Dua minggu sebelumnya
Memasuki akhir pekan, seperti biasa Celsea seorang diri pergi ke Walmart menggunakan sepeda keranjang ungunya. Gadis rambut ombre pirang itu pergi bersama sang ibu yang menaiki mobilnya sekalian beliau ke tempat bekerja. Selesai membeli kebutuhan pangan untuk satu minggu ke depan, dia menghabiskan waktu setengah jam dengan berkeliling. Menghirup udara segar dan mengistirahatkan kedua mata. Keringat mulai bercucuran, terasa ada sensasi dingin ketika kulitnya itu terkena embusan angin.Memasuki jalan rumah, Celsea melihat seorang gadis bertopi merah muda sedang menarik surat dari kotaknya. Jaket putih dan training abu yang dipakai gadis itu tampak sekali dirinya selesai berolahraga. Celsea mengayuh sepeda lebih cepat sebelum gadis itu melangkah masuk.
"Jessica!" panggil Celsea.
Gadis yang dipanggil menghentikan langkah. Matanya menyipit kemudian tersenyum. "Hai, Celsea!"
Celsea mengerem sepeda dan menahannya dengan kedua kaki. "Selesai berolahraga?"
"Ya, seperti yang kau lihat," balas Jessica dengan senyum yang tidak luput dari bibir. "Mari masuk."
"Ah, tidak perlu," tolak Celsea, ragu. "Aku harus cepat pulang, adikku sendiri di rumah."
"Hai, rumahmu di seberang. Adikmu bahkan bisa diawasi dari sini, atau kalau kau mau bawa saja adikmu ke sini," paksa Jessica tenang.
Celsea berpikir sejenak, kemudian mengangguk. Tidak enak menolak ajakan tetangga. "Aku pulang dulu, menyimpan barang-barang ini."
"Siap, Pak!" Jessica berlagak hormat dan melangkah masuk.
Celsea terkekeh melihat tingkah gadis dengan sifat kekanak-kanakkan itu, lalu membawa sepeda ke rumah agar Jessica tidak menunggu lama. Bahan-bahan makanan yang dimasukkan ke dalam kantong kertas, Celsea simpan ke dalam kulkas, kemudian ke kamar sang adik untuk mengajaknya ke rumah Jessica. Tidak sampai lima menit keduanya tiba di depan pintu rumah Jessica, setelah bel ditekan keluar gadis itu yang penampilannya sudah berubah; mengenakan kaus putih dengan celana kotak-kotak.
"Mari, sudah kusiapkan jus jambu untuk kalian," ajak Jessica.
"Hm," Celsea ragu untuk mengucapkannya, tapi melihat kebingungan Jessica dia melanjutkan sambil melangkah masuk, "adikku alergi jambu."
Jessica mengerjap cepat. "Oh, aku tidak tahu Sammy alergi jambu. Kalau begitu, aku buatkan minuman coklat saja. Dia pasti suka!"
Jessica mengedipkan sebelah mata dan mengambil segelas jus jambu milik Sammy, sebelum melangkah ke dapur. Padahal, Celsea hendak meminta gadis itu untuk tidak repot-repot. Celsea pun duduk, mengajak Sammy juga untuk duduk di sampingnya. Beberapa saat hening tanpa percakapan, Celsea baru sadar ternyata televisi dari ruang keluarga--berbatasan langsung dengan ruang tamu yang disekat kaca--menyala, menyiarkan berita terkini yang cukup membuatnya hampir tidak mengedip. Lain dengan Sammy yang tiada henti melihat setiap penjuru rumah.
"Berdasarkan keterangan sang Kapten Polisi, Nicholas Antonio, 500 gram narkoba berbentuk bubuk itu disembunyikan di dalam gulungan kain. Polisi setempat berhasil mengamankan narkoba yang diselundupkan dalam paket itu ketika seorang kurir FedEx, Gerry Lanford, hendak mengirimnya menuju Winchester."
Saking terpakunya ke arah televisi, Celsea tidak menyadari bahwa Jessica dan Sammy sedang menatapnya; Jessica terheran karena gadis itu sangat fokus melihat berita, sementara Sammy menunggu izin dari kakaknya agar bisa meminum minuman coklat di tangan Jessica. Penasaran, Jessica ikut menyaksikan berita di ruang keluarga, bahkan dia perbesar suaranya agar terdengar lebih jelas. Namun, fokusnya berbanding terbalik dengan Celsea.
"Ya, dia memang tampan." Celetukan Jessica meresponsi decakan Celsea.
"Apa-apaan?" Celsea mengerjap setelah beberapa detik tidak mengedip. "Ah, sebagai tamu, bolehkah aku meminta kau untuk mematikan benda itu atau menggantinya dengan saluran lain?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Denouement
AcciónSuatu pagi, si tetangga bercerita kepada Celsea bahwa dia mempunyai sahabat pena dari Korea. Hal itu membuat Celsea penasaran seperti apa rasanya memiliki sahabat pena sehingga mencobalah dirinya membuat surat untuk seseorang yang didapatkannya dari...