ALERT 21+!!!!
Bijaklah dalam memilih bacaan. Jangan menyalahan author dan contentnya tapi jika memang belum sesuai pada umurnya silakan mundur secara teratur. Pilihlah bacaan yang sesuai dengan umur kalian. Dari awal aku sudah memperingatkan bahwa cerita ini merupakan MATURE CONTENT!
ENJOY THE STORY! DON'T FORGET TO GIVE ME VOTE AND COMMENT!
"Let's try, sir." jawabku akhirnya. Ini pengalaman baru sesungguhnya untukku. Hans hanya menggunakan kamar mandi untuk menghukumku. Mungkin mencoba sex di kamar mandi tidak ada salahnya.
***
Jose sudah berada di kamar mandi dengan topless, hanya celananya yang masih melekat indah pada tubuhnya. Ia sedang menyiapkan bathtub untuk kami mandi. Aku melangkah masuk ke dalam kamar mandi dan berdiri dibelakang Jose yang sedang menyiapkan air. Dengan perlahan aku melepas semua pakaianku sehingga sekarang tubuh polosku sudah terpapang jelas.
Setelah Jose selesai dengan airnya, ia membalikkan badan dan menemukanku tanpa busana, menatapku dengan tatapan intens. "Tidakkah kau ingin membantuku melepas celana ini?" pertanyaannya membuatku tersenyum dan mendekat ke arahnya, Aku merendahkan tubuhku dan mulai membuka kancing dan resleting pada celananya dan dengan gerakan sensual menurunkan celananya hingga posisiku saat ini tepat berada di depan juniornya yang sudah sangat tegak berdiri. Aku sedikit mengecupnya lalu kembali menegakkan diriku di hadapannya.
Jose melangkah masuk ke dalam bathtub dan mengulurkan tangannya untuk membantuku masuk ke dalam air bersamanya. Jose melebarkan kakinya dan membuatku duduk diantar kakinya yang terbuka. Jose menggulung rambut kuasal dan mengikatnya, aku bahkan tidak menyadari darimana dia mendapat karet rambut itu. Sekarang punggung telanjangku sudah terekspos untuk bisa ia jelajahi. Perlahan aku merasa ia mulai mengecup leherku dan turun ke punggungku. "Ahh.." satu desahan lolos dari bibirku saat merasakan kecupannya dibahuku, salah satu titik sensitifku.
"Kau boleh memulai dengan kau yang memegang kontrol sayang." bisiknya ditelingaku dan sedikit menggigitnya membuatku mendesah untuk kedua kalinya. Jose sedikit mengangkat tubuhku dan memutar posisiku agar duduk menghadapnya. Aku menempatkan diriku diatasnya, mengarahkan juniornya agar masuk di dalam diriku. Aku mengangkat sedikit pinggulku dan memasukkan juniornya secara perlahan. Tekanan air membuat hal yang kulakukan menjadi sangat lambar karena massa bertambah. Setelah junior Jose masuk dengan sempurna aku mulai menaik turunkan pinggulku secara perlahan.
"Ahhhhh..." desahan Jose terdengar sangat seksi di telingaku. "Lebih cepat sayang." perintahnya sambil menahan gairah dalam dirinya. Aku tidak merubah tempoku, hal tersebut membuat Jose cukup geram dan membalikkan posisi sehingga sekarang aku menungging dibawahnya. Jose menarik rambutku yang tadi diikatnya sehingga kelapaku mendongak dan ia mulai bergerak dengan cepat. Secepat ia memindahkan kontrol yang tadinya diberikan kepadaku. Beberapa kali aku terpeleset karena gerakan Jose yang sangat cepat.
"Ahhh,, please sir pehh..lhaaaannn, pelaanhhh." mohonku tanpa bisa menahan desahan yang terus terlontar dari bibirku. Jose menulikan pendengarannya, dan tetap menggerakan pinggulnya dengan cepat, jika posisiku tidak ditahannya pasti aku sudah berkali-kali jatuh. Bersyukur bathtub Jose memiliki ukuran yang cukup besar.
Aku merasa gelombang besar akan datang, kupu-kupu mulai berterbangan di dalam perutku, Jose masih belum memperlambat temponya, membuatku kehilangan konsentrasi untuk meminta ijin padanya. rules are rules. Itu yang selalu Jose katakan. Aku benar-benar akan sampai sebentar lagi. Aku mengumpulkan semua konsentrasiku dan suaraku yang hanya mengeluarkan desahan untuk mendapatkan ijin darinya.
"Sir, please may I come? I can't hold it, sir." Aku butuh permission darinya, aku tidak akan bisa menahan ini. "Yes, me too." begitu ijin itu diberikan aku tidak membuang waktuku, kakiku bergetar dan seketika menjadi lemas. Tubuhku mulai lunglai begitupun Jose yang masih berada di atasku. Dengan sigap ia mendudukkanku dipangkuannya dan membuang air yang kita gunakan sehabis bercinta tadi dan menggantinya dengan air baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Healing
Roman d'amourTakdir cinta tidak pernah salah. Berkali-kali pun kau terjatuh karena cinta, takdir cintamu akan tetap datang. Seperti malaikat penyembuh yang menyembuhkan lukamu dari 'jatuh cinta' yang lalu. Menyembuhkan kesakitan dari lukamu di masa lalu. Takdir...