Delapan Bulan Kemudian
(Terhitung sejak Jose meninggalkan Thea)Aku menatap pantulanku di cermin. Hari ini merupakan hari spesial buat Grace dan Matt. Akhirnya hari ini tiba, hari pernikahan sahabat sekaligus kakakku. Hari ini aku akan dipasangkan dengan sahabat Matt sebagai best man dan braids maid mendampingin Matt dan Grace. Selain aku tentu saja sepasang best man dan braids maid di sandang oleh kakak perempuanku dan suaminya. Selain bahagia karena Grace aku juga bahagia karena aku akan segera menjadi aunty karena Tata sedang hamil besar sekarang. Al sudah bersusah payah melarangnya untuk ikut ambil bagian dalam pernikahan Grace, namun kakakku itu bersikeras bahwa ia dan Al harus ikut ambil bagian.
Sejak hamil Tata lebih emosional, lebih sensitif. Bahkan tanpa sebab apapun ia bisa menangis, menjadi sangat manja pada Al, selain itu Tata bisa sedikit melawan Al dan menjadi lebih galak dan seperti yang kalian tahu seorang Alfonso tidak akan mau mengalah untuk itu.
Aku belum mengetahui siapa pasanganku di pesta ini untuk mendampingi pengantin, ketika gladiresik kemarin orangnya berhalangan hadir. Akupun tidak banyak bertanya karena mungkin akupun tidak mengenal orangnya. Teman Matt tentu tidak sedikit dan tidak semuanya aku kenal.
"Kau sangat cantik, Thea." ujar seseorang dari balik pintu ruang rias yang dipesan oleh Matt dan Grace. Aku menoleh dan mendapati Al berdiri disana. Ia menghampiriku dan memelukku penuh sayang. Ah beruntungnya Tata memiliki pria ini.
"Terima kasih. Kau juga sangat tampan, calon ayah." ujarku menggodanya. Tidak berapa lama aku melihat Tata masuk ke dalam ruangan dan mengambil alih suaminya. Inilah salah satu sikap baru Tata. Ia tidak rela Al disentuh siapapun termasuk aku. Padahal biasanya itu bukan masalah.
"Maafkan aku, Ta. Aku hanya memeluk kakak iparku karena ia memujiku." ujarku menggodanya dengan jahil.
"Cepatlah kau cari calon suami Thea." ujarnya kesal. Aku hanya tertawa menanggapi kekesalan Tata. Aku mengikuti saran Jose untuk mulai membuka diriku dan meyakinkan diriku bahwa tidak semua pria buruk seperti masalaluku. Aku sempat kembali bertemu dengan mantan kekasihku Christ, ia sudah menjadi seorang ayah dengan anak yang sangat cantik. Christ menikah tiga tahun lalu ketika ia berhasil mencintai wanitanya setelah ia melepasku. Aku bahagia dengan jalan hidupnya bahkan sekarang ia sudah menjadi ayah yang sangat baik menurutku.
Aku tidak bisa berhenti merindukan Jose Marillo. Pria yang cukup banyak mengubah hidupku. Delapan bulan ini aku tidak berhenti mencarinya. Bahkan aku sempat mengunjungi club malam yang pernah ia tunjukkan namun sayang karena aku bukan anggota disana aku tidak bisa masuk dan aku hanya berakhir dengan minum sampai mabuk. Ada hal mengganjal malam ini, karena aku sadar bahwa aku melihat Jose membantuku dan membawaku pulang ke apartemenku. Namun aku terlanjur tidak sadarkan diri.
Aku masih bisa merasakannya malam itu, tapi aku hanya berpikir bahwa aku bermimpi dan berhalusinasi karena begitu merindukannya. Aku bahkan beberapa kali mengeksplor gaya hidup Jose berharap ketika aku bisa kembali padanya aku tidak akan mengecewakan seperti sebelumnya. Aku ingin menjadi miliknya yang terbaik. Walau aku sadar sekarang sudah terlambat.
"Apa yang kau pikirkan?" tanya Tata membuyarkan lamunanku. Ia masih terus bergelayut maja di lengan Al. Sosok posesif dan otoriter Al pada Tata selalu mengingatkanku pada Jose.
"Tidak ada. Hanya merindukannya." ujarku pelan lebih pada bergumam pada diri sendiri, tidak kusangka kedua insan itu mendengarnya.
"Mengapa kau tidak mencari pria lain saja sih Thea?!" tanya Tata sebal. "Untuk apa selalu merindukan pria yang mencampakanmu?" tanyanya lagi. Kalau sifatnya yang satu ini bukan karena bawaan hamil tapi karena memang itulah sifat Tata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Healing
Roman d'amourTakdir cinta tidak pernah salah. Berkali-kali pun kau terjatuh karena cinta, takdir cintamu akan tetap datang. Seperti malaikat penyembuh yang menyembuhkan lukamu dari 'jatuh cinta' yang lalu. Menyembuhkan kesakitan dari lukamu di masa lalu. Takdir...