Lagi-lagi bola mata Berlian membulat total saat melihat seseorang yang kini berada di hadapannya.
"Gerhana? Lo ada di sini?" Ucap Berlian terkejut saat mengetahui yang sedari tadi menutupi matanya masih Gerhana.
Sementara Gerhana justru memasang senyuman manis di bibirnya.
"Terus tadi yang manggil gue jauh di sana siapa?"
Seketika Berlian dibuat terbungkam saat bola matanya menangkap pemandangan yang tak terduga bahkan tak pernah sekalipun terlintas dalam fikirannya, hingga membuatnya nyaris tak percaya bahwa yang dilihatnya adalah nyata.
Lambang cinta kembali hadir di sana. Di atas rerumputan yang hijau, bertabur puluhan bahkan mungkin ratusan kelopak bunga mawar merah membentuk love. Terdapat beberapa lilin kecil yang menyala di sekitar ukiran bunga mawar itu. Juga ada lampu tumbler dengan bermacam warna yang sengaja dipasang menghiasi pohon dan tanaman yang tumbuh di area itu.
Dan satu hal yang paling membuatnya nyaris tak percaya. Sekitar dua meter dari tempatnya berdiri, terdapat layar besar dengan kain putih yang menayangkan sebuah video bak tontonan di sebuah bioskop. Video yang sederhana namun berhasil menyentuh hati Berlian.
Pandangannya langsung terikat pada tayangan dimana dirinya tengah berlari ria di atas pasir putih pantai. Berlian terlihat sangat cantik di sana. Meski hanya memakai baju pendek berwarna putih dan celana jeans pendek tanpa alas kaki. Berlian terlihat begitu bahagia dengan berlarian di pinggir pantai, rambut panjangnya melambai-lambai diterpa angin pantai yang cukup keras.
"Berlian, hey!" Panggil Gerhana sekali lagi, dan kali ini Berlian segera mengalihkan perhatiannya menatap Gerhana seraya menampakkan senyuman manisnya.
"Apa?" Ujar Berlian setelah menghentikan pergerakannya.
Sejenak Gerhana terdiam dengan menatap Berlian lekat.
"I love you." Ujar Gerhana singkat yang berhasil menciptakan senyuman indah nan manis di bibir Berlian.
Bukan hanya itu, banyak tayangan kebersamaan Berlian dan Gerhana yang ditayangkan di layar besar itu. Membuat Berlian semakin enggan untuk mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Sembari penayangan itu terus berlanjut, dalam video itu terdengar suara Gerhana mengucapkan sesuatu yang membuat Berlian semakin tak kuasa menahan keharuan di dalam hatinya.
Berlian. Satu nama yang berhasil mencuri hatiku sepenuhnya. Biru matamu berhasil membuatku candu bagaikan pesona galaksi yang begitu indah. Tatapan sendumu membuatku tenang bagaikan langit yang tenang dalam peraduannya. Senyumanmu membawa warna dalam hidupku bagaikan pelangi yang muncul setelah hujan. Cintamu yang berhasil mengalahkan ribuan bintang di angkasa sana, membuatku merasa seperti orang yang paling beruntung dicintai oleh orang sepertimu. Lalu apa yang bisa dilakukan gerhana saat melihatmu? Tentu dia akan melakukan hal yang sama seperti apa yang kulakukan. Tunduk padamu dan juga memujamu. Ck, Berlian... Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu. Terimakasih telah memberiku banyak cinta. Hingga membuatku sendiri tidak tau telah berubah menjadi apa gerhana ini? Entah apalah jadinya gerhana ini jika tanpa ada dirimu. Maka tetaplah menjadi Berlian-ku. Berlian yang mewarnai hidupku dengan kasih sayang dan cintamu. I love you. And happy birthday too you.
Berlian semakin dibuat terpaku saat mendengar setiap kalimat yang diucapkan Gerhana dalam video itu. Terpancar rasa haru yang luar biasa dalam sorotan matanya. Wajahnya berseri menampakkan kekaguman luar biasa atas apa yang telah dilakukan Gerhana saat ini.
Setelah video selesai diputar, perlahan Berlian membalikkan tubuhnya menghadap Gerhana yang masih menatapnya lekat.
Namun, baru saja Berlian berhasil menatapnya, dengan segera Gerhana menyuruh Berlian agar membalikkan tubuhnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gerhana Berlian Season 2
Ficção Adolescente[Completed] Berjuang dan Berkorban Bersamamu Ada satu elemen bumi yang masih tersembunyi. Menjadi Rahasia. Fatamorgana. Bukan itu, justru hal sebaliknya yang entah apa namanya. Sesuatu yang ada, namun seolah tiada. Sesuatu yang berusaha dihempaskan...