"Sialan kau!" gertak Gerry.
Pria itu mencoba menekuk jari-jari kaki seperti posisi jinjit. Ketika berhasil, dia menarik tubuh ke atas dibantu posisi tangan seperti tengah memanjat. Grey terkejut melihat Gerry dapat berdiri dari posisi berlutut, meskipun kedua kaki diikat tali. Gerry menarik sudut bibir melihat keterkejutan terlukis indah di wajah si lawan. Bak pesenam dengan gelang-gelangnya, Gerry mengangkat tubuh dan melayangkan tendangan ke kepala Grey. Pria rambut coklat itu terjengkang dengan alas sepatu yang meninggalkan jejak di wajahnya.
Grey menggerak-gerakkan hidung mancungnya yang keluar darah segar. "Sialan."
Kemudian dia berdiri sambil mengelap darah tersebut. Diambilnya pisau berukuran besar dari sepatu boots dan mulai memasang kuda-kuda. Gerry agak membelalak melihat pisau yang tampak mengilap itu. Dilihat dari sorot mata Grey, pria itu siap melakukan serangan liar dengan pisaunya. Sementara Gerry, cuma bisa menghindar serangan dengan melompat ke sana-kemari.
"Rasakan ini!" Grey berseru, bak prajurit di medan perang.
Di samping itu, Celsea memejam sangat erat menahan sakit luar biasa. Perutnya terasa perih dan panas akibat tendangan Imelda. Belum lagi denyutan karena tusukan hak tipisnya. Wanita itu, dengan emosi menarik tali untuk mendekatkan jarak Celsea dengannya. Dia mendengus sambil tersenyum sinis, kemudian berjalan ke belakang gadis itu. Suara ketukan dari haknya yang bertempo pelan menambah kecepatan detak jantung Celsea. Pikiran-pikiran negatif langsung melayang di kepalanya.
Imelda menghentikan langkah, lalu menatap hak pada sepatu boots dengan tatapan kosong. Celsea yang baru saja meredam rasa sakit, kembali menjerit karena tendangan di belakang lutut, membuatnya jatuh dengan lutut membentur tanah. Terdengar dari ketukan hak, Imelda melangkah lebih dekat dan menjambak rambut coklat gadis itu hingga kepalanya terdongak. Di tengah ringisan, Celsea memandang dengan tatapan memohon.
"Kau suka ini?" Imelda menarik rambutnya lebih kencang.
Celsea menjerit pilu. "Le-lepaskan! Kumohon ...."
Imelda tertawa kencang. "Sakitkah?"
Celsea hendak mengangguk, Imelda menarik lagi rambutnya agar tetap diam. Membuatnya menjerit lagi.
Kali ini pandangan Imelda beralih ke ikat pinggangnya, lalu dia menarik sesuatu yang berkilau; sebuah pisau kecil dengan gagang berwarna ungu dan bercorak tumbuhan. Dia perlihatkan pisau itu sangat dekat ke depan mata hijau Celsea.
"Tahu tidak, seberapa tajam pisau ini?" Imelda terkekeh. "Tentu saja kau tidak tahu. Nah, akan kuperlihatkan padamu kekuatan pisau kecil ini."
Tangan Imelda menyentak dari rambut Celsea. Sebagai respons, gadis itu menangis pelan karena mulut yang sudah tidak bisa menjerit lagi. Denyutan di kepalanya bereaksi kuat, ingin rasanya Celsea menidurkan kepala ini pada bantal tebal dan menutup kedua mata dengan tenang. Ketika Imelda menjauh, Celsea menunduk dan melihat helaian rambutnya bertebaran. Celsea hanya mengembus pasrah.
Untung tidak sampai botak.
Imelda memandang kedua pria di depan dengan wajah datar, di pikiran sibuk membayangkan apa yang mereka lakukan selama dirinya menghadapi gadis itu. Imelda merasa pendengarannya berfungsi baik, tapi melihat kondisi kedua pria--tidak, seorang pria; Gerry--saat ini, mereka pastinya sudah melakukan sesuatu yang luar biasa dan yang seharusnya terdengar ramai. Namun, kegiatan mereka seperti berjalan di dalam sebuah video tanpa suara.
Gerry dalam posisi berlutut, masih kedua tangan diikat ke atas. Pria itu dapat dikatakan sudah babak belur. Ada lebam di sekitaran mata kiri, hidung dan bibir menjadi tempat hujan darah, dan yang lucu adalah baju yang jadi compang-camping. Di belakang, Grey melingkarkan lengan di leher Gerry, siap mematahkan tulangnya. Grey bisa bergerak cepat jika Imelda tidak menghalanginya.
![](https://img.wattpad.com/cover/228264153-288-k990880.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Denouement
حركة (أكشن)Suatu pagi, si tetangga bercerita kepada Celsea bahwa dia mempunyai sahabat pena dari Korea. Hal itu membuat Celsea penasaran seperti apa rasanya memiliki sahabat pena sehingga mencobalah dirinya membuat surat untuk seseorang yang didapatkannya dari...