Part 23

233 22 5
                                    

Menghilang bukan berarti jeoles!

ლ(^o^ლ)

Akhir-akhir ini hubungan Ari dan Aisyah semakin sangat dekat. Mereka berdua terkadang harus menjadi kambing conge, jika teman-temannya mengajak mereka bermain bersama, karena apa? Diantara sahabat-sahabatnya, mereka berdua lah yang masih belum mempunyai pacar.

Seperti saat ini mereka sedang berada di kantin bersama. Aisyah sedari tadi terus saja tarik ulur beranda di handphonenya. Sedangkan Ari dari tadi terus saja diam sambil memperhatikan wajah Aisyah dengan intens.

"Gak usah di pandangin terus, kalau suka ya langsung tembak aja jedor-jedor." Ucap Atthala yang melihat Ari sedari tadi memerhatikan Aisyah.

Ari yang merasa dirinya tersindir langsung saja melirik kepada Atthala dengan tatapan tajam.

"Bener tuh kata pacar gue, sebaiknya kalau suka ya langsung tembak aja, Pepet terus sampai mampus." Ucap Yoriko sambil terkekeh.

"Buruan tembak sana, Ri!" seru Azka.

"Apaan sih lo." Ucap Ari malu-malu tapi mau.

Aisyah yang mendengar obrolan mereka memberhentikan dulu aktifitasnya. Kemudian ikut nimbrung bersama mereka.

"Ari suka sama cewek? Siapa? Gue mau kenalan dong, siapa tau aja ceweknya bisa di ajak ngobrol kalau lagi pacaran sama si Ari." Ucap Aisyah antusias.

Mereka semua saling pandangan satu sama lain, ketika mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Aisyah.

"Aduh, Syah. Emang kita gak bisa di ajak ngobrol apa?" tanya Rasyifa kesal.

Aisyah hanya mengangguk.

"Lagian, kita tuh lagi ngomongin orang yang dari tadi lihatin Lo dengan tatapan intens tau." Celetuk Mauren.

"Emang ada yang lihatin gue? Kok gue nggak ngeh ya? Lagian siapa? Ganteng gak? Atau jelek kayak pantat panci?" tanya Aisyah dengan polosnya.

"Ganteng Syah, putih lagi, tinggi, hidungnya mancung, alisnya tebal, giginya putih, sama orangnya playboy." Celetuk Sarah.

"Siapa?" tanya Aisyah.

"Tuh!" Mawar menunjuk Ari.

"Ari? Masa dia dibilang ganteng? Hahahaha ... Muka pasaran plus playboy aja dikatain ganteng. Mending Harry style pujaan hati gue." Ucap Aisyah.

Wajah Ari memerah menahan marah, bisa-bisanya Aisyah mengejek dan mengetawainya. Jelas-jelas Ari ganteng karena dia kan cowok, kalau cantik berarti cewek dong.

"Dia juga sama, Syah. Hary Irham." Ucap Steffi sambil tertawa terbahak-bahak diikuti teman-temannya yang lain, tak terkecuali Ari yang diam saja dengan ekspresi wajah datar dan dingin.

"Ejek aja terus sampai puas. Semoga aja tuh mulutnya berbusa biar mampus sekalian." Kesal Ari.

"Wes, slow dong bang. Jangan ngegas." Goda Kevan.

"Diam lo!" cetus Ari.

"Udah, diam aja deh, Yang. Biarin orang sendiri lagu marah-marah." Ucap Mauren kepada Kevan.

"Iya, biarin ajalah, gak urusin ini." Ucap Kevan.

"Berisik onta!" bentak Ari saking kesalnya.

"Ri, jangan bentak-bentak malu tau sama orang-orang pada ngelihatin meja kita." Ucap Steffi yang memerhatikan sekeliling.

"Biarin, lagian kalian sih ngeselin banget." Ujar Ari sambil pergi.

Saat Ari sudah melenggang pergi, sahabat-sahabat Aisyah menatapnya dengan barengan.

Cowok Playboy Vs Cewek Aneh (Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang