Bab 38 - 3 Pria

102 11 0
                                        

Happy Reading ✨

Tuhan itu adil, dan semua ada timbal baliknya.
~Indah Aurelia

.....................................🖤🖤🖤................................
Hari ini adalah hari kedua Indah ujian nasional. Dia sudah bertekad, dia akan menanyakan kejadian sebenarnya hari ini. Dia tak mau Abi salah faham tentangnya. Karena dia merasa, dia tak melakukan kesalahan.

Ujian telah selesai. Seperti kemarin, Abi pergi begitu saja. Tak ada komunikasi antara mereka. Indah dengan cepat menyandang kan tas nya dan berlari mengejar Abi. Dia tak ingin melepaskan Abi hari ini. Ketika Abi ingin membuka pintu mobilnya, Indah sudah terlebih dahulu menahannya.

"Apa-apaan sih?!" Kesal Abi lalu menoleh kepada sang pelaku. "Kamu yang apa-apaan!" Sembur Indah.

"Kenapa kamu ngehindar?" Tanya Indah dan Abi tetap bungkam. "Kenapa diam?" Tanya Indah lagi, air matanya sudah berada di pelupuk. Jika Indah berkedip saja, air mata itu pasti akan lolos.

"Kenapa---" ucapan Indah dipotong oleh Abi. "Kenapa kamu gak pikirin kesalahan kamu sendiri?"

"Abi ...," Lirih Indah. Air mata itu akhirnya lolos dan membuat genangan di pipi Indah.

"Air mata palsu!" Hardiknya. Indah hanya menatap Abi tak percaya. "Aku salah apa sih, sama kamu?" Dia menjeda ucapannya.

"Aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu. Tapi, kenapa kamu ngehindar? Kalo emang aku salah, bilang. Apa kesalahan aku, jangan ngehindar!" Jerit Indah. Dia sudah tak peduli saat orang-orang mulai melihat mereka.

"Aku juga sayang, sayang banget malah. Cuma kamu udah bikin hati aku sakit, Ndah." Lirih Abi.

Indah menatap kedua bola mata itu bergantian. "Bi ..., Jelasin kesalahan aku ... jelasin!" Desak Indah.

Abi menghela, ada rasa tak tega saat melihat Indah menangis. Abi ingin menghapus air matanya. Namun, bayang-bayang tentang Indah yang berboncengan dengan Alex membuatnya marah. "Aku mau kamu sadar akan kesalahan kamu sendiri. Aku mau kita break sampai kamu sadar akan kesalahan kamu. Jangan pernah ganggu aku, sampai kamu tau apa kesalahanmu."

Abi membuka mobilnya, Indah dengan cepat mencekal tangan Abi agar dia tak pergi. "Bi ...,"

"Maaf, ini keputusan aku. Menurut aku ini jalan yang terbaik untuk kita."

"Bi, kamu sadar gak sih, keputusan kamu itu ngegantung hubungan kita. Break itu situasi yang genting. Aku gak mau kehilangan kamu. Aku gak mau kamu sama yang lain. Aku sayang sama kamu. Maafin aku, Bi ...,"

Abi melepaskan tangan Indah, "Indah, keputusan aku udah bulat. Ini yang terbaik. Aku harap kamu terima. Aku akan nunggu jawaban dari kamu."

Abi masuk ke dalam mobilnya dan melajukan nya dengan kecepatan tinggi. Indah hanya bisa menangis. Dia tak tau harus apa sekarang. Indah berjalan keluar menuju halte sekolah. Dia menangis. Tak perduli dengan orang-orang yang berlalu lalang di hadapannya.

Tiba-tiba, ada 3 orang pria yang mendekati Indah. 2 orang duduk di kanan dan kiri, sedangkan 1 orang lagi berdiri didepannya. Indah menoleh, menatap satu persatu pria itu. Dia sangat takut kepada mereka. Mereka semua menampilkan senyum yang mengerikan, menurut Indah.

Seorang pria yang duduk di samping kiri Indah mulai meraba tangannya. Indah menarik tangannya dengan kasar. "Jangan kurang ajar ya pak!"

"Yah, si eneng galak amat!" Ujar salah satu pria sembari mencolek dagu Indah.

Bughh, pria yang mencolek dagu Indah pun terjatuh karena mendapatkan tonjokan tiba-tiba dari Angga. "Ayo, Ndah!" Indah reflek menoleh. Ketika dia tau orang itu adalah Angga, Indah langsung bangkit dan mendekatinya.

Indah [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang