The Broken Angel

2.2K 63 10
                                    

"Ampun, master. ampun.. it's hurt like hell." ujar wanita itu terbata-bata karena menangis. Jose terus melanjutkan aksinya, sampai wanita tersebut pingsang tidak sanggup menerima cambukkan Jose lebih lama lagi. Jose membuang cambuk yang dipegangnya dan meninggalkan wanita itu masih dengan tergantung.

***

Aku membuka dan mengerjapkan mataku berkali-kali, aku masih bersembunyi dibalik selimut tebal yang membuat tubuhku hangat. Sepanjang malam aku kedinginan karena aku harus tidur di lantai. Aku tersadar bahwa seharusnya aku tidak berada di atas tempat tidur, hal tersebut hanya akan menempatkanku kembali di hukum oleh Jose. Aku bangun dan terkejut ketika aku menyadari bahwa aku tidak berada di kamar Jose, melainkan berada di kamar apartemenku dan sudah berpakaian dengan lengkap. Aku menyipitkan mataku, mengingat segala kejadian semalam. Otakku hanya mampu mengingat kalau Jose menghukumku untuk tidur di lantai karena aku melalaikan tugasku dan malah ketiduran di ruang kerjanya. Aku mengecek ponselku berharap akan menemukkan pesan dari Jose, namun nihil tidak ada pesan apapun di ponselku.

Aku memerhatikan seisi kamarku dan aku menyadari bahwa di meja nakas samping tempat tidurku terdapat sebuah kertas yang terlipat. Dengan ragu aku mengambil kertas tersebut, membukanya dan mulai membacanya.

Hi, Thea, my little one.

Ketika kau menemukan kertas ini, aku sudah mengembalikanmu ke apartemenmu. Bersamaan dengan ini aku hanya ingin kau tahu bahwa aku tidak bisa bersama denganmu. 

Gaya hidupku terlalu berbahaya untukmu. Hiduplah dengan baik, belajarnya membuka diri. Tidak semua manusia berjenis kelamin laki-laki jahat seperti masalalumu. 

Terima kasih sudah mengisi hari-hariku beberapa bulan ini. 

Maaf karena aku menghukummu terlalu keras.

Your sir,

JM

Aku menangis sejadi-jadinya membuat kertas yang masih ku pegang erat basah karena air mataku. Jose tidak menginginkanku, di saat aku sudah menyadari perasaanku ia pergi. Mungkin aku terlalu lemah untuknya sehingga ia meninggalkanku. Aku hancur, disaat aku sudah berhasil jatuh cinta namun ternyata cintaku bertepuk sebelah tangan. Jose hanya menganggapku pelacurnya selama ini. Aku berusaha menghubunginya berkali-kali namun tidak ada hasil, nomornya tidak aktif. Aku mencari tanda lain yang ia tinggali namun aku kembali tidak menemukan apapun.

Aku berlari keluar kamar, berharap akan menemukan Jose yang sedang duduk di ruang tamu dengan aura dominannya sedang menungguku bangun dari tidurku. Namun aku kembali diterpa kehampaan karena aku tidak menemukan dirinya di ruang tamu, di dapur, bahkan di kamar mandi. Aku tidak tidak menemukan dirinya sama sekali. Aku menyalahkan diriku sendiri karena selalu melakukan kesalahan selama aku bersama dengannya, selalu tidak mematuhinya. Aku masih menggenggam surat darinya yang bahkan sudah aku remas berkali-kali.

Aku menjatuhkan tubuhku di ruang tamu dan masih tidak bisa menghentikan isak tangisku. Aku merasa sangat bodoh dan lemah, mungkin Josepun enggan memiliki wanita lemah sepertiku, yang bahkan selama tiga hari berturut-turut tidak bisa mematuhi aturannya. Mungkin bukan wanita sepertiku yang Jose inginkan. Pikiranku terus memutar semua kenangan yang aku habiskan bersama Jose beberapa bulan ini. Semua aturannya, semua perhatiannya bahkan aku sangat merasa di sayang olehnya. Semua perlakuannya baik kepadaku. Aku masih sesenggukkan membiarkan diriku larut dalam kesedihan sampai aku lelah dan tenagaku habis untuk menangis.

***

Sudah satu minggu sejak Jose memulangkanku ke apartemenku, sudah satu minggu aku berusaha menghubunginya, meneleponnya, mengirim pesan namun nihil. Jose tidak pernah meresponnya. 

Love is Healing Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang