Happy Reading ✨
Selagi kau mampu menyelesaikan masalahmu sendiri, mengapa harus menyusahkan orang lain?
~Indah Aurelia...................................🖤🖤🖤................................
Rara dan Angga sedang duduk di sebuah gazebo di belakang kediaman Wijaya. Rumah ini sudah resmi milik Arman Wijaya semenjak Amalia menikah dengan Arman. Rara memang belum pulang ke rumahnya sejak dari cafe tadi. Mungkin sebentar lagi, dia akan pulang. Tapi sebelum itu, dia ingin mengatakan sesuatu dengan Angga."Ra ...," Panggil Angga. Mereka sudah lama berada di sini. Tapi, Rara tak kunjung mengatakan sesuatu. Padahal, dialah yang mengajaknya kesini.
"Ah iya," sahut Rara yang tersadar dari lamunannya.
"Lo ngapain ajak gue kesini kalo ujung-ujungnya cuma liatin lo ngelamun." Ujar Angga dengan wajah datar.
Rara menghela nafas kasar. Pikirannya kalut sejak tadi. Bagaimana jika Abi tahu Alex adalah kakak tiri Indah? Bagaimana nasib Indah? Dia juga baru sebentar merasakan bahagia. "Gue harap secepatnya lo baikan sama Abi." Ujarnya sembari menundukkan kepalanya.
Angga mengernyit, "Kenapa lo masih ungkit masa lalu sih, Ra." Dia menoleh kearah Rara, "yang lalu biar saja berlalu, sekarang pikirin masa depan. Buat apa gue baikan sama dia, kalo dianya aja gak bisa maafin gue."
"Masalahnya masa sekarang sampai kedepanny sangat, sangat terikat dengan masa lalu lo!" Tegas Rara sembari menatap tajam ke mata Angga.
Angga menautkan alisnya, "maksudnya?"
"Cepat atau lambat lo pasti akan tau. Dan gue harap, lo cepet baikan sama Abi." Sahut Rara datar dan langsung pergi meninggalkan Angga yang masih bingung.
"Ada apa sih?" Gumamnya.
Angga masih tetap duduk di sana sembari mengeluarkan sebungkus rokok dari kantong Hoodie nya. Angga masih tetap memikirkan apa yang dikatakan Rara tadi. Kenapa dia mengatakan masa sekarang terikat dengan masa lalu. Padahal itu sudah terjadi sekitar 2 tahun yang lalu.
🖤🖤🖤
Indah sedang menunggu angkot di pinggir jalan. Abi tak bisa menjemputnya karena dia telat bangun pagi ini.
Tin tin tin, sebuah motor sport milik Angga berhenti di depan Indah. "Ayo naik," ajaknya.
Disisi lain, sedari tadi Abi mengamati Indah dari jauh. Sejujurnya dia hanya ingin memberikan kejutan untuk Indah. Tapi kini, dia lah yang mendapatkan kejutan. Pemandangan yang membuatnya terbakar api cemburu.
"Siapa dia?" Gumamnya.
Angga pun membuka helm - nya. Abi yang melihat itu merasa terkejut. Tubuhnya memanas, matanya memerah menahan amarah. Abi tak menyangka dia kembali. Bahkan sepertinya sangat dekat dengan Indah. Abi melihat Angga yang sedang mengelus lembut rambut Indah.
Abi sedang emosi sekarang, dia mengikuti motor yang membonceng Indah itu sampai ke sekolah. Abi masih mengamati mereka. Sampai Indah masuk ke dalam sekolah. Abi hanya tak menyangka selama ini Indah main belakang dengan orang yang sangat dia benci.
Hari ini adalah hari pertama Ujian Nasional. Indah sedang menunggu Abi yang masih belum masuk sampai sekarang. Padahal sebentar lagi ujian akan dimulai.
Saat ujian, tempat duduk di atur sesuai urutan nama di buku absen siswa. Indah duduk ditengah-tengah berada di barisan yang sama dengan Abi. Hanya saja Abi duduk paling depan.
Abi masuk ke kelas dengan wajah datar. Indah menampilkan senyuman terbaiknya pada Abi. Namun, Abi sama sekali tak meliriknya. Indah masih berpikiran positif. Mungkin saja Abi tak melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indah [SELESAI]
Novela Juvenil-Kehidupan Dirinya Tak Seindah Namanya- Kehidupan yang dijalani Indah berbanding terbalik dengan namanya. Keluarga harmonis tidak ada pertengkaran, itu lah yang didambakannya. Disekolah dibully, di rumah menyaksikan pertengkaran kedua orang tua past...