Aisyah baru saja pulang dari sekolah. Gadis cantik itu langsung masuk ke rumahnya. Tatapannya tertuju pada seorang cewek seumurannya yang tengah memeluk Mamanya.Aisyah berjalan mendekat seraya mengucapkan salam.
"Ma, dia siapa?" tanya Aisyah.
"Dia Aura, anaknya sahabat Mama dulu saat SMA," jawabnya.
"Ngapain?" tanya Aisyah.
"Orangtuanya kemarin meninggal, dan dia gak punya siapa-siapa. Tapi, sebelum itu sahabat Mama, orangtuanya Aura nitipin dia ke Mama."
Aisyah menatap iba pada Aura. "Gue turut berduka cita ya."
Aura mengangguk sambil menghapus air matanya.
"Kenalin gue Aisyah anaknya Mama Andin."
"Aku Aura."
Aisyah menatap Andin, "Rencana selanjutnya mau Mama apain Aura?"
"Mama mau angkat dia sebagai anak Mama, lagian Papa kamu juga udah setuju kok."
"Tapi, aku kan belum setuju, Ma."
"Setuju enggak setujunya kamu, yang menentukan itu Papa sama Mama."
Aisyah mengerucutkan bibirnya, menatap kedua orang dihadapannya dengan tatapan tak suka.
"Nanti dia jadi adik kamu, karena umurnya beda setahun sama kamu. Dan ingat, perlakukan Aura layaknya saudara kamu."
"Insya Allah jika tuhan meridhoi."
"Ish, kamu ini!"
Andin menatap Aura, "Sayang kamu manggil anak Tante, kak Ais aja. Kalau manggil Tante panggilnya Mama. Oke?"
"Iya, Ma."
Aisyah merasa tak suka saat Aura memanggil Andin dengan sebutan Mama. Ia tak mau kasih sayang Andin dan Roy berpaling pada Aura. Apalagi kelihatan dari gelagatnya Aura seperti gadis manja.
"Kamarnya yang atas atau bawah, Ma?" tanya Aisyah.
"Yang atas aja biar deket sama kamu, kalau udah anterin Aura ke kamar, kamu langsung ganti baju terus makan ya."
"Asyiap." Aisyah menghormat dengan semangat, lalu menarik tangan Aura. "Let's go kita ke kamar!"
Aura mengangguk dan berjalan beriringan dengan Aisyah.
Sesampainya di depan pintu kamar, Aisyah langsung membuka kamar itu dan mempersilahkan Aura masuk.
"Gue mau ke kamar dulu. Ini kamar lo sekarang," ujar Aisyah.
"Iya, makasih kak," balas Aura.
Aisyah tersenyum sekilas, dan langsung pergi menuju kamarnya. Saat ini ia butuh rebahan sejenak untuk menghilangkan rasa capeknya.
"Mama ngapain sih pake angkat Aura jadi anaknya? Gue kan gak mau disaingi, gue takut Mama sama Papa lebih sayang dia daripada gue deh." Aisyah menatap langit-langit kamarnya dengan sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Playboy Vs Cewek Aneh (Direvisi)
Teen FictionMereka dipertemukan dengan luka yang sama dan permasalahan yang berbeda. Akankah mereka bersatu untuk menyembuhkan luka itu, atau hanya akan membiarkannya sampai luka itu berakhir? J a n g a n. L u p a. V o t e. A n d. C o m e n t! #1 kurangpeka (2...