3. Happy Anniversary

272 13 0
                                    

Sepeninggalan Galaksi, Gerhana dan Berlian kembali terdiam dan saling menatap satu sama lain. Hingga akhirnya, tatapan itu harus berakhir saat tanpa sengaja Berlian melihat ke arah tangan Gerhana yang sedari tadi disembunyikan di balik punggung Gerhana sendiri.

Berlian kembali menatap Gerhana, senyuman tipisnya masih bertahan di bibirnya. Berlian mengangkat kepalanya seakan bertanya 'Apa itu?'. Namun yang dilakukan itu justru membuat senyuman Gerhana menyusut seketika.

"Apa?" Ujar Gerhana, dahinya mengerut tak mengerti.

"Tangan lo. Kenapa? Ada apa?" Ucap Berlian memperjelas atas isyaratnya.

Nyatanya pertanyaan Berlian itu berhasil membuat Gerhana panik seketika, pasalnya memang ada sesuatu di tangannya yang ia sembunyikan dari Berlian. Selain tangannya yang diperban, ada satu hal lainnya yang ia sembunyikan dari Berlian.

"Coba gue liat tangan lo," Ucap Berlian yang membuat Gerhana semakin panik.

"Jangan, Berlian." Sambar Gerhana refleks.

"Kok jangan sih? Emangnya kenapa?" Tanya Berlian bingung.

"Nggak papa, ini..." Ucap Gerhana yang sengaja ia gantung.

"Ck, coba gue liat," Decak Berlian kesal.

Dengan paksa Berlian segera menarik tangan Gerhana yang terus disembunyikan di balik tubuhnya. Di saat yang bersamaan ketika tangan kanan yang diperbannya berhasil ditarik oleh Berlian, tangan kirinya segera ia letakkan di balik punggungnya, berusaha menutupi salah satu hal yang ia sembunyikan dari Berlian.

Berlian tak menyadari hal itu, perhatiannya langsung tertuju sepenuhnya pada tangan Gerhana yang diperban. Rasa penasarannya atas tangan Gerhana yang terus disembunyikan darinya, seketika berubah menjadi kepanikan.

"Loh? Gerhana, ini kenapa? Kenapa bisa diperban kaya gini?" Tanya Berlian panik seraya menggenggam tangan Gerhana.

"Itu.. Tangan gue..." Belum sempat Gerhana menyelesaikan kalimatnya, Berlian segera memotong kata-kata Gerhana akibat panik saat melihat Gerhana terluka.

"Sakit gak? Lukanya udah diobatin dengan bener kan?"

"Nggak gue obatin." Ucap Gerhana yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Berlian.

"Apa lo bilang? Nggak diobatin? Maksud lo langsung diperban, gitu?" Tanya Berlian yang segera disambut anggukan kecil dari Gerhana.

"Ck, ya ampun Gerhana. Kok bisa-bisanya sih lo jorok banget. Lo tau? Ini lukanya bisa infeksi kalo nggak diobatin dulu, apalagi nggak dibersihin dulu. Gimana sih lo? Nyepelein banget. Kalo udah infeksi siapa yang rugi? Lo juga, kan?" Entah sedang memarahi atau sedang menceramahi Gerhana, Berlian terus berbicara tanpa membiarkan Gerhana untuk menjawab.

"Hey, nona cantik. Udah ceramahnya?" Ucap Gerhana yang membuat Berlian membulatkan matanya total.

"Ck! Ih!" Decak Berlian kesal seraya menepuk bahu Gerhana dengan cukup keras, sementara Gerhana malah terkekeh melihatnya.

"Lo mah, dikasih tahu malah ngeyel. Ngeselin banget sih?" Gerutu Berlian kesal.

"Iya iya, sayang. Yaudah, daripada lo ngomel-ngomel terus. Mending lo buka perbannya, abis itu obatin luka gue yang bener." Ucap Gerhana yang langsung mendapatkan tatapan malas dari Berlian.

"Tuh kan, tugas gue lagi, kan?" Ucap Berlian kesal.

"Ya iyalah, lo kan pacar gue." Ucap Gerhana seraya memasang senyuman lebar di bibirnya yang membuat Berlian memutar bola matanya malas.

"Ck, yaudah sini,"

Walau masih merasa kesal atas sikap Gerhana yang seolah menyepelekan luka di tangannya, perlahan Berlian mulai membuka perban yang membaluti tangan Gerhana. Sementara Gerhana, tatapannya tajam menatap Berlian. Ada sesuatu yang ia tunggu dan sangat ingin ia lihat begitu Berlian berhasil membuka perban di tangannya.

Gerhana Berlian Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang