Ketika satu rahasia terungkap. Suatu rencana kembali dibuat.
~~~#LastSomething
Happy reading, guys!☺
"Bang, lo abis darimana? Pergi kok gak bilang sama gue sih?"
Baru saja Galaksi memasuki rumah, ia langsung disambut oleh pertanyaan demikian dari Berlian. Dari raut wajah Berlian, seolah ia sedang menunggu kedatangan Galaksi yang entah pergi kemana setelah pulang sekolah, dan baru kembali saat mentari nyaris tenggelam di ufuk barat.
Berlian yang semula duduk di sofa ruang tamu, segera bangkit dan melangkahkan kaki menghampiri Galaksi. Langkah Galaksi pun mendekat pada Berlian. Tatapannya lekat menatap wajah Berlian yang masih menyiratkan kebingungan atas kepergiaannya baru saja.
"Gue beliin ini buat lo." Ungkap Galaksi seraya memberikan sebuah tas berwarna biru muda kepada Berlian.
"Apa ini?" Tatapannya tajam menatap tas yang digenggam Galaksi.
Tak ada jawaban dari Galaksi, membuat Berlian segera mengambil alih tas itu dari tangan Galaksi, kemudian melihat sesuatu yang ada di dalamnya. Dahi Berlian sukses mengerut kala melihat sebuah dress berwarna merah muda di dalamnya.
"Ini buat apa?" Tatapan tajam Berlian kembali terarah pada wajah Galaksi.
"Malam ini, gue mau liat lo pake baju ini." Jelas Galaksi yang justru membuat kebingungan Berlian bertambah.
"Emangnya ada acara apaan sampe gue harus pake baju kaya ginian?" Tanya Berlian tak mengerti.
"Gue mau ngajak lo ke suatu tempat malam ini." Ungkap Galaksi yang sukses membuat kebingungan Berlian justru berubah menjadi kecurigaan.
"Galaksi? Apa lo masih...." Berlian sengaja menggantung ucapannya. Tatapannya terhadap Galaksi semakin tajam, penuh curiga.
Galaksi mengerti kecurigaan Berlian. Ada keraguan dan perasaan was-was dimana kejadian dulu akan terulang. Dan itu tergambar dengan jelas di wajah Berlian.
"Saat ini lo bebas mikir apapun. Yang pasti, lo akan tau setelah lo ikut sama gue nanti." Ucap Galaksi yang seolah sengaja membuat kebingungan dan kecurigaan bersarang di kepala Berlian.
Sebelum Berlian kembali angkat bicara. Galaksi segera menyingkir dari hadapan Berlian. Sementara Berlian hanya terdiam, menatap kepergian Galaksi dengan dahi mengerut.
Tak ada ekspresi apapun yang tergambar pada wajah Galaksi, membuat Berlian tak bisa menebak apa yang sebenarnya maksud dari perlakuan Galaksi kali ini.
•••
Mentari benar-benar tenggelam. Senja telah berakhir. Gelap mulai berkuasa. Rembulan perlahan hadir memecah kegelapan. Bintang kecil bertaburan dan membuat formasi yang begitu cantik. Secantik Berlian malam ini.
Dress selutut berwarna merah muda pemberian Galaksi, berpadu indah dengan warna kulit Berlian yang putih bersih. Rambut panjangnya dibiarkan terurai tanpa ada suatu ornamen tambahan apapun. Penampilan sederhana, make up yang tipis, tak mengurangi pesonanya sebagai penjelmaan nyata dari sebuah berlian yang begitu indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gerhana Berlian Season 2
Teen Fiction[Completed] Berjuang dan Berkorban Bersamamu Ada satu elemen bumi yang masih tersembunyi. Menjadi Rahasia. Fatamorgana. Bukan itu, justru hal sebaliknya yang entah apa namanya. Sesuatu yang ada, namun seolah tiada. Sesuatu yang berusaha dihempaskan...