Happy Reading ✨
Aku hanya orang baru yang beruntung bisa kau jadikan pasanganmu.
~Indah Aurelia
...............................🖤🖤🖤............................Tok Tok Tok
Mendengar suara ketukan pintu, Indah yang sedang makan pun memberhentikan aktivitas makannya. Dengan cepat dia membuka pintu rumahnya. dia sangat terkejut saat Abi datang membawa buket bunga untuk dirinya. Manisnya, pirkir Indah.
"Untuk aku?"
"Enggak, ini untuk Mama kamu." Runtuh sudah harapannya. Kini dia malu, karena terlalu berharap kepada Abi. Lagian mengapa sih dia harus bertanya seperti tadi. Terlalu ke-geeran.
"Emm ... Mama ya?" Abi mengangguk.
Apa jangan-jangan Abi suka dengan mamanya? Oh tidak, kenapa pikiran Indah sangat kacau kali ini. Tak mungkin Abi memilih Mamanya yang jelas-jelas umur mereka terlampau jauh. Indah pun melirik Abi dari atas sampai bawah.
"Yaudah sebentar aku panggilin."
Indah berbalik. Namun saat dia ingin melangkah, tangannya sudah ditahan oleh Abi. Indah reflek menoleh dan memutar badannya kembali ke hadapan Abi.
"Ini buat kamu, bukan buat Mama." Abi menyodorkan bunga itu padanya, dan sukses membuat Indah melongo.
"Hah?"
"Aku becanda sayang!" Seru Abi sembari mengelus lembut pucuk kepala Indah.
"Lucu banget sih, pacar gua!"
Indah menyipitkan matanya saat melihat kearah Abi. "Perasaan tadi ngomongnya aku-kamu. Sekarang udah ganti aja jadi gua-lo."
Abi menghela nafas kasar. Hal-hal kecil seperti ini musti sekali harus dipermasalahkan. Dia tak mau memperpanjang apa yang dikatakan Indah. Jika dia menuruti dan menjawab pernyataan Indah, bisa-bisa mereka terlambat ke sekolah.
"Udah gak usah dipikirin. Ayo pergi!"
"Pergi kemana?"
Abi menepuk jidatnya. "Ke sekolah Indah, ya kali ke KUA. Mana pake baju seragam lagi."
"Maafin aku yang suka telmi." Ujar Indah sembari menepuk-nepuk kepala sebelah kirinya.
"Iya, aku maafin."
"Kamu siap-siap gih. Biar kita jalan sekarang."
Indah pun langsung masuk ke dalam rumah, mengambil tas dan menyalim ibunya. Setelah itu dia langsung datang kepada Abi.
"Udah?" Indah mengangguk.
Abi membukakan pintu mobil sebelah kiri agar dia duduk di sampingnya. Lalu Abi memutar dan masuk ke kursi kemudi.
Mobil milik Abi melaju dengan kecepatan normal. Hanya keheningan yang ada di dalam mobil tersebut. Tak ada satupun dari mereka yang berbicara. Sejenak Indah berpikir tentang Ibunya yang sudah memberitahukan rencana perceraian mereka, sedangkan Abi masih kalut. Bayang-bayang tentang kejadian lama kembali teringat. Padahal sejak ada Indah, dia sudah sedikit melupakan kejadian itu.
Indah pun tersadar, sikap Abi tidak seperti biasanya. Kini dia lebih banyak diam. Sejenak Indah berpikir apa kesalahannya.
Tapi, akhirnya dia menyerah. Lebih baik dia langsung bertanya saja kepada Abi, daripada harus menebak-nebak hal-hal yang tak pasti, pikirnya.
"Abi ..." Tak ada jawaban. Kemudian Indah mengulanginya lagi, mungkin suaranya yang kekecilan.
"Abi ..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Indah [SELESAI]
Novela Juvenil-Kehidupan Dirinya Tak Seindah Namanya- Kehidupan yang dijalani Indah berbanding terbalik dengan namanya. Keluarga harmonis tidak ada pertengkaran, itu lah yang didambakannya. Disekolah dibully, di rumah menyaksikan pertengkaran kedua orang tua past...