S e b e l a s

381 21 1
                                    


Bel istirahat membuat semua murid gembira, pasalnya lapar telah melanda perut mereka.

Ari keluar kelas bersama Azka, Devano dan Ajil. Mereka berjalan beriringan menuju kantin. Sesekali ketika melewati sekumpulan cewek, Ari pasti memamerkan senyumannya. Tak terkecuali Azka, Ajil, dan Devano. Memang pada dasarnya diantara mereka hanya Ari yang terlihat genit.

"Kita duduk diujung pojok sana yuk! Biar bareng sama pacar gue!" tunjuk Azka ke arah Rasyifa.

"Oke, di sana juga ada pacar gue," sahut Ari.

Ketiganya melongo, "Siapa? Mauren? Sarah? Eh, jangan Sarah deh, Sarah kan buat gue," ucap Ajil.

"Bukan si Sarah, apalagi Mauren," balas Ari.

"Terus? Jangan bilang Aisyah?! Ih jangan Aisyah dong, Ri, gue kan suka sama dia," ujar Devano.

"Kasihan Dev, lu ditikung sama teman sendiri!" ledek Azka.

"Ah, palingan juga buat mainan si Ari mah. Mending Aisyah sama lo aja, Dev," sahut Ajil.

"Kesannya lo kok ke nyakitin hati gue sih?" Ari menatap Ajil dengan tatapan kesal.

"Emang," jawabnya.

"Udah ayok buruan ke sana, kok malah ngerumpi ditengah jalan sih? Bikin pegel kaki aja. Entar kadar ketampanan gue ilang lagi gara-gara lama berdiri disini," ujar Devano.

"Alah bacot lo, Dev!" sahut Ajil.

"Udah Kuy kita ke sana!" Azka berjalan paling depan memimpin mereka bertiga.

Hanya butuh beberapa langkah untuk sampai ke meja tempat Rasyifa berada. Mereka akhirnya sudah berdiri di depan keempat cewek yang memandangnya heran.

"Ngapain, Zka?" tanya Rasyifa.

"Gabung boleh ya?" tanya Azka meminta izin.

"Boleh banget dong, malahan aku seneng banget lagi bisa ketemu kamu disini," balas Rasyifa.

Diam-diam Ari melirik Aisyah yang tengah fokus memakan bakso tanpa memperdulikan sekitar.

Ari langsung duduk di samping Aisyah. Ari diam-diam mengamati wajah Aisyah dikala teman-temannya pada bacot gak jelas.

"Gak usah ngelihatin gue kayak gitu! Serasa artis kan gue," ujar Aisyah.

"Siapa juga yang lihatin lo, orang gue cuma lihatin bakso lo kok!" balas Ari.

"Halah, mana ada maling ngaku!" cibir Aisyah.

"Ih, gemes banget deh pacar aku." Ari mencubit kedua pipi Aisyah dengan gemas.

"Sakit, bego!" Aisyah mencubit kedua tangan Ari yang berada di pipinya.

"Maaf deh, gue kan sengaja," balas Ari.

"Tahu ah, selera makan gue jadi ilang deh gara-gara lo!" Aisyah pergi meninggalkan kantin dengan rasa jengkelnya.

"Cielah, bisa ngambek juga tuh anak," cibir Ari.

"Heh, ya bisa lah. Dia kan sama juga kayak lo manusaya!" sahut Mauren.

Cowok Playboy Vs Cewek Aneh (Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang