-Kehidupan Dirinya Tak Seindah Namanya-
Kehidupan yang dijalani Indah berbanding terbalik dengan namanya. Keluarga harmonis tidak ada pertengkaran, itu lah yang didambakannya.
Disekolah dibully, di rumah menyaksikan pertengkaran kedua orang tua past...
Indah tengah membaca sebuah novel ditangannya. Dia sangat tertarik dengan kisah cinta. Tapi, salahnya dia sama sekali tidak pernah mengalaminya. Bahkan Indah tidak tahu apa itu cinta yang sesungguhnya. Yang dia tahu, jika seorang pria dan wanita saling menyayangi, itulah cinta.
Tiba-tiba aktivitas membaca Indah terganggu seiring datangnya Abi, yang telah membawa banyak sekali bunga beserta coklat disusul para siswi yang sedang memegang ponselnya seperti memotret Abi.
Abi pun duduk di kursinya. Indah berusaha acuh, namun kebisingan yang ditimbulkan sungguh terlalu sulit untuk diabaikan. Indah melihat Abi yang dengan santainya memainkan ponsel ditangannya. Indah menatap wajah itu. Manis, dengan alis mata yang tebal, hidung yang mancung, bibir yang indah. Wajar saja bila seluruh siswi di SMA ini terpana melihatnya.
"Jangan diliatin terus kali," sindir Abi. Indah pun tersadar dan langsung kembali ke posisi semula.
"Ck, pipi lo kenapa merah Ndah?" Indah terkejut bukan main saat tangan Abi menangkup kedua pipinya tiba-tiba. Jangan bilang itu tidak luput dari pantauan siswi lainnya. Mereka malah berteriak kecewa.
"Lepas!" Perintah Indah. Namun kalian harus tau sifat Abi yang tidak bisa ditegur. Dia malah semakin membuat Indah malu.
"Tangan kamu kok dingin gini, sayang? Kamu sakit apa? gugup saat dekat pacar kamu ini ya?" Cerca Abi sembari mengerlingkan matanya. Apalagi ini Tuhan, kenapa dia datang justru membuat dirinya terkena masalah. Sudah dipastikan besok Indah akan jadi trending topicnomor 1 di SMA Cempaka Putih ini.
"Lepas Abi, kamu apa-apaan sih?! Aku malu,"
"Kamu malu apa cemburu sih sayang? Gemes deh," Abi pun berdiri lalu berteriak, "Kalian balik gih ke kelas kalian masing-masing! Pacar gua cemburu nih," Indah melotot, apakah Abi tengah mengerjainya. Kenapa tidak ada habis-habisnya masalah yang dia hadapi.
Bel pun berbunyi, seluruh siswi yang berada di depan kelas Abi dan Indah pun pergi. Indah berdiri, dia ingin ke taman belakang untuk menghirup udara sebentar. Setidaknya dia punya kekuatan saat menghadapi hari ini dan seterusnya.
Ketika berada di taman dia duduk di sebuah kursi, menghirup rakus oksigen sembari menutup matanya dan menenangkan pikiran.
"Lo bolos gak ngajak-ngajak," cibir seseorang.
Indah menoleh, mendapati Abi yang kini sedang menatapnya. Indah yang salting pun segera berdiri. "Ngapain kamu kesini?"
"Pengen bolos kayak lo!"
"Siapa yang bilang aku bolos?"
"Ck, jadi lo ngapain disini kalo gak bolos," Abi mengeluarkan senyum sinisnya. Namun tetap saja membuat seluruh kaum hawa jatuh hati.
Abi adalah seorang most wanted sejak SMP, bahkan saat dia SMA di jakarta. Tapi, salahnya Abi hanya mencintai 2 orang wanita, yaitu Ibunya dan Vita. Mungkin, sekarang Vita sudah di blacklist dari daftar orang yang dia cinta, termasuk temannya. Jika diingat-ingat kejadian saat itu, membuat Abi pusing, dia seperti ditusuk namun tidak berdarah. Luka namun tak nampak, dan itu sangat sulit mencari penawarnya. Abi juga tidak mengerti, kenapa Vita bisa membuat luka itu. Apa kekurangannya sehingga dia melakukannya dengan sahabatnya sendiri, perlu digaris bawahi sahabat! Tapi sekarang dia sudah mengubur perasaan itu, mengubur luka lama. Dia ingin membuka lembaran baru, mencari sosok yang dapat menyayanginya namun lemah, agar dia bisa melindunginya. Keinginan yang sangat aneh.
"Ya sudah, aku mau balik ke kelas dulu," sebelum Indah benar-benar pergi, tangannya sudah terlebih dahulu ditarik oleh Abi, dan membuat Indah terhuyung ke dada bidang Abi. Kemudian, Abi memeluk pinggang Indah dengan posesif.
Indah melotot, namun sudah terlebih dahulu terhipnotis dengan tatapan Abi. Indah terus menatap wajahnya. Kenapa dia sangat nyaman melihat wajah ini. Mata yang indah, senyum yang manis, dan mungkin akan menjadi candu untuknya.
"Lo mikirin yang kotor-kotor ya?" Indah tersadar, dia menampilkan wajah yang bertanya-tanya. Dan menurut Abi, itu sangat menggemaskan.
"Apaan sih, tolong lepasin." Pintanya seraya berusaha lepas dari belenggu Abi.
Abi pun mengendurkan pelukannya. Indah tak ingin membuang-buang waktu lagi. Dia pun berlari meninggalkan Abi.
Abi tersenyum melihat tingkah Indah yang sangat menggemaskan. Tapi, apakah dia benar-benar telah membuka hati kepada orang lain? Kenapa dia selalu nyaman ketika dekat dengan Indah. Abi pun menarik nafas dan duduk dibawah pohon rindang di taman belakang ini. Dia pun mengambil sebungkus rokok dari kantong baju miliknya. Abi mengambil sebatang rokok, dan mulai menyesapnya lalu menyembulkan asap ke udara.
Ini adalah salah satu aktivitas Abi setelah kejadian 2 tahun lalu. Depresi, itu lah yang dirasakannya. Sejak saat itu dia mulai merokok dan keluar masuk ke club. Apalagi saat di jakarta, kehidupannya begitu bebas karena orang tuanya yang sibuk dengan aktivitas masing-masing. . . . . . . . . . . . . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat pagi, siang, sore, malam temen-temen semua.
Apa kabar semua? Gimana hari ini?
Terus chapter kali ini gimana? Bagus gak sih? Feel-nya dapet gak?
Ya kalo gak dapet atau jelek, aku mohon maaf. Karena aku juga masih belajar. Belum paham banget tentang kepenulisan wkwk
Walaupun gak bagus, dukung aku dong. Dengan cara klik tombol bintang di pojok bawah kiri kalian. Serta komen and share. Kalian udah tau bukan kalo cerita ikut challenge dari SkyPublisher jadi kalian harus vote, oke!🙊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan jangan lupa follow Instagram aku yang followers nya gak seberapa ini, oke!
Aku mau bisikin, mau denger gak? Aku sayang kaliannnnnnnnnnn
Oke seperti nya sifat bucin saya hampir keluar. Intinya selalu vote ya:)