat kelakukanku dan papa.

"Kalian berdua sangat lucu." ujarnya sambil tertawa. Aku sedikit tersipu mendengar respon Tata, karena akupun tidak menduga bahwa aku akan melakukannya. Tiba-tiba aku merasakan tangan Jose berada diatas pahaku dan mulai mengelus secara perlahan, sedikit menimbulkan perasaan geli disekitar pahaku. Aku merasa tangannya sudah masuk kedalam rok dress yang kukenakan. Aku menekan pahaku agar bisa menahan sensasi apapun yang akan diberikan Jose. Ia sedikit bermain dengan clitku membuatku harus tetap bersikap normal sambil menahan hasrat yang ditimbulkan oleh pria memabukkan disebelahku. Perlahan aku merasa sangat ingin Jose berada di dalamku, lagi. Ketika ia tidak menghentikan gerakan tangannya aku tahu bahwa aku akan segera datang. Dengan tiba-tiba, Jose menghentikkan pergerakannya dan mengeluarkan tangannya dari dalam rokku.

Uggghhh.. aku ingin sekali mengerang sekarang, sangat frustasi dengan kondisiku. Jose selalu melakukannya disaat seperti ini. Aku meruntuki apa yang ku alami dalam hati tapi aku tidak akan bisa protes, Jose tidak akan senang dengan protesku lagipula tidak mungkin aku melakukannya ditengah-tengah makan malamku bersama papa, Tata dan Al.

"Bersikap seperti biasa, sayang." bisik Jose sangat pelan ditelingaku. Aku hanya mengangguk kecil menandakan aku mengerti maksudnya, bukankah sedari tadi aku sudha bersikap sangat normal?

Kami sudah menyelesaikan menu utama dari makan malam ini. Papa benar-benar menyajikan makan malam spesial. Mungkin sudah jarang ia melakukan hal tersebut sejak dia hanya sendirian disini. Dia meninggalkan sekertarisnya setelah tahu perempuan itu ingin menghancurkan papa. Mungkin dari situ papa disadarkan akan beberapa hal.

"Thea." panggil Tata. Ia menatapku sekilas seakan mengingatkan sesuatu. Ah ternyata aku belum selesai membicarakan semuanya. Aku merasa ragu apakah papa perlu mengetahui mengenai Hans yang menghubungiku. "Kau tidak akan mengatakannya?" tanya Tata membuat papa menatap kamu berdua heran.

Love is Healing Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang