Happy Reading ✨
Jika hanya membeli aku mampu, tapi aku lebih senang jika itu hasil perjuangan dirimu.
~Indah Aurelia
...............................🖤🖤🖤............................Indah duduk ditepi kolam renang rumahnya. Dia sangat senang hari ini. Berkat Abi, beberapa orang hari ini memberikan tepuk tangan untuk dirinya. Hari ini mungkin menjadi hari yang tak dapat ia lupakan.
Indah tersentak kala seseorang menutup matanya dari belakang. Indah berusaha melepaskannya, namun nihil.
"Tebak, gua siapa?"
Indah menghela, siapa sih yang tak tanda suara khas milik Abi. "Abi, lepas."
Abi pun melepaskannya dengan tak semangat. "Kok tau sih? Punya ilmu telepati?"
"Aku kan hafal sama suara kamu."
"Dih, pake dihafal-hafal." Ujar Abi sembari tertawa, Indah hanya memutar bola matanya malas.
"Bye the way, Lo lagi ngapain?"
Indah menggeleng, lalu bertanya. "Tumben kesini? Ada apa?"
"Pengen aja."
"Ndah, cemilan habis ya?" Tiba-tiba suara dari belakang tubuhnya membuat ia reflek menoleh.
"Eh ada kamu Ra."
"Iya hehe."
Rara menggaruk kepalanya, "Gue ganggu kalian ya? Maaf."
"Apaan sih Ra. Enggak kok," ujar Indah.
"Kalian perginya barengan?" Lantas keduanya mengangguk.
"Eittss, tenang. Kita temenan kok, jangan cemburu." Ujar Abi dengan tingkat kepedean yang tinggi.
Rara meletakkan jari telunjuk dan tengahnya di pelipis sembari memijit pelan. "Sumpah lo, Abi. Pedenya gak ketulungan. Dan Ndah, lo beneran mau sama dia? Gue sih ogah."
"Jangan lo racunin pikiran calon gua!" Seru Abi.
"Masih calon! Ingat C-A-L-O-N!" Ungkap Rara sembari menunjuk asal dua kali, sebagai 2 simbol suku kata dari kata calon.
"Kan gak tau besok status gua sama Indah gimana. Mungkin hari ini C-A-L-O-N, tapi besok P-A-C-A-R!" Balas Abi.
Indah hanya menyimak perdebatan kedua manusia yang terikat dalam persahabatan. Sesekali dia menggeleng mendengar ucapan Abi.
"Sumpah deh, gue saranin gak usah, Ndah."
"Iya-iya. Udah dong debatnya, aku laper nih. Ra, kamu yang masak ya!" Pinta Indah.
"Siapp, bos!"
🖤🖤🖤
Kini mereka tengah berada di mall yang jaraknya tak jauh dari rumah Indah. Mereka memutuskan ke mall untuk bermain di time zone dan setelahnya ke minimarket mencari makanan ringan, karena stok yang Indah punya telah ludes. Padahal biasanya Indah akan belanja cemilan setiap hari minggu, tapi ini masih hari jumat. Cuma karena Abi dan Rara sering sekali ke rumah Indah maka dari itu cepat sekali ludes. Sedangkan biasanya rumah Indah selalu sepi, makanya makanan ringan tetap aman.
Mereka bertiga memasuki kawasan time zone yang dipenuhi oleh orang-orang. Dari anak kecil sampai wanita paru baya, sepertinya dia sedang menemani sang cucu. Terlihat mereka mengamati seorang anak kecil berumur 5 tahun yang sedang bermain hockey table mini.
"Gua beli koin dulu ya!" Rara mengacungkan jempol kepada Abi.
Mereka pun berdiri melihat seorang anak kecil yang sangat lihai menempatkan kaki-kaki nya di atas permainan Dance Dance Revolution.
![](https://img.wattpad.com/cover/227288084-288-k802690.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Indah [SELESAI]
Novela Juvenil-Kehidupan Dirinya Tak Seindah Namanya- Kehidupan yang dijalani Indah berbanding terbalik dengan namanya. Keluarga harmonis tidak ada pertengkaran, itu lah yang didambakannya. Disekolah dibully, di rumah menyaksikan pertengkaran kedua orang tua past...