-Kehidupan Dirinya Tak Seindah Namanya-
Kehidupan yang dijalani Indah berbanding terbalik dengan namanya. Keluarga harmonis tidak ada pertengkaran, itu lah yang didambakannya.
Disekolah dibully, di rumah menyaksikan pertengkaran kedua orang tua past...
Tak apa mengalah, asal kau bahagia. Tapi jika dia yang kau pilih malah menyakitimu. Aku tak peduli lagi, aku akan merebut hatimu paksa. ~Bayu Erlangga ..............................🖤🖤🖤..........................
Indah tengah duduk di balkon rumahnya sembari menatap boneka beruang pemberian Abi.
Indah menatap boneka yang diberikan oleh Abi, hasil dari permainan Capitan boneka di mall tadi. "Lucu banget sih."
Indah kembali mengingat apa yang Abi katakan kepada para boneka di mesin Capitan boneka. Kemudian dia mempraktekkan apa yang dikatakan oleh Abi. "Ayo dong datang sama papa Abi, mama Indah." Kemudian dia tertawa.
"Gimana kalo nama kamu Abin aja?" Tanya Indah kepada boneka yang berada di tangannya.
"Bagus gak sih?" Tanyanya lagi.
Indah berpikir Abin adalah singkatan dari nama mereka, Abi dan Indah, Abin. Sejenak Indah tertawa. Dia menatap boneka yang begitu menggemaskan. Mulai hari ini Abin akan menemaninya tidur setiap malam.
🖤🖤🖤
Abi sedang berbaring di tempat tidur sembari menatap foto di layar ponselnya. Foto yang dia ambil 2 hari yang lalu saat di UKS, foto itu adalah foto Indah yang sedang melahap nasi bungkus yang dibelikan oleh Fandi dan Bayu.
"Dorr" Abi melompat saat seseorang menepuk punggungnya sembari mengucapkan kata Dorrdengan kuat. Sampai-sampai ponsel yang ia pegang terlempar jauh dari dirinya.
"Anjir lo! Gak ada akhlak emang." Reflek Abi menjitak kepala Fandi karena sengaja mengagetkannya.
"Waduh, waduh santai boy."
"Gimana mau santai kalo lo ngagetin gua Bambang, mana ponsel gua ilang lagi."
Bayu mengambil ponsel Abi yang terlempar kebawah jendela. Bayu melirik sekilas layar ponsel Abi dengan tampilan gambar wajah milik Indah.
Bayu pun berjalan kearah Abi sembari mengembalikan ponsel miliknya. "Nih ponsel lo."
"Thanks"
"Sekian lama gue sekolah, baru tau yang namanya Indah terus sering dibully itu cantik." Ujar Bayu tiba-tiba dan membuat teman-temannya mengernyit heran.
"Hah? Gimana-gimana?"
"Jadi lo cuma tau nama doang?" Tanya Fandi.
"Hm, itu pun denger dari gosipan orang." Balas Bayu sembari berjalan kearah sofa dan duduk dan memainkan ponselnya.
"Emang kalo tau dari dulu kenapa?" Tanya Abi yang tidak mengerti maksud sahabatnya yang pendiam itu.
"Gue mau jadi pangeran berkuda putih yang menolong cinta sejatinya dari kekang-an orang-orang jahat." Ungkap Bayu.
"Buset bro, omongan lo!" Celutuk Fandi.
Sepertinya Abi sudah mengerti maksud ucapan Bayu, maka dari itu dia berusaha memperingati Bayu, walaupun mereka bersahabat. "Denger ya, Indah itu calon pacar gua!"
"Emang lo udah berhasil ngeluarin dia dari jurang pembullyan?" Tanya Bayu meremehkan.
"Lagi usaha."
"Cuma mau ingetin kalo nyerah atau bosan, bilang sama gue. Biar gue yang ngelanjutin." Sinis Bayu.
Jika Bayu bukan sahabatnya, dia ingin sekali melayangkan sebuah tinjuan di wajah tampan Bayu. Tapi, dia harus tahan dan tak boleh gegabah. Bayu adalah sahabatnya dan sampai kapan pun tetap sahabat. "Gua pastiin, gua gak bakal nyerah!"
Sedari tadi, ada yang memperhatikan perdebatan serius mereka dengan aestetik. Ketika perdebatan itu sudah semakin panas, dia pun mulai beraksi untuk meredakan.
"Ini kenapa jadi serius sih? Lo beneran suka juga sama Indah?" Tanya Fandi.
"Iya, emang kenapa?"
"Gak apa-apa aneh aja."
"Lo yang aneh!"
Bayu jarang berbicara, tapi sekalinya berbicara, ya seperti ini jadinya. Untungnya ia mempunyai sahabat-sahabat yang sabar menghadapi sikapnya. "Kok gue. Udah deh ganti topik, ganti topik"
"Intinya, jangan coba deketin Indah." Peringatan itu keluar dari mulut Abi yang sedari tadi berusaha memendam amarahnya.
"Oke, gue gak bakalan deketin Indah. Tapi jika lo sekali aja berani buat nyakitin dia, sorry, Bi. Gue bakal rebut paksa dia dari lo!" Balas Bayu.
Bayu tau sahabatnya itu tak main-main dengan cintanya kepada Indah. Makanya dia mengalah selain dari persahabatan. Dia mengalah juga bukan kalah berjuang. Namun untuk apa berjuang jika sudah tau tujuannya akan seperti apa.
Bukannya mendahului ketetapan Tuhan. Namun dilihat dari tatapan Indah ke Abi, adalah tatapan orang yang ingin memiliki. Begitu pun sebaliknya.
Intinya jika mencintai itu tak harus memiliki. Namun merelakan, merekalah orang yang kita cintai untuk bahagia. Meskipun bahagianya tidak bersama dengan kita. . . . . . . . . . . . . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat pagi, siang, sore, malam Hayhay semuanya👋
Seperti biasa jangan lupa vote dan komen yakk!
TOLONG BANGET KALO ADA TYPOO KASIH TAU AKU. DAN AKU JUGA SANGAT BUTUH KRISAR DARI KALIAN. ILMU AKU MASIH CETEK, MASIH SEUJUNG KUKU. JADI TOLONG BANTUANNYA YAKK
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oke jangan lupa follow ig aku yang followers nya tak seberapa ini yakk! Follback? Dm aja