D u a B e l a s

373 29 4
                                    


Sepulang dari rumah Aisyah, Ari langsung dihadang oleh kedua orangtuanya. Mungkin orang tua Aisyah sudah mengadu pada kedua orang tua Ari.

"Ari!" panggil Alan.

"Kenapa, Pa?"

"Harusnya Papa yang nanya begitu sama kamu. Kamu ngapain Aisyah sampai kedua orangtuanya lapor ke Papa sama Mama?"

Ari menghembuskan nafas kasar. "Ari gak ngapa-ngapain Aisyah. Karena kejadian tadi cuma salah paham!"

"Salah paham apanya. Jelas-jelas mereka melihatnya dengan detail."

"Ari, kamu ini gimana sih?! Mama gak pernah ya ngajarin kamu berbuat mesum! Dan mama udah setuju sama usulan dari keluarga Aisyah. Mama sama Papa akan tunangin kamu sama Aisyah besok malam, tepat pada hari Sabtu malam Minggu!"

"Ma, jangan dong. Itu kan cuma salah pah---"

"Jangan ngelak, karena kami gak akan ngelakuin ini kalau kamu gak bertindak gila!"

"Ma, Pa. Ari gak mau tunangan sama Aisyah. Ari pengen bebas dulu, ngerasain masa muda dengan bebas tanpa ada ikatan pertunangan!"

"Ini sudah keputusan yang tepat. Apalagi Papa denger kamu di sekolah itu jadi playboy, kan? Jadi jika kamu sudah tunangan dengan Aisyah semoga saja kamu tobat mempermainkan hati wanita!"

"Pa, jangan sekarang dong tunangannya!"

"Iya, emang bukan sekarang. Kan hari Sabtu besok!"

"Ih, Pa maksudnya entar aja kalau udah lulus SMA. Ari gak mau tunangan sekarang. Karena Aisyah itu cuma percobaan Ari bukan impian Ari."

"Maksud kamu apa?" Mamanya bersuara dengan nada emosi.

"Maksudnya Ari awalnya cuma main-main kok ngedeketin Aisyah. Gak serius, Ma."

"Heh! Kamu gila, Aisyah itu cewek baik, pintar, cantik dan lucu. Tapi kamu malah mainin dia? Dasar brengsek kamu!"

"Lagian Aisyah nya juga gak kenapa-kenapa kok Ma, Pa. Dia gak hamil, gak depresi dan juga gak gila. Jadi gak usah tunangin sama Ari ya?"

"Enggak, keputusan ini sudah bulat!"

"Terserahlah!"

•••

Aisyah menatap pantulan dirinya di cermin. Bayangan tentang percakapan tadi terngiang-ngiang ditelinga dan pikirannya.

"Andai aja tadi si Ari gak datang ke rumah. Pasti semuanya gak akan kayak gini!"

"Andai aja tadi gue gak nyeburin diri ke kolam, pasti ini gak akan terjadi!"

"Andai aja gue gak pingsan di kolam, pasti ini gak akan terjadi!"

"Andai aja, Mama sama Papa gak pulang lebih cepat. Pasti ini gak akan terjadi!"

Aisyah terus saja berandai-andai meratapi nasibnya yang malang dihari ini.

"Eh, tapi tadi kata Mama gue ciuman?" Aisyah meraba-raba bibirnya yang berwarna merah alami.

Cowok Playboy Vs Cewek Aneh (Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang