07.00

501 41 14
                                    

Jangan jadikan tanggung jawab sebagai alasan untuk kau tetap bersamaku.

~Pasal 7 perihal foto~


***

Sesuai kesepakatan bersama. Aisyah ingin mengajari Ari di rumahnya. Karena jika disekolah, pasti sangat sepi dan itu tak bagus bagi Aisyah yang berduaan dengan Ari dalam satu ruangan yang sepi. Dan jika di rumah, setidaknya ada pembantu atau Hanin, mama Aisyah.

"Syah, yang ini gimana ngerjainnya? Jelasin kek, malah main hp terus!"

"Habisnya gue ngantuk kalau cuma lihatin lo yang lagi mikir sambil nimpuk-nimpuk kepala sendiri. Jadi, sebagai obat agar gue enggak tidur yaitu main hp."

"Padahal kalau lo ngantuk, setidaknya lo bantuin pijitin gue biar gak pusing kek!"

"Peduli apa gue sama lo!"

"Lo jadi cewek kok gak ada manis-manisnya sih sama gue? Apa jangan-jangan lo itu bukan cewek, tapi waria?"

"Heh, kalau gue manis mungkin gue udah dikerumuni semut merah, dan gue manis sama lo? Gak bakal! Camkan itu!"

"Biasa aja dong slow jangan nyolot!"

"Ribet!"

"Apanya?"

"Ngantuk."

"Ngomong jangan setengah-setengah ngapa?!"

"Peduli amat lo!"

Ari menatap Aisyah greget. Ternyata belajar bersama Aisyah itu tak se-menyenangkan ekspetasi. Tujuan Ari ingin belajar bersama Aisyah awalnya hanya ingin lebih dekat, dan lebih banyak meluangkan waktu berdua.

Sudah sebulan lebih, Ari mulai tertarik dengan Aisyah. Sehingga ia mengusulkan kepada orangtuanya agar mau menjadikan Aisyah sebagai guru pribadinya.

Walaupun lo nyebelin plus ngeselin, tapi gue gak akan pernah berhenti tertarik sama lo Aisyah, cewek aneh! ucap Ari dalam hati.

"Lo ngapa sih jadi diam ngelamun begitu? Itu soal kerjain jangan di anggurin!" tegur Aisyah membuat lamunan Ari buyar.

"Bantuin dong, Syah, gue kan mau belajar sama lo karena lo pintar dan mau bimbing gue ke KUA."

"Ke jalan yang bener dan jadi pintar, Ari sayang!"

"Hah? Lo sayang gue? Aduh, ternyata lo ngakuin juga sayang sama gue ya?"

Aisyah menutup mulutnya seraya menepuk-nepuk pelan. Bibirnya itu memang terlalu asal ceplas-ceplos, padahal cowok disampingnya ini kan suka kepedean.

"Jangan geer, gue cuma salah ngomong aja, lagi mikirin pacar gue jadi asal nyebut lo sayang deh."

"Bisa aja lo ngeles kayak bajai. Emang lo punya pacar gitu?"

"Lo meragukan gue?"

"Iya lah, secara siapa sih yang mau sama cewek aneh kayak lo. Udah jelek, pendek, dekil, kurus kerempeng lagi!"

Cowok Playboy Vs Cewek Aneh (Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang