🎶 Seberapa Pantas - Sheila on 7 (Cover by : Arvian Dw🎶
Happy Reading ✨
Percuma saja meladeni orang yang benci terhadap kita, tak ada habisnya.
Lebih baik menata hidup dengan rapi. Nanti juga mereka yang bosan sendiri.
~Indah Aurelia...................................🖤🖤🖤................................
Abi menaikkan gas nya, sehingga timbul suara kebisingan. Ditambah Indah yang kini bimbang. Kenapa sesulit itu sih, pikir Abi. Padahal hanya tinggal jawab iya dan naik ke motornya.
Abi kembali menaikkan gas nya, dan semakin membuat kehebohan di dalam diri Indah. Jantungnya berpacu cepat. Tidak butuh waktu lama, Indah pun langsung naik ke motor Abi. Dari dalam helm nya, dia tersenyum kemenangan.
"Sudah?" Tanya Abi sembari melirik kearah spion miliknya. Indah pun mengangguk.
"Ayo meluncur!" Seru Abi seraya menjalankan motornya dengan kecepatan sedikit tinggi dan Indah reflek memeluk Abi. Dasar kang modus!
"ABIIII, PELAN-PELAN AKU TAKUTT!" Jerit Indah sambil mengeratkan pelukannya. Abi tersenyum simpul. Satu kata yang mewakili diri Abi sekarang, nyaman. Abi melirik ke arah spion, terlihat Indah yang menutup matanya sembari menyandarkannya ke bahu Abi. Menggemaskan!
Entah kenapa sifat jahil Abi ingin sekali dipuaskan. "Apa Ndah? Kurang kenceng? Gua gak denger," Abi semakin menaikkan gasnya dan Indah semakin mengeratkan pelukannya. Abi, kang modus!
"Abi, aku pusing!" Lirih Indah. Mendengar hal itu, Abi langsung menepikan motornya. Indah pun turun dari motor Abi.
"Serius kamu pusing? Maaf ya." Lirih Abi.
Indah tersenyum, "Tapi boong," ujar sembari menjulurkan lidahnya.
"Ih lo ngerjain gua ya! Berani banget lo sama Abi!" Seru Abi yang tak terima.
"Kenapa musti takut! Kalo aku gak bilang gitu, kamu gak akan berhenti. Aku takut Abi!" Jelas Indah. Wajah Indah kini menjadi candu bagi Abi. Sedang gugup lucu, sedang kesal, menggemaskan. Sedang takut, duh pengen cepat-cepat di halalin. Emang dia makanan kali ah!
"Yaudah deh, gua minta maaf ya. Ayo naik!" Bujuk Abi
Indah menggeleng keras, "Enggak! Aku naik angkot aja," sebenarnya dia juga bingung, pasalnya sepanjang jalan tidak ada satupun angkot yang lewat. Tapi, dia tidak mau di bonceng oleh Abi. Bisa-bisa dia mati sebelum menggapai cita-citanya.
"Ayolah, bentar lagi juga sampe. Udah jam 7 loh," bujuk Abi.
"Gak mau!" Indah masih tetap dengan pendiriannya. Dia masih memikirkannya, karena Abu mengendarai motor seperti kesetanan, seperti ingin membawanya ikut ke neraka.
"Indah sayang," goda Abi sembari mengeluarkan jurus jitunya. Yaitu membuat wajahnya menjadi cute agar kaum hawa meleleh. Es krim kali ah, meleleh!
Indah melotot, "Apaan sih Abi!"
"Makanya naik!"
"Kamu harus janji dulu!" Serunya sembari mengacungkan jari kelingking nya.
"Janji nikahin lo? Tenang aja kalo itu pasti." Indah memutar bola matanya, kenapa dia harus bertemu dengan seseorang yang tak pernah serius dalam hidupnya.
"Serius Abi"
"Ih pengen banget lo, gua seriusin."
"Aku gak lagi becanda ya Abi! Au ah aku kesel sama kamu!" Indah pun jengah terhadap tingkah Abi. Dia memutuskan untuk pergi meninggalkan Abi. Setidaknya jarak dari sini ke sekolahnya sudah dekat. Mungkin dia akan menempuhnya dengan berjalan kaki.

KAMU SEDANG MEMBACA
Indah [SELESAI]
Novela Juvenil-Kehidupan Dirinya Tak Seindah Namanya- Kehidupan yang dijalani Indah berbanding terbalik dengan namanya. Keluarga harmonis tidak ada pertengkaran, itu lah yang didambakannya. Disekolah dibully, di rumah menyaksikan pertengkaran kedua orang tua past...