Jangankan menyukainya, melihatnya saja ingin ku tonjok sepenuh hati seperti samsak yang sepenuh hati menerima tinjuan tanpa melakukan perlawanan.~Pasal 11 Tunangan~
***
Seperti kesepakatan kedua keluarga bahwa malam ini akan diadakan pertunangan antara Aisyah dan Ari.
Sederhana. Hanya kata itulah yang menggambarkan acara malam ini. Hanya dihadiri beberapa teman kerja dari kedua orang tua mereka masing-masing serta beberapa anggota keluarga dan para sahabat Aisyah dan Ari.
Sebenarnya acara pertunangan ini sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelum insiden itu berlangsung. Namun, waktu yang tepat agar keduanya menerima adalah saat insiden itu terjadi.
Jadi, ini semua menang ulah kedua keluarganya. Mereka ingin mengikat anak mereka tanpa harus menunggu persetujuan mereka berdua.
Acara pertukaran cincin telah selesai dan kini para tamu menikmati hidangan yang sudah tersedia di sana.
Ari dan Aisyah hanya tersenyum saat beberapa orang memberikan doa agar mereka tetap bersama, sehat selalu supaya bisa melanjutkan kejenjang pernikahan. Jangan harap jika senyum keduanya itu senyum tulus, karena pada nyatanya mereka hanya tersenyum palsu menghargai orang-orang yang memberi ucapan.
"Anjir, si Ari gercep amat sih udah tunangan aja lo berdua," ucap Azka.
"Iya, jadi bentar lagi profesi lo sebagai playboy akan terblacklist dengan sendirinya," sahut Ajil.
"Berisik lo!" sembur Ari.
"Habis tunangan bukannya seneng, ini malah sensian," celetuk Devano.
"Kenapa? Masalah buat lo?" Ari menatap Devano sinis.
"Masalah lah, orang gebetannya tunangan sama temen sendiri," celetuk Mauren.
"Bener banget, apalagi tadi pas kalian lagi tukar cincin. Ekspresinya itu lho, bengek parah!" terang Syifa begitu senang melihat ekspresi Devano yang menahan kesal.
"Kasihan banget sih lo, Dev," ledek Sarah.
Devano diam tak membalas, arah fokus matanya terus saja menatap Aisyah yang tampak cantik dengan dress selutut berwarna hitam yang begitu kontras dengan kulitnya yang putih, dan jangan lupakan polesan make up yang natural membuat dirinya terkesan lebih cantik, malam ini.
"Mata lo pengen dicolok ya?" Ari menatap Devano tajam, "Gak usah natap-natap tunangan gue!"
"Posesif amat sih lo, Ri baru juga tunangan," cibir Azka.
"Bukan posesif tapi takut diambil sama si Dev, Aisyah-nya," sahut Ajil.
"Berisik, gue tuh pusing tahu dengerin ocehan lo pada," kesal Aisyah yang berlalu pergi ke taman belakang rumahnya.
Ari yang melihat itu langsung menyusul Aisyah.
"Roman-romannya pengen berduaan tuh si Aisyah," celetuk Azka.
"Iya, bilangnya aja gitu. Tahunya mah mau berduaan," timpal Syifa.
"Iri aja lo berdua, terserah mereka lah mau berduaan juga. Itukan hak mereka," ucap Devano.
"Iya deh yang gagal ngegebet Aisyah," ledek Ajil.
"Kesannya kalian dari tadi kok mojokki gue terus sih? Kalau gini caranya besok gue mau punya pacar aja dah," ucap Devano.
"Jangan dong, entar gue yang diledek lagi gara-gara jomblo," sahut Mauren.
"Ya udah kalau gitu kita jadian aja gimana? Deal?" Devano mengulurkan tangannya dan dengan cepat Mauren membalas uluran tangan itu, "Deal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Playboy Vs Cewek Aneh (Direvisi)
Teen FictionMereka dipertemukan dengan luka yang sama dan permasalahan yang berbeda. Akankah mereka bersatu untuk menyembuhkan luka itu, atau hanya akan membiarkannya sampai luka itu berakhir? J a n g a n. L u p a. V o t e. A n d. C o m e n t! #1 kurangpeka (2...