His Submissive (2)

3.8K 64 6
                                    

ALERT 21+

"Next round, baby!"

***

Aku baru saja menyelesaikan makan siangku setelah aku menyelesaikan semua tugas yang diberikan Jose. Pagi tadi Jose meninggalkanku dengan ultimatumnya bahwa aku tidak boleh menyentuh dan memuaskan diriku sendiri tanpa seijinnya. Selain itu sebelum ia berangkat kerja dan meninggalkanku ia mengatakan bahwa aku tidak akan mendapat ijin orgasm sampai besok sebagai hukuman tambahan karena kemarin aku orgasm tanpa ijinnya. Hal tersebut sudah pasti membuatku semakin frustrasi, padahal aku sudah menunggu Jose keluar rumah untuk bisa memuaskan diriku, tapi aku cukup pintar untuk tidak melanggar aturannya. 

Tubuhku sangat lelah dan pegal karena Jose tidak berhenti semalam sampai ia puas, bahkan bagian bawahku masih terasa nyeri, ditambah seharian ini aku diwajibkan menggunakan butt plug dan dilarang melepaskannya. Aku mulai merasa bosan karena semua tugasku sudah selesai sedangkan sekarang waktu masih menunjukkan pukul satu siang dan Jose baru akan pulang pukul enam sore. 

Aku memutuskan untuk menghabiskan waktu dengan membaca beberapa koleksi buku yang Jose miliki di ruang kerjanya. Aku tidak menyangka Jose memiliki beberapa novel serial yang mungkin lebih banyak di gemari para gadis dibandingkan pembisnis seperti Jose, aku membawa buku tersebut menuju sofa dan membacanya sambil telungkup diatas sofa tersebut. Ingin sekali aku membawa buku-buku ini ke dalam kamar namun Jose tidak suka membawa apapun dari ruang kerjanya ke dalam kamar.

Fokusku tertuju pada novel yang menceritakan dua insan dengan hubungan seperti Jose dan aku namun pria di dalam novel ini jauh lebih sadis dalam memperlakukan wanitanya, sekitaka aku bersyukur ternyata Jose tidak sesadis itu atau mungkin belum. Aku sudah hampir menghabiskan satu buku ketika aku merasa mataku mulai lelah dan aku terlelap. Pengaruh tubuhku yang masih kelelahan dan ditambah mataku yang mulai mengantuk karena membaca.

***

"Theaaa..." aku samar-samar mendengar namaku dipanggil namun aku masih belum menghiraukan suara tersebut sampai akhirnya panggilan itu berubah menjadi teriakan.

"Theaa! Where are you?!" aku tersadar dan langsung lompat dari posisiku. Jose sudah pulang, aku melirik jam yang ada di ruang kerja Jose. jam 6 lewat 5 menit. Shit bagaimana bisa aku tidak sadar kalau ketiduran dan bahkan aku belum memasak makan malam. Aku melangkah keluar dari ruang kerja Jose dan mendapatinya sedang duduk di sofa ruang tamu. Aku menghampirinya perlahan dengan kepala tertunduk, benar-benar meruntuki diriku sendiri. Bahkan pantat dan pussyku masih bengkak dan aku harus menghadapi hukumanku lagi. 

Aku berlutut di hadapannya, di antara kedua kakinya. Aku nyaris menangis, takut. "Darimana kau?" tanya Jose katika aku sudah berlutut di hadapannya. "I'm sorry, sir." balasku lirih. 

"Aku bertanya darimana kau?!" Jose mengulangi pertanyaannya dengan suara yang dingin dan tatapan yang menusuk, untuk kesekian kali aku meruntuki kebodohanku, aku benar-benar takut sekarang.

"Aku ketiduran di ruang kerjamu, sir." jawabku pelan, benar-benar pelan. Jose mengangkat daguku.

"Jadi itu alasanmu mengapa aku tidak bisa menemukanmu di depan pintu ketika aku pulang kerja?" tanyanya dingin. Aku ingin sekali menundukkan wajahku namun Jose tidak melepaskan cengkraman di daguku. "Aku bisa menduga kalau belum ada makan malam sekarang." ujarnya menyindir. Aku takut sekaligus sedih, apakah ini diri Jose yang sesungguhnya? Apakah aku menginginkan Jose yang seperti ini? 

"Aku kasih kau waktu satu jam untuk membuat makan malam, setelah selesai dengan makan malam i'll deal with you." Jose meninggalkanku menuju kamar usai mengatakan demikian, aku berdiri dan menghapus airmataku yang sudah kutahan sejak aku tiba dihadapannya. Aku berjalan menuju dapur dan menyiapkan makan malam. Aku mencari celemek hitam sebagai satu-satunya pelindung tubuh bagian depanku dari cipratan minyak panas jika aku sedang memasak, namun nihil celemek hitam yang biasa aku gunakan tidak aku temukan dimanapun.

Love is Healing Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang