Part 29

224 23 4
                                    

Aisyah dan Ari tengah tertawa senang di UKS, Karen melihat kebodohan Angga yang mau saja dibodohi oleh muridnya.

"Ngakak gue lihat guru muda itu, ekspresi wajahnya itu kayak bimbang plus khawatir gitu pas dibilang Lo pingsan." Ucap Ari sambil tertawa yang diiringi oleh Aisyah.

"Yah, sayangnya gue gak lihat tadi karena pura-pura pingsan." Ucap Aisyah.

"Aduh, cup-cup-cup kesayangan aku kasihan deh tadi gak lihat." Ari mengelus-elus kepala Aisyah sayang.

"Ih, gak usah modus deh," Aisyah menghempaskan tangan Ari yang berada dikepalanya dengan kasar.

"Kok kamu gitu sih sayang?"

"Jijik gue, Ri."

"Gak boleh gitu tau, Yang."

"Geli gue dibilang pake embel-embel yang sama, lo."

"Geli-geli juga nanti terbiasa."

"Amit-amit deh, semoga aja enggak. Tuhan juga gak mungkin ngasih orang kek Lo ke gue. Lo itu udah kurus, kerempeng, kang playboy, kang gombal, kang mo---"

"Udah gak usah ngomong sayangku. Kamu itu muji akunya keterlaluan sampai-sampai aku melayang ke surga."

"Dasar Ari gelo." Aisyah berjalan keluar UKS meninggalkan Ari yang tengah memandangnya dengan senyuman.

Aisyah memilih pergi ke kelas dari pada meladeni Ari yang gak jelas.

***

Angga saat ini tengah sibuk mengajar dikelas XII IPS 1. Banyak kaum hawa yang menatap Angga kagum, begitu juga dengan Zara.

"Perkenalkan, nama saya Angga Aldi Yunanda kalian bisa panggil saya Pak Angga." Ucapnya memperkenalkan diri.

"Hallo, Pak Angga!"

"Pak udah punya pacar belum?"

"Pak nomer hpnya berapa? Sebutin dong!"

"Pak umurnya berapa?"

"Pak, minta id linenya dong"

"Alah guru sok cakep."

"Iri bilang bos,"

"Udah stop-stop! Pertanyaan kalian itu sebenarnya gak terlalu bermutu banget buat saya. Tapi, saya akan memberi seputar informasi yaitu saya belum punya pacar tapi lagi masa pendekatan dengan seseorang, nomer HP? Kalau itu privasi. Umur saya 21 tahun karena saya disini hanya menjalankan tugas saja. Udah segitu aja deh." Jelas Angga.

"Wah, Pak. Kan, bapa masih masa pendekatan. Gimana kalau bapa pendekatannya sama saya aja." Celetuk Zara.

Devano, Azka, Ajil, Kevan, Atthala, Dimas, saling beradu pandangan. Bagaimana tidak, Zara itu baru saja putus bersama Ari dan dia malah langsung saja mendekati laki-laki lain yang notabennya adalah guru baru.

"Dasar cewek saraf," celetuk Ajil.

"Bukan saraf tapi pea." Celetuk Azka.

"Bukan gitu, tapi itu namanya gak tau diri." Sahut Devano.

"Bukan gak tau diri lagi, tapi gak tau malu." Timpal Atthala.

"Gak punya urat malu itu, tuh." Celetuk Kevan.

"Mungkin dia lelah, jadi jadi cewek murahan," celetuk Dimas.

"Itu yang dibelakang kenapa berisik banget?" tanya Angga sambil menunjuk ke arah Devano dkk.

"Itu lagi nyindir bapak tau Pak." Sahut Zara asal.

"Dasar cewek gak tau malu, tukang fitnah lagi." Celetuk Azka.

Cowok Playboy Vs Cewek Aneh (Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang