"Saya mau..." Angga terus saja mendekatkan wajahnya ke wajah Aisyah.
Aisyah semakin di buat gugup dan tak disangka, Angga tertawa terbahak-bahak sambil menjauhkan badannya dari Aisyah.
Aisyah dibuat bingung dengan buru baru yang menyerupai dilan ini. Aisyah semakin melongo dikala guru ini tanpa jaim tertawa dengan lebar sambil terpingkal-pingkal.
"Lho! Bapa kenapa ketawa?" tanya Aisyah.
Angga pun memberhentikan tawanya dan menatap Aisyah intens.
"Saya ngakak banget lihat muka gugup kamu tau, mukanya merah dan mimik mukanya kayak panik." Jawab Angga sambil tertawa kecil.
"Jadi bapa ngerjain saya? Jahat banget sih, awas aja kalau udah masuk kelas lagi. Saya kerjain bapa sama sahabat-sahabat saya." Ucap Aisyah.
"Masa? Saya gak takut, tuh. Palingan entar saya balik kerjain aja kamu didepan semua orang." Balas Angga.
"Ih, kok bapa ngeselin sih." Kesal Aisyah sambil memukul-mukul pelan lengan Angga.
Angga yang kena pukulan Aisyah langsung saja menggelitik perut Aisyah sampai puas. Saat Aisyah sedang tertawa karena geli, ia tak sengaja menginjak kayu kecil yang mengakibatkan kakinya kesandung. Dan otomatis ia terjatuh bersamaan dengan Angga. Aisyah terjatuh berada diatas tubuh Angga, dan masalahnya yang paling gila adalah Aisyah mencium kening Angga karena reflex terjatuh ke bawah.
Mata mereka saling beradu tatapan. Selama beberapa menit tatapan, akhirnya Aisyah tersadar dan langsung ingin bangkit. Namun pinggangnya ditarik secara sengaja oleh Angga, sehingga bibir Aisyah mencium lagi pipi Angga.
Astaga kenyataan apa yang Aisyah derita, sampai-sampai dirinya mencium guru barunya dengan reflex alis gak sengaja.
"Aaaaaa..." Teriak Aisyah sambil buru-buru segera bangkit dari posisi tadi.
Plak
Satu tamparan mendarat di pipi Angga bersamaan dengan tatapan tajam yang diberikan oleh Aisyah.
"Bapak kok modus sih? Guru aja belagu, pake modus segala ke muridnya. Bapak pikir ini film Drakor apa? Bukan pak! Jadi jangan mimpi! Saya bukannya gak sopan sama bapak ya, tapi saya begini karena bapak sudah keterlaluan." Omel Aisyah.
"Kamu berani ya nampar saya?" marah Angga sambil memegangi pipinya yang tadi ditampar oleh Aisyah.
"Berani! Kalau saya gak berani terus yang tadi nampar bapa siapa? Kucing? Setan? Hantu? Atau Bapa sendiri?"
"Dasar murid tak sopan, udah nyium, nampar, ngomel-ngomel lagi."
"Ih, yang tadi nyium itu bukan saya. Kan tadi saya cuma reflex, dan yang kedua kali itu karena badan saya ditarik lagi sama Bapak, jadi jatuh lagi."
"Masa? Perasaan saya, kamu mau modusin saya deh."
"Enak aja! Ngada-ngada itu mah."
"Ngada-ngada apanya? Orang tadi ada sendiri buktinya."
"Ah, udahlah, saya mau ke kelas. Ngapain juga disini malah cekcok sama mulut teacher crazy."
Aisyah melangkahkan kakinya menuju pintu Roofftop, belum sempat lima langkah, Angga sudah berbicara.
"Pintunya dikunci! Dan ini kuncinya di saya."
Aisyah membulatkan matanya, "Kok pake kunci, biasanya juga kagak." Gumam Aisyah.
"Bapa bohong ya?"
"Enggak! Kalau gak percaya lihat aja sendiri."
Aisyah buru-buru lari ke pintu keluar, namun benar pintu tertutup rapat. Dan jika ingin keluar ia harus meminjam dulu kuncinya kepada Angga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Playboy Vs Cewek Aneh (Direvisi)
Teen FictionMereka dipertemukan dengan luka yang sama dan permasalahan yang berbeda. Akankah mereka bersatu untuk menyembuhkan luka itu, atau hanya akan membiarkannya sampai luka itu berakhir? J a n g a n. L u p a. V o t e. A n d. C o m e n t! #1 kurangpeka (2...