Gerhana segera merogoh saku jaketnya dan mengambil sesuatu di dalamnya. Bola mata Berlian segera mengikat pada sesuatu yang ditunjukan Gerhana padanya.
Sebuah wadah kecil warna merah berbentuk love. Dan ketika Gerhana membukanya, Berlian dibuat membulatkan matanya total ketika melihatnya.
"Ini dia, berlian untuk Berlianku yang tercinta." Ucap Gerhana antusias ketika menunjukan sebuah cincin berlian pada Berlian.
"Ini buat gue?" Ucap Berlian tak percaya.
"Ya." Ucap Gerhana singkat.
Gerhana menatap Berlian dengan penuh senyuman. Sementara Berlian justru malah terdiam tanpa menampakkan reaksi apapun. Entah reaksi apa yang harus diberikan Berlian, ia pun masih tak percaya.
"Tapi ini berlian loh, Gerhana." Dengan tatapan membingungkannya, Berlian berucap demikian, membuat Gerhana memutar bola mata tak habis fikir.
"Yang bilang ini batu akik siapa, sayang? Gue tau. Ini berlian. Lo mah kadang-kadang suka aneh ya." Ucap Gerhana benar-benar tak habis fikir.
"Nggak, bukan gitu. Maksud gue. Kenapa lo ngasih berlian ini sama gue?"
"Berlian, cincin ini peninggalan nyokap gue. Dan di hari spesial lo ini, gue mau ngasih berlian ini sama lo. Dan gue mau ngeliat lo pake cincin berlian ini." Jelas Gerhana seadaanya.
"Tapi, Gerhana. Gue rasa, kayanya gue nggak berhak deh nerima berlian ini. Apalagi lo bilang cincin ini peninggalan nyokap lo, kan? Kenapa nggak lo kasih berlian ini sama Pelangi aja? Dia lebih berhak pake berlian ini daripada gue." Ucap Berlian yang kemudian disambut oleh tarikan nafas panjang dari Gerhana.
"Berlian, Pelangi udah dapet bagiannya sendiri. Dan ini bagian punya gue. Karna gue nggak mungkin pake cincin berlian kaya gini. Jadi, gue mau lo yang pake. Oke?" Jelas Gerhana.
"Tapi.." Nyatanya Berlian masih ragu untuk menerima pemberian Gerhana. Pasalnya cincin berlian bukan hadiah main-main dan sembarangan.
"Udah kak, terima aja. Aku juga mau liat kakak pake cincin berlian itu." Ujar Pelangi berusaha meyakinkan Berlian.
Kini Pelangi masih berada dalam rangkulan Langit, dengan tangannya yang menggenggam erat baju bagian pinggang Langit.
Sejenak Berlian menatap Pelangi lekat. Berusaha meyakinkan diri melalui tatapan Pelangi yang tengah meyakinkannya. Kemudian ia kembali menatap Gerhana, dan memberikan keputusannya.
"Yaudah deh." Ucap Berlian.
"Lo mau?" Tanya Gerhana memastikan.
"Ya." Jawab Berlian singkat seraya menampakkan senyuman tipis nan manis miliknya.
Gerhana merasa sangat senang saat mendengar keputusan Berlian. Dengan cepat Gerhana mengambil cincin berlian itu dari wadahnya, kemudian memasangkannya di jari manis Berlian.
Sebuah senyuman tampak mengembang di bibir Berlian kala Gerhana memasangkan cincin di jarinya, kemudian kembali mengecup pelan punggung tangannya dengan lembut.
"Thanks. Gue janji bakal jaga cincin ini dengan baik." Ucap Berlian yang segera mendapatkan senyuman manis dari Gerhana.
"Ya. I trust to you." Ujar Gerhana. Kemudian keduanya saling menatap dan melempar senyuman satu sama lain.
"Eum.. Gerhana. Lo mau tau sesuatu, nggak?" Ujar Berlian setelah sempat terdiam sejenak.
"Hmm? Apa?" Tanya Gerhana bingung.
"Sini, gue bisikin." Ucap Berlian yang membuat Gerhana segera mendekatkan wajahnya pada Berlian.
Sejenak Berlian terdiam. Kemudian ia mulai mendekatkan wajahnya pada wajah Gerhana. Bukannya mendapatkan bisikan dari Berlian, justru Gerhana berhasil dibuat tersentak saat mendapatkan serangan lembut dari bibir Berlian di pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gerhana Berlian Season 2
Teen Fiction[Completed] Berjuang dan Berkorban Bersamamu Ada satu elemen bumi yang masih tersembunyi. Menjadi Rahasia. Fatamorgana. Bukan itu, justru hal sebaliknya yang entah apa namanya. Sesuatu yang ada, namun seolah tiada. Sesuatu yang berusaha dihempaskan...