Him (2)

2.6K 65 5
                                    

Apakah kau sudah menunjukkan semua sisimu kepadaku?' tanyaku. Aku merasa melontarkan pertanyaan yang salah. Karena setelah aku menanyakan hal tersebut Jose hanya diam tidak menjawabku.

***

"Kau kemana saja belakangan ini. Sulit sekali bertemu langsung denganmu." Tata menggerutu ketika pelayan telah selesai mencatat pesananku. Hari ini aku memang bertemu dengan Tata untuk makan malam. Aku sudah mengabari Jose jika ia tidak perlu menjemputku karena aku akan menemui Tata.

Tata belum aku beritahu hubunganku dengan Jose. Sesuai kesepakatan antara aku dan Jose, hubungan D/s kami hanya rahasia diantara kami dan beberapa kenalan Jose di Club. Aku belum pernah kembali lagi ke club itu sejak pertama Jose mengajakku. Aku mengatakan pada Jose aku tidak nyaman dengan hal tersebut, aku tidak nyaman berada disana.

"Maafkan aku, Ta. Aku sangat sibuk belakangan ini." jawabku, aku tidak sepenuhnya berbohong. Aku memang sedang sibuk dengan projek yang sedang di garap oleh timku, tapi aku belum mau membuka pembicaraan mengenai hubunganku dengan Jose. "Bagaimana acara ulang tahun papa kemarin?" tanyaku lebih untuk basa basi. Tidak sepenuhnya basa basi, aku ingin tahu kabar selanjutnya mengenaik keadaan papa.

"Seperti biasa, tidak ada yang spesial tahun ini. Mungkin akan spesial kalau kau memutuskan datang kemarin. Papa terus menanyakan dirimu." perkataan Tata cukup terdengar sarkas ditelingaku.

"Aku akan menemuinya, jika aku siap. Jadi aku tidak perlu acara khusus untuk menemuinya." balasku dengan tenang. Jose berhasil membuatku lebih mudah mengontrol emosi atau memang sejak awal aku cukup kalem untuk menghadapi kesarkasan Tata barusan.

"Terserah padamu, aku ingin makan malam karena aku merindukanmu, jadi jangan mengangkat pembicaraan yang membuat suasan kita tidak enak, oke?" pembicaraan kami terhenti karena pelayan datang dengan pesanan kami berdua.

"Bagaimana harimu belakangan ini Ta?" tanyaku mengalihkan topik, aku cukup menghargai Tata untuk tidak melanjutkan pembicaraan sebelumnya karena hanya akan memicu perselisihan kami.

"Not bad. Al lebih sering di sini sekarang dibanding berpindah dari satu negara ke negara lain. Kami sedang merencankan program untuk memiliki anak kembar." Aku lumayan terkejut dengan keinginan kakakku ini, setelah memutuskan untuk menunda memiliki anak selama setahun akhirnya ia memutuskan untuk program anak kembar. Bukankah itu cukup mengejutkan?

"Wow, jadi aku akan segera jadi aunty?" tanyaku masih tidak percaya apa yang direncanakan oleh kakakku ini. Tata hanya mengangguk sambil tersenyum dengan malu. "Mengapa kepikiran anak kembar Ta? Tidak ingin mencoba tanpa program dulu?" tanyaku lagi. Tata menggeleng.

"Al menginginkan anak kembar." jawab Tata singkat. "Menurutku malah cukup baik untuk kami berdua. Aku tidak keberatan mengandung dua janin sekaligus." tambah Tata masih dengan senyum malu-malunya.

"Tapi mengikuti programpun tidak 100% akan berhasilkan Ta?" aku menyesali pertanyaanku karena berikutnya senyum Tata mulai menghilang dari wajahnya. Aku benar-benar meruntuki diriku sendiri. "Memang benar Thea, tapi tidak ada salahnya jika aku mencoba." jawab Tata akhirnya. Aku merasa jahat karena membuat Tata murung. "Maafkan pertanyaanku Ta." ujarku kemudian. "Tidak masalah." balasnya kembali tersenyum. Tata selalu begitu, menyembunyikan kesedihannya.

"Sudah mulai programnya Ta?" tanyaku. Tata mengangguk dan antusiasnya menjelaskan mengenai program ini kembali. "Kau tau Thea, ada tiga program yang ditawarkan dokter. Aku tidak begitu ingat nama-nama medis yang disebutkan, tapi intinya satunya menggunakan obat yang diminum, satu dengan injeksi atau di suntik dan satu lagi dengan melakukan inkubasi di laboratorium. Dan tingkat yang cukup tinggi untuk program ini berhasil adalah dengan melakukan injeksi atau disuntik. Aku ingat program yang aku ambil namanya gonadotropin, kau tahu tingkat kesuksesannya yang paling tinggi yakni 30%." Melihat keantusiasan Tata hal itu menular kepadaku. Aku sangat senang mengetahui kakakku akhirnya memutuskan untuk memiliki anak.

Love is Healing Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang