Saat ini Aisyah sedang berada dikamarnya sambil tiduran. Ia menatap langit-langit kamarnya. Aisyah heran, mengapa ia di pertemukan dengan teacher crazy yang masih muda dan selalu mengerjainya.
Aisyah merasa menyesal bertemu dengan lelaki itu. Apalagi dengan perjanjian tadi yang dibuat oleh guru baru itu bahwa Aisyah harus diantar jemput olehnya.
Ditambah lagi Aisyah merasa tak terima ketika Ari sudah mempunyai kekasih. Ia merasa ada gejolak aneh ketika melihat Ari bermesraan dengan Zara murid baru itu.
Jika ini mimpi bangunkan saja Aisyah dari tidurnya, ia bingung dengan kelanjutan hidupnya. Tapi ada sedikit rasa tenang dihati Aisyah. Karena beberapa bulan lagi ia akan lulus SMA dan akan melanjutkan studi di Korea.
Aisyah mendengar suara adzan berkumandang, ia pun memutuskan untuk mengambil wudhu dan setelah itu menunaikan ibadah solat Magrib.
Setelah sholat, Aisyah berjalan ke meja
makan. Sesampainya di sana ia kaget melihat teacher crazy itu berada di rumahnya. Aisyah membulatkan matanya lebar dan mulut yang menganga karena tak menyangka guru baru itu akan ke sini."Aisyah, sini duduk sayang!" ucap Bundanya.
Aisyah segera mungkin menutup mulutnya yang menganga dan berjalan menuju tempat duduk yang kosong, yaitu dekat Angga.
"Bun, kok pak Angga ada di sini?" tanya Aisyah.
"Oh, dia anaknya atasan Ayah kamu. Dan untuk selama sebulan ia akan tinggal dirumah kita sayang." Jawabnya.
Angga hanya tersenyum senang melihat ekspresi wajah tidak suka Aisyah.
"Kok gitu sih, Bun? Padahal dia kan udah gede jadi suruh aja ngontrak, ngekos, atau di hotel aja kek. Jangan dirumah kita." Ucap Aisyah.
"Shut! Kamu jangan gitu sama Angga, dia itu anak atasan Ayah. Ayah gak ngajarin kamu gak sopan sama tamu lho, Syah." Omel Ayahnya.
Aisyah hanya menunduk tak berani berucap sesuatu lagi. Aisyah melirik sedikit ke Angga dan ia disana sedang tersenyum penuh arti.
Tak berlangsung lama, Ayahnya dan Bunda mengajak Angga berbicara sambil makan. Sedangkan Aisyah hanya buru-buru menghabiskan makanannya, ia tak ingin lama-lama di dekat guru baru itu yang terus memperhatikan gerak-gerik Aisyah saat makan.
"Bun, Aisyah udah selesai makannya. Aku ke kamar dulu." Ucap Aisyah buru-buru sambil ingin pergi.
Belum juga satu langkah, Ayahnya sudah berucap.
"Kamu jangan dulu ke kamar! Temani dulu Angga setelah ini. Soalnya Ayah dan Bunda mau ke rumah Pak RT untuk membicarakan soal Angga nginap dirumah ini." Ucapnya.
"Ya udah Aisyah ke kamar dulu mau ambil hp." Ucap Aisyah sambil pergi menuju kamarnya.
"Maafkan anak saya yang tak sopan tadi ya, nak Angga." Ucap Ayah Aisyah.
"Iya gak papa kok, om. Lagian wajar dia kan masih labil." Balas Angga seraya tersenyum.
"Iya juga ya." Ucap Ayah Aisyah sambil terkekeh pelan.
***
Aisyah sengaja berlama-lama dikamar dulu agar ia tak menemani Angga. Sekarang Aisyah tengah di dalam kamar mandi sambil menghidupkan keran air agar orang-orang pikir ia sedang mandi atau BAB.
Aisyah duduk berdiri menghadap ke cermin yang ada di toilet kamarnya. Aisyah baru menyadari bahwa sedari tadi ia hanya memakai baju kaos putih dan celana pendek saja. Ia pun memilih mengambil baju piyama panjang yang bermotif panda di lemarinya.
Aisyah memilih tidur saja dari pada diam terus dikamar mandi sambil pura-pura mandi atau BAB.
"Pasti Bunda sama Ayah udah berangkat, jadi teacher crazy itu gak akan berani masuk ke kamar gue." Ucap Aisyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Playboy Vs Cewek Aneh (Direvisi)
Teen FictionMereka dipertemukan dengan luka yang sama dan permasalahan yang berbeda. Akankah mereka bersatu untuk menyembuhkan luka itu, atau hanya akan membiarkannya sampai luka itu berakhir? J a n g a n. L u p a. V o t e. A n d. C o m e n t! #1 kurangpeka (2...