Bab 11 - Dasar GGB!

177 22 24
                                    

Happy Reading ✨

Aku mencintainya, namun jika dia memilih sahabat ku, tidak masalah. Jangan jadikan cinta sebagai alasan terpecah nya persahabatan.

~Bayu Erlangga

...............................🖤🖤🖤............................
Indah berjalan di lorong sekolah, semua orang menatapnya tak suka. Dia berusaha tegar seperti biasa. Indah memasuki kelas yang dia tempati selama kurang lebih 4 bulan ini.

Seperti biasanya juga, Indah selalu datang paling cepat, maka dari itu kelas begitu kosong, tak ada orang. Saat-saat seperti ini Indah gunakan untuk membaca novel. Jika sedang gabut Indah selalu membuka novel-novel yang dia miliki. Jika semuanya sudah dia baca, maka dia akan mencari novel-novel online di internet.

Deru langkah cepat mengganggu aktivitas membacanya. Dia menoleh mendapati Lisa dan Sarah. Tidak bisakah mereka semua membuat dia tenang 1 hari pun. Apa hanya ini aktivitas mereka?

"Kerjain Pr kita!" Perintah Sarah sembari melemparkan kedua buku yang tadinya di tangan Sarah. Tidak sopan!

Indah bangkit dan mengambil buku-buku mereka yang berjatuhan di lantai. Indah berusaha cepat membereskan tugas-tugas yang diberikan oleh Lisa dan Sarah. Ada beberapa buku yang diberikan oleh mereka. Padahal yang bertuliskan nama mereka hanya ada 2.

"Cepetan! Lama lo!" Lisa menarik rambut panjang Indah yang membuat empunya berteriak kesakitan.

"Aaa ... " Teriak Indah.

"Gimana sakit gak?" Tanya Lisa sembari tertawa. Indah terus memegang rambut yang ditarik oleh Lisa untuk menetralisir rasa sakitnya. Namun semua orang tau Lisa adalah pembully yang tak kenal kata ampun. Sampai kapan pun dia tak mengampuni Indah.

"Ampun, stop Lisa aaa ... sakitt" bukannya melepaskan tarikannya, dia malah semakin mengencangkan.

🖤🖤🖤

Dengan santainya Abi berjalan bersama kedua temannya. Sudah lama dia tak bercengkrama dengan mereka. Mereka berjalan dengan sesekali diiringi dengan bercanda dan mengenang masa lalu.

Setelah sampai di depan kelas yang beberapa hari ini dia tempati, Abi pun berpamitan sembari bertos ala mereka.

Abi mengernyit heran ketika mendengar suara teriakan dari dalam kelasnya. Dia berusaha mendengar dengan jelas suara itu. Abi tersadar, suara itu persis suara milik Indah. Dia pun masuk ke dalam kelas dan mendapati Lisa sedang menarik dengan kuat rambut Indah.

Abi menghampiri mereka dan dengan cepat menepis tangan Lisa, "Apa-apaan ini hah? Punya otak kan? Dipake!"

Reflek Lisa melepaskan tarikan rambutnya, "Aa ... Abi," ujar Lisa terbata-bata.

Abi menarik keras tangan Indah, sehingga dia terhuyung ke pelukan Abi. "Iya gua, kenapa?!"

"Semua gak seperti yang lo liat."

Abi berdecak, "Apa maksud lo? Lo kira gua buta?"

Kini Abi beralih menatap Sarah yang mematung ditempat, "Dan lo! Sahabat macam apa yang membully temannya sendiri?"

Abi menjeda kata-katanya, "Kalau urusan Agam, lo pikir sendiri, kenapa dia bisa suka sama Indah!"

Jangan tanya wajah Sarah bagaimana sekarang, pucat pasi. Hatinya bergemuruh, bagaimana Abi bisa tau? Rahasia yang dia simpan sampai sekarang, kenapa bisa terkuak begitu cepat?

Indah [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang