Happy Reading ✨
Hal-hal kecil itu sangat kuinginkan. Tak perlu sesuatu yang besar asal bersamamu saja aku bahagia.
~PohonBeringin123..............................🖤🖤🖤............................
Tuhan itu menciptakan manusia berpasang-pasangan agar kita saling melengkapi. Dan sebagai makhluk Tuhan, harusnya kita saling menjaga, bukan menistakan. Karena tak ada manusia yang mau dilahirkan dengan tidak sempurna. Semua punya ingin mempunyai keluarga sempurna, tubuh sempurna, keadaan sempurna.Indah melepaskan pelukannya, dia menatap orang yang sangat dia sayangi. Orang yang selalu ada jika dia butuh, padahal dia hanya orang baru dalam kehidupannya. Tapi, sudah mampu menjaga.
Krukk, suara itu berasal dari perut Indah. Dia menunduk, dia sangat malu sekarang. Semburat warna merah muda timbul di pipinya.
"Kamu laper?" Indah menyengir.
"Yaudah, ayo ke kantin." Abi menarik tangan Indah menuju kantin. Saat sudah sampai kantin, Indah berjalan duluan mencari tempat duduk. Sedangkan Abi merogoh kantong celananya.
Dia panik karena tak menemukan dompet beserta ponselnya. Abi menepuk kepalanya pelan. Bagaimana dia bisa membayar makanan Indah jika dompet saja dia tak membawanya. Abi mengecek saku bajunya. Dia menemukan uang selembar berwarna hijau.
Dia tak tahu harus apa. Semoga saja uang ini cukup untuk membayar makanan Indah, pikirnya.
"Abi!" Jerit Indah.
Abi yang sedari tadi memandangi uangnya itu pun tersadar. Dia menyimpan uangnya kembali. Kemudian, dia pun berjalan menuju meja tempat Indah duduk.
"Kamu ngapain sih di depan, pake melamun segala lagi. Kamu ada masalah?" Tanya Indah sembari mengernyitkan dahi.
"Eh, enggak kok." Balas Abi bohong.
Indah menyipitkan matanya kearah Abi. "Bohong dosa!"
"Enggak, sayang." Indah merona, dia hanya menunduk malu. Abi tersenyum melihat Indah yang malu-malu saat Abi menggodanya.
"Ini neng, pesanannya." Ujar seorang mbak-mbak kantin yang membawa talam berisi sepiring nasi uduk dengan segelas es teh manis.
"Makasih ya, mbak." Sahut Indah.
"Sami-sami neng," balas mbak-mbak kantin dan berlalu meninggalkan mereka.
Indah yang ingin menyantap makanannya pun mengurungkan niatnya. Dia menatap makanan yang ada di meja. Sedetik kemudian, dia beralih menatap Abi."Bi, kamu gak makan?"
"Aku masih kenyang." Jawab Abi.
"Gak mungkin, kamu bohong. Ini tuh udah jadwalnya makan siang tau." Balas Indah yang tak percaya. Abi sedari tadi bersamanya. Setelah sebelumnya dia tampil menjadi perwakilan kelas menggantikan dirinya.
"Enggak, kamu aja yang makan." Kilah Abi.
Indah mendengkus, "Yaudah! kalo kamu gak makan, aku juga gak makan." Indah menjauhkan makanan dari hadapannya.
"Indah, jangan gitu dong." Bujuk Abi sembari menggenggam tangan tangan Indah.
"Biarin." Pungkas Indah seraya menarik tangannya dari genggaman Abi.
Indah melipat kedua tangannya. "Coba kamu jujur sama aku, ada apa? Kenapa gak ikut makan?"
Abi mengeluarkan uang yang ada di saku bajunya. "Dompet sama ponsel aku tinggal di tas. Sekarang tasnya ada di ruang seni. Aku cuma punya uang 20 ribu doang, dan pas-pasan banget bayarin kamu makan."
![](https://img.wattpad.com/cover/227288084-288-k802690.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Indah [SELESAI]
Teenfikce-Kehidupan Dirinya Tak Seindah Namanya- Kehidupan yang dijalani Indah berbanding terbalik dengan namanya. Keluarga harmonis tidak ada pertengkaran, itu lah yang didambakannya. Disekolah dibully, di rumah menyaksikan pertengkaran kedua orang tua past...