Bab 8 - Kanibal

196 27 27
                                        

🎶Blink - Takut🎶

Happy Reading ✨

Jika benar aku mencintaimu, aku harap kau tak seperti lainnya.
~Indah Aurelia

...............................🖤🖤🖤............................
Hari ini SMA Cempaka Putih kedatangan murid baru pindahan dari SMA Nusantara. Dia adalah Vita Marissa. Seorang gadis berparas cantik dengan aktivitas sehari-hari sebagai model majalah remaja. Kabarnya dia pindah karena ingin kembali mendekati mantan pacarnya saat SMP.

Vita masuk di kelas yang sama dengan Lisa dan Sarah. Tak ada habis-habisnya mereka membuat Indah sebagai bahan bully-an. Bahkan dengan kedatangan Vita, mereka kini punya rencana baru untuk mem-bully anak itu.

Ketika Vita memasuki kelas barunya, dia juga sedikit terkejut dengan teman sekelas nya itu, dia yang dulu pernah Vita bully dan hampir membunuhnya. Vita berusaha acuh terhadap orang yang kini melihatnya. Anggap saja pura-pura tidak kenal, pikirnya.

Vita duduk ditempat kosong, dan tempatnya tidak terlalu dipojok kelas. Dia mengeluarkan ponsel, sembari melihat yang mention dirinya di Instagram. Wajar, namanya juga selebgram.

Vita dan Abi dulu adalah pasangan selebgram yang sangat di idolakan remaja saat itu. Seiring berhembusnya kabar bahwa Vita dan Abi putus, semakin banyak juga yang ingin mencari sebab putusnya mereka. Maka dari itu sampai sekarang mereka masih menjadi terkenal dengan followers yang banyak bahkan mengalahkan artis-artis papan atas Indonesia. Setidaknya para netizen merasa puas setelah melihat-lihat kabar mereka setelah putus.

Sepertinya Lisa mulai menjalankan aksinya. Dia mulai mendekati Vita, Lisa dan Sarah duduk tepat di hadapan Vita. Kebetulan yang punya sedang keluar. "Ngapain kalian disini?" Tanya Vita.

"Gua mau ajak lo buat join," ajak Lisa.

Vita mengernyit, "join apaan dah?"

Sarah mulai membisikkan sesuatu di telinga Vita, kemudian Vita menaikkan alisnya sebelah tak mengerti.

"Untungnya di gue?"

"Lo gak tau kalo Abi lagi deket sama Indah? Bahkan Abi bilang mereka pacaran. Gue tau tujuan utama lo masuk ke sekolah ini." Jelas Lisa.

"Trus untungnya di kalian? Jangan bilang kalian mau ngejebak gue?" Cerca Vita.

"Enggak akan, gue disini cuma mau bantu Sarah, sepupu gue untuk balas dendam." Ujar Lisa meyakinkan, menurutnya hanya Vita teman yang tepat untuk hal ini.

"Balas dendam?" Tanyanya.

"Kalo itu lo gak berhak tau, intinya dia mau balas dendam." Balas Lisa.

"Okeh-okeh gua ikutan. Apa rencana kalian?" Lisa dan Sarah hanya tersenyum.

🖤🖤🖤

Indah kini sedang memakan roti yang dia beli tadi pagi dikelas. Seperti biasa dia ditemani oleh Abi. Entah kenapa, dia sulit sekali menawarkan roti yang dia beli tadi kepada Abi. Alhasil roti itu tetap tersimpan di tas Indah. Jangan tanya keadaan jantung Indah sekarang, sangat tidak terkontrol jika berada didekat Abi. Apakah dia jatuh dalam pesona Abi? Dia juga tidak tahu, karena ini pertama kali untuk nya.

"Jika benar-benar aku mencintaimu, aku harap kau tak seperti lainnya," begitulah teriak batinnya.

Indah terus menerus menatap wajah Abi, "liatin aja muka gua, gratis kok." Sindirnya yang membuat Indah malu karena tertangkap basah menatap wajahnya.

"Enggak, pede banget kamu." Balas Indah sedikit gugup, padahal sudah jelas dia tertangkap basah.

Abi menghela nafas kasar, dia mematikan ponsel miliknya dan meletakkannya di saku baju. Lalu Abi dengan sigap menarik tangan Indah agar mendekat, kemudian dia memakan roti yang ada di genggaman Indah tanpa jijik.

"Laper banget gua, untung aja masih bisa bedain mana makanan, mana manusia." canda Abi.

Indah tersentak, jantungnya berpacu dengan ritme jantung yang sudah abstrak. "Kamu?"

"Iya, kadang kelepasan makan manusia. Gimana dong namanya juga laper ya kan." Timpal Abi memberikan penjelasan, namun jauh di dalam hatinya, dia ingin sekali tertawa melihat wajah terkejut Indah.

"Abi, kamu kanibal?" Sebenarnya Abi cukup terkejut dengan pemikiran Indah yang begitu jauh, tapi sepertinya permainan ini semakin asik, pikirnya.

"Menurutmu?"

Tiba-tiba saja Abi memegang perutnya seperti kesakitan.
"Duhh perut gua keroncongan nih," lanjut Abi memancing.

Indah tersentak, wajahnya kini ketakutan. "Nih, Abi makan, ini juga ada yang didalam tas aku. Atau kamu mau aku beliin lagi dikantin? Tapi jangan makan aku ya,"

"Hahhahahah" Abi tertawa melihat tingkah grusa-grusu Indah sembari menangkup pipi gembulnya. Tapi malah wajahnya kini semakin pucat pasi.

"Kenapa kamu ketawa? Aku takut Abi, cobain dulu ini rotinya enak kok, gak beracun." Tawar Indah seraya kembali menyodorkan roti yang ada di tangannya.

"Gua becanda Indah. Ya kali gua makan orang," jelas Abi sembari kembali tertawa. Untung saja kelas ini sedang sepi, jika ramai mungkin mereka semua heran, kenapa Abi tertawa sampai segitunya.

"Kamu serius?" Tanya Abi.

Abi kembali memegang pipi Indah, "Iya, serius sayang."

Indah melepaskan tangan Abi dari pipinya, jujur sekarang dirinya dilanda kegugupan. "Abi jangan sayang-sayang gitu! Aku bukan sayang kamu,"

"Jadi gimana dong biar Indah jadi sayangnya Abi?" Pipi Indah bersemu merah mendengar penuturan Abi. Dasar Abi kang gombal!

Sebenarnya Indah masih ragu, apakah dia benar-benar mencintai Abi atau tidak. Jika memang benar, dia berharap semoga Abi juga mencintainya. Dia tidak mau patah hati untuk pertama kalinya. Jika tidak, dia berharap Abi akan seperti ini untuk selamanya. Sudah terlanjur nyaman, pikirnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat pagi, siang, sore, malam temen-temen

Hari ini aku double up loh.
Jangan lupa vote and comment yakk
Jangan lupa krisarnya. Aku juga masih belajar xixixi

Btw jangan lupa follow Ig aku yakk

Salam dari Pohon👽Wattpad: PohonBeringin123

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam dari Pohon👽
Wattpad: PohonBeringin123

Indah [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang