Hari Minggu adalah hari santai-santainya Aisyah. Cewek itu sering sekali mengurung diri berjam-jam di kamarnya hanya karena membaca buku novel. Dikamar ia serasa bebas, kadang tertawa, menangis, kesal dan mengigit-gigit bantal ketika mendapat feel dari cerita yang dibacanya.
Pintu kamar terbuka, menampakkan sosok Hanin yang sedang berkacak pinggang melihat kelakuan anaknya.
"Heh itu ngapain digigit-gigit bantalnya? Kamu pikir mama setega itu gitu ngegantiin jatah makan kamu sama bantal itu?"
Aisyah mendongak mendengar suara Mama-nya. Dengan cepat dia melempar bantal itu asal. "Siapa juga yang lagi ngemil banyak ih Ma? Gak ada."
"Ya ya ya terserah kamu lah. Btw itu dibawah ada temen kamu nyariin!"
Aisyah menatap Andin dengan tatapan bingung. Rasanya ia tak pernah ada janjian bersama temannya untuk bertemu.
"Siapa, Ma?"
"Cowok, ganteng, tinggi, berkumis tipis, tapi tak semulus nak Ari!"
"Dih" Aisyah memutar memory otaknya, "Apa jangan-jangan Devano?"
"Mungkin, Mama gak tahu. Kamu samperin aja sana, mama mau pergi dulu arisan!"
"Oh, ya udah." Aisyah beranjak dari duduknya, dan langsung berjalan menuju ruang tamu.
Sesampainya di ruang tamu, ia melihat seorang cowok yang tengah duduk di kursi sambil menatap kedatangannya dengan senyuman khasnya.
"Ngapain lo ke sini?" tanya Aisyah.
"Mau ketemu lo!"
Aisyah duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Devano. Cowok itu cengar-cengir gak jelas menatapnya lamat-lamat.
"Ngapain lo?"
"Ketemu lo!"
"Iya, mau ngapain?"
"Ngajak jalan sekalian mau minta tolong!"
"Hah? Minta tolong apa?"
"Kan gini, kakak gue yang cewek itu mau ulangtahun. Nah, gue mau minta tolong pilihin kado yang cocok buat Kakak gue. Lo kan cewek, pasti tahu lah apa yang di pengenin cewek."
Aisyah mengedikkan bahunya acuh, "Kenapa harus gue coba?!"
"Karena lo cewek yang ada di otak gue!"
"Maksudnya?"
"Lupakan! Sekarang lo ganti baju, gue tunggu lima belas menit harus udah siap!"
"Ih, males ah. Mending lo ajak siapa aja kek, tapi bukan gue!"
"Gue maunya lo Aisyah!"
"Kalau gue gak mau gimana?"
"Gue gak akan pulang sampai lo mau ikut temenin gue. Mungkin kalau bisa gue bakal nginep disini, toh Mama lo juga kayaknya seneng banget lihat gue!"
Aisyah mendengus kesal, "Ya udah, tunggu disini! Gue ke kamar dulu!"
"Perlu di temenin gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Playboy Vs Cewek Aneh (Direvisi)
Teen FictionMereka dipertemukan dengan luka yang sama dan permasalahan yang berbeda. Akankah mereka bersatu untuk menyembuhkan luka itu, atau hanya akan membiarkannya sampai luka itu berakhir? J a n g a n. L u p a. V o t e. A n d. C o m e n t! #1 kurangpeka (2...