Bab 19 - Jealous

142 16 6
                                    

Happy Reading ✨

If you're jealous, that means you also love me.
~Indah Aurelia
..............................🖤🖤🖤............................

Indah berjalan keluar sekolah sendirian, tanpa ada yang menemaninya. Padahal hari-hari kemarin Abi selalu menemaninya. Bahkan, dia ingin sekali mengantarkan Indah pulang, namun Indah selalu menolak dengan berbagai alibi.

Entah mengapa perasaan Indah tidak enak sejak tadi. Dia merasa Abi menjauhinya. Tapi, mengapa? Bahkan saat Indah menegurnya waktu kembali mengambil buku, Abi malah membuang pandangannya kearah lain.

Indah tak mau berburuk sangka, dia berhenti dan menghela sebentar kemudian kembali berjalan kearah pagar.

"Indah! Indah! Indah! Oyy berhenti." Indah yang mendengar namanya dipanggil pun menoleh. Ia melihat Fandi yang ngos-ngosan setelah lari mengejarnya.

Indah mengernyit, "Ada apa?"

"Gak usah kecentilan deh!"

Indah bingung, kenapa orang yang kini dihadapannya menghardiknya? Apa sebelumnya dia mempunyai salah?

"Hah?"

"Abi ngamuk gara-gara lo deket sama Bayu, sedangkan Bayu sekarang hilang ntah kemana! Hanya lo yang bisa nenangin dia dan jelasin semuanya. Pesen gue kalo lo emang pilih Bayu, gue harap lo ngejauh dari Abi! Dia punya trauma!" Bentak Fandi, sontak seluruh murid disekolah ini menatapnya.

Indah semakin tidak mengerti tentang apa yang dikatakan oleh Fandi. "Maksudnya apa sih? Kenapa dengan Bayu? Milih untuk apa?"

"Lo pacaran kan sama Bayu?" Tanya Fandi.

"Enggak." Balas Indah dengan cepat. Fandi terkejut lalu berpikir.

"Gue juga baru ketemu sama Bayu 2 kali, gimana bisa----" omongan Indah langsung dipotong oleh Fandi.

"Mending lo jelasin ke Abi sekarang! Ayo!"

Fandi menggandeng tangan Indah menuju tempat dimana Abi berada. Semua orang menatap Indah tak suka. Bagaimana tidak, seseorang yang sering dibully di SMA Cempaka Putih ini, kini berdekatan dengan ketiga most wanted sekolah. Siapa pun pasti bakalan iri melihat itu.

Fandi membawa Indah menuju rooftop yang jarang sekali dilewati orang. Banyak kursi-kursi yang bergelimpangan dan juga meja-meja lapuk yang sudah berpatahan kakinya.

Saat sudah mencapai atas, Indah melihat hal yang lebih parah lagi. Abi mencampakkan beberapa kursi hingga terlempar jauh ke gedung selanjutnya. Untungnya Abi tidak melemparkan itu ke arah lapangan. Bisa-bisa akan banyak jatuh korban jiwa.

Indah terus menatap apa yang Abi lakukan. "Abi punya trauma dengan yang namanya sahabat. Maka dari itu ia hanya berteman dengan gue dan Bayu."

Indah reflek menoleh kepada Fandi yang mulai menjelaskan. "Dulu Abi orangnya friendly kok, punya banyak temen. Cuma sejak kejadian itu dia berubah."

"Kejadian?" Tanya Indah.

"Dulu saat SMP kami memulai persahabatan. Gue, Abi, Bayu, dan Alex. Namun, Alex telah mengkhianatinya." Ungkap Fandi.

Indah bingung harus apa. Sedangkan Indah juga tak mengerti maksud dari ucapan Fandi. Apakah itu tentang masa lalu mereka?

"Kenapa?"

"Karena----"

"CUKUP!" Bentak Abi.

Abi membalikkan badannya, lalu menunjuk Fandi yang kini terdiam kaku menatap wajah Abi. "Lo boleh pergi!"

Indah [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang