Ada manusia yang berhati malaikat. Adapula manusia yang berhati iblis. Semuanya akan terungkap saat sifat aslinya terlihat.
~~~Hingga akhirnya tiba-tiba ada sebuah tangan yang menarik paksa tangan Gerhana yang tengah digenggam Kristal, dan bagkh!* satu tonjokan keras berhasil mendarat di pipi Gerhana hingga membuatnya jatuh tersungkur ke lantai.
"Gerhana!" Pekik Kristal terkejut saat melihat Gerhana mendapatkan serangan dari orang yang entah siapa itu.
Dalam sekejap mereka sukses menjadi pusat perhatian dari orang-orang yang berada di Kantin, termasuk Berlian Bintang dan Pelangi Langit.
Dengan memegangi pipinya yang tak dapat dipungkiri terasa keram, Gerhana segera mengarahkan pandangannya pada orang yang menyerangnya dengan mendadak seperti ini.
Galaksi. Pemuda itu menatap Gerhana dengan bola mata yang merah padam. Tangannya mengepal dengan kuat, rahangnya mengeras menahan emosi yang tak bisa terbendungkan lagi.
"Gerhana, lo gak papa?" Ujar Kristal cemas, seraya berusaha membantu Gerhana bangkit.
Gerhana tak menolak. Ia segera bangkit dengan bantuan Kristal. Setelah Gerhana bangkit, pandangan Kristal langsung tertuju pada Galaksi. Emosi mulai tergambar di wajah Kristal saat ini.
"Maksud lo apaan sih, hah?" Gertak Kristal kesal dengan mendorong tubuh Galaksi, yang tentunya tak berefek apapun bagi Galaksi.
"Diem lo!" Gertak Galaksi yang balik mendorong tubuh Kristal, hingga membuat Kristal nyaris terjatuh.
Mulut Kristal terbuka lebar, terkejut saat mendapatkan sikap kasar dari Galaksi. Sementara Galaksi, pandangannya masih tertuju pada Gerhana. Giginya semakin beradu kuat, wajahnya benar-benar memerah.
Dengan penuh emosi, Galaksi segera meraih kerah baju Gerhana dan mencengkramnya dengan kuat. Wajahnya yang merah padam hanya berjarak lima centi saja dari wajah Gerhana yang lagi-lagi tampak datar.
"Gue gak terima lo nyakitin adek gue kaya gini. Lo pikir adek gue apaan, hah? Seenaknya aja lo mainin perasaan adek gue kaya gini. Disana adek gue terluka gara-gara lo. Trus disini lo malah enak-enakan sama cewe lain? Manusia macam apa lo? Pengecut, tau gak lo?!" Ucap Galaksi penuh penekanan tepat di wajah Gerhana.
Kuatnya cengkraman Galaksi di kerah baju Gerhana, membuat Gerhana nyaris tak bisa bernafas. Namun Gerhana tak memberikan reaksi apapun selain menerima perlakuan demikian dari Galaksi. Bahkan dia tidak merespon ucapan Galaksi.
"Galaksi! Lepasin! Apa-apaan sih lo?" Gertak Kristal seraya berusaha melepaskan cengkraman tangan Galaksi dari kerah baju Gerhana.
Galaksi segera melepaskan cengkramannya pada kerah baju Gerhana, namun berbalik ia menggenggam lengan Kristal dengan sangat kuat. Bahkan hingga membuat Kristal meringis kesakitan.
"Aw! Galaksi, apa-apaan sih? Lepasin! Sakit!" Kesakitan Kristal sembari berusaha melepaskan cengkraman tangan Galaksi di lengannya, namun Galaksi justru semakin mempererat genggamannya.
"Gue gak peduli. Biar lo tau gimana sakitnya Berlian atas apa yang udah lo lakuin sama dia." Geram Galaksi penuh dengan dengan penekanan.
"Aw! Galaksi, sakit! Gerhana bantuin gue!" Mohon Kristal yang mulai akan menangis akibat cengkraman tangan Galaksi yang semakin menjadi-jadi.
Namun tak ada respon dari Gerhana. Ia hanya terdiam mematung menatap keduanya. Entah ia benar-benar tak bisa bereaksi atau ia enggan untuk membantu Kristal dari cengkraman Galaksi.
"Lepasin, Galaksi! Lo gak bisa bersikap kasar sama cewe kaya gini!" Gertak Kristal yang terus berusaha melepaskan genggaman tangan Galaksi, namun ia harus kembali gagal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gerhana Berlian Season 2
Teen Fiction[Completed] Berjuang dan Berkorban Bersamamu Ada satu elemen bumi yang masih tersembunyi. Menjadi Rahasia. Fatamorgana. Bukan itu, justru hal sebaliknya yang entah apa namanya. Sesuatu yang ada, namun seolah tiada. Sesuatu yang berusaha dihempaskan...