Aku, kamu gak akan jadi kita. Jika Tuhan tidak merestuinya.
◉‿◉
Sudah genap tiga Minggu setelah acara pertunangan itu. Ari yang dulunya playboy kini telah berubah menjadi Ari yang bucinnya Aisyah.
Seperti saat ini Ari tengah duduk berdua di sofa ruang tamu rumah milik Aisyah. Ari menyandarkan kepalanya pada bahu kiri Aisyah. Cewek itu tak protes sama sekali, karena tengah asik bermain handphone.
"Syah," Ari mendongak, menatap wajah cantik Aisyah.
"Hmmm ...?" Aisyah melirik Ari yang berada disebelahnya. Mata keduanya bertemu hingga beberapa detik.
"Lo suka gak sama gue?"
"Entah."
"Lho? Emang kenapa?"
"Karena gue masih gak percaya sama lo. Bagaimana pun lo itu masih termasuk orang baru yang masuk ke kehidupan gue."
"But, I've known you for a long time, Syah. "
Ari menatap Aisyah dalam, posisinya ia ganti menjadi duduk sambil menghadap pada Aisyah.
"Gue tahu kita memang udah lama kenal. But, it's not that close. Gue dan lo hanya lebih dekat karena insiden ini aja."
"Kalau gue mau kita rancang hubungan ini dengan baik sesuai seperti orang lain pada umumnya, lo mau gak?"
Aisyah diam, ia berpikir sejenak. "Gue bisa aja kayak gitu, Ri. Tapi emang lo siap jika gue bersikap beda kayak biasanya. I don't know whether you will accept it or not. Karena sikap gue yang sebenarnya itu egois, gue gak mau barang atau orang yang udah jadi milik gue direbut sama yang lain. Likewise, if you already belong to me, I don't want anyone to take you away from me. Lo ngerti?"
"Gue akan terima kok nanti sikap lo ke depannya. Jujur gue udah mulai sayang sama lo. Lo tahu alasan kenapa gue tobat jadi playboy?" Aisyah menggeleng.
"Itu karena lo!"
"Karena gue?" Asiyah menunjuk dirinya sendiri tak percaya, "Why?"
"Karena gue menghargai lo sebagai tunangan gue. Ya walaupun tunangan kita awalnya hanya karena insiden kesalahpahaman."
"Makasih."
"Gan ada kata makasih dalam suatu hubungan, Syah."
"Kata siapa?"
"Kata gue."
"Masa? Kok gue gak percaya ya?!"
"Ah, lo mah ngerusak suasana aja. Tadi udah serius, serius lo malah rusak. Dasar gak romantis."
"Oh, kamu mau di romantisin sama aku ya, Yang? Aduh kacian, sini-sini biar aku peluk." Aisyah merentangkan tangannya, dan disambut dengan senang hati oleh Ari.
Rejeki kagak boleh ditolak ini mah, batin Ari.
"Udah pelukannya, ini mah lo yang keenakan dong!" Aisyah mendorong tubuh Ari agar menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Playboy Vs Cewek Aneh (Direvisi)
Teen FictionMereka dipertemukan dengan luka yang sama dan permasalahan yang berbeda. Akankah mereka bersatu untuk menyembuhkan luka itu, atau hanya akan membiarkannya sampai luka itu berakhir? J a n g a n. L u p a. V o t e. A n d. C o m e n t! #1 kurangpeka (2...