L i m a B e l a s

319 27 3
                                    


Sesampainya di sekolah. Ari langsung memarkirkan motonya dengan cepat. Aisyah membuka helmnya, namun kesusahan karena pengaitnya terlalu susah untuk dilepas.

Ari yang melihat Aisyah kesusahan, mendekat pada Aisyah, dan membantu membukakan pengait helmnya. Sebelum itu sempat terjadi tatap-tatapan beberapa detik.

"Makasih," ujar Aisyah sambil melongos pergi duluan.

"Syah, tungguin!" teriak Ari.

Koridor sekolah tampak agak ramai karena sudah banyak siswa-siswi yang datang. Aisyah dengan santainya berjalan menuju kelasnya. Ari berlari mengejar Aisyah yang sudah lumayan jauh.

"Syah!" panggil seseorang membuat langkah Aisyah terhenti.

"Apa?" Aisyah menoleh.

"Itu, pacarnya dari tadi ngejar kasihan tungguinlah!"

Aisyah hanya tersenyum menanggapinya, padahal jauh dari lubuk hatinya yang paling dalam ia tengah kesal.

"Syah, Lo kok ninggalin gue sih?" tanya Ari.

"Habisnya gue kesel sama Lo!" ketus Aisyah.

"Kesel kenapa sih?" tanya Ari sambil menggandeng tangan Aisyah.

Kesel karena lo tadi natap gue gitu banget, gue kan jadi deg-degan! Gerutu Aisyah dalam hati.

"Hey, kok bengong sih? Kamu sakit? Mau aku anter ke kantin?" Ari menempelkan punggung tangannya dijidat Aisyah.

"Gak panas kok," gumam Ari.

"Ih, apaan sih lepasin. Jijik tahu pake aku-kamuan." Aisyah menepis pelan tangan Ari.

"Syah, mending ganti deh panggilannya pake aku-kamu biar terkesan romantis gitu."

"Enggak makasih."

"Ya udah kalau gak mau, gue pergi dulu ke kelas. Jangan nakal, lo harus pintar biar anak gue kelak dapat ibu sekalian guru pengajar yang cerdas!" Ari mencium pucuk kepala Aisyah, lalu pergi.

Aisyah diam mematung diperlakukan seperti itu. Hatinya merasa berbunga-bunga diperlakukan seperti itu. Namun ada rasa malu, karena ada beberapa siswi yang memperhatikannya.

"Cie Aisyah, makin hari makin sosweet aja sih?" ledek Rasyifa.

Aisyah mengelus dadanya kaget, "Huh. Gue kira siapa, Syif."

"Makanya jangan ngelamun, ambyar kan gara-gara dicium sama Ari?"

"Apaan sih lu." Aisyah membuang muka, karena semburat merah hadir dikedua pipinya.

"Ciee Aisyah blusshing." Rasyifa menoel pipi kiri Aisyah.

"Enggak kok," elaknya.

"Ini apa, huh?"

"Udah deh, yuk kita ke kelas. Lo pagi-pagi bikin gue pusing tahu gak?!"

"Bilang aja malu gara-gara gue goda kayak barusan."

"Hmm..."

•••

Bel istirahat berbunyi.

Kantin tampak ricuh karena siswa-siswi sedang berbondong-bondong memesan makanan.

"Guys kita gabung sama mereka Kuy!" ajak Azka.

Mereka nampak acuh tak membalas ucapan Azka. Tapi, mereka mengikuti Azka yang mendekat ke arah keempat cewek yang tengah duduk dipojok sana.

Cowok Playboy Vs Cewek Aneh (Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang