Part 24

224 25 7
                                    

Sepulang sekolah, Aisyah tidak langsung ke rumah, melainkan ia mau ke toko buku dulu untuk membeli novel.

Aisyah sedari tadi memilih-milih buku, yang menurutnya cocok. Saat Aisyah menemukan buku yang menurutnya menarik, Aisyah pun langsung ingin mengambilnya. Namun tangan lain yang bersamaan memegangnya.

Aisyah menengok ke arah orang itu. Terpampang lah satu perempuan seusianya. Dan satu lagi laki-laki yang sangat Aisyah kenali, dia Ari.

"Lho? Syah!" Ari kaget melihat Aisyah ada disini. Ari seperti orang tertangkap basah oleh pacarnya.

"Apa?" tanya Aisyah.

"Eh, ini bukunya buat aku ya?" tanya perempuan itu yang masih setia memegang buku novel.

"Gak bisa! Kan gue duluan yang pegang." Ucap Aisyah.

"Yah, Ri gimana dong. Aku maunya buku itu." Perempuan itu mengadu pada Ari, dia adalah Zara.

"Ganti aja, kita beli yang lain." Balas Ari.

"Tapi aku maunya yang ini Ri, ini tuh novelnya baru diterbitkan tau. Jadi bakalan seru."

Entah kenapa, Zara tiba-tiba merengek kepada Ari. Padahal ia dekat dengan Ari belum juga sehari.

"Syah, novelnya boleh gak buat Zara?" tanya Ari ragu.

"Gak boleh! Orang gue duluan juga," cetus Aisyah.

"Lho, ko Lo jadi gini sih, Syah? Biasanya Lo suka ngalah sama orang." Ucap Ari heran.

"Serah gue lah! Ya udah nih, makan tuh buku novel." Kesal Aisyah sambil melemparkan buku itu pada Ari.

Aisyah hari ini entah kenapa sangat badmood. Padahal tadi niatnya mau ke toko buku itu untuk menghilangkan rasa badmood-nya. Tapi, si Zara pengacau malah membuat dia tambah badmood.

"Ari, yang tadi siapa?" tanya Zara.

"Sahabat," jawab Ari singkat.

"Oh, sini bukunya. Makasih ya."

"Sama-sama, ya udah sana buruan bayar dulu. Gue tungguin disini."

"Oke."

Zara pun pergi menuju kasir.

Ari yang menunggu, hanya diam termenung, memikirkan kejadian beberapa menit barusan. Ari merasa aneh dengan sikap Aisyah yang aneh seperti tadi.

Lo kenapa sih, Syah? Batin Ari.

Aisyah memilih pulang ke rumah, ia kesal. Sungguh! Aisyah berjalan sambil menunduk, ia bahkan tak melihat-lihat jalanan yang sepi. Perasaannya tak tau melayang kemana? Apa Aisyah mulai suka sama Ari? Dan dia badmood karena jeoles? Entahlah, hanya Aisyah dan Tuhan yang tau.

Tididd

Sebuah klakson mobil nyaring terdengar jelas ditelinga Aisyah. Aisyah pun melihat-lihat ke arah suasana sekarang. Ternyata, sekarang Aisyah berdiri ditengah-tengah jalanan trotoar yang sepi. Untung saja orang yang mengklakson Aisyah tadi tidak marah-marah.

"Kamu gak papa?" tanya seorang cowok bertubuh gagah, tampan, hidung mancung, kulit putih, jika dilihat dari bajunya. Sepertinya dia anak kuliahan.

"Kamu gak papa?" tanya lagi cowok itu.

Aisyah pun tersadar dari lamunannya, yang sedari tadi menebak-nebak cowok itu.

"Oh, iya gak papa. Maaf ya, Mas, saya jalannya gak lihat-lihat."

"Makannya lain kali jangan ngelamun kalau lagi jalan. Untung tadi saya lihat kamu, kalau enggak, mungkin kamu udah---"

Ucapan cowok itu terpotong oleh suara melengking yang keluar dari mulut Aisyah.

Cowok Playboy Vs Cewek Aneh (Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang