Nina Valerie Agatha (8)

2.9K 293 24
                                    

{~Namaku Nina Valerie Agatha~}
.
.
.

Cahaya sore menjadi penanda datangnya senja. Kembali hendak menggantikan hari yang harus berlalu lagi seperti biasa. Di bawah pohon rindang seorang anak kecil duduk termenung dengan pensil kayu di genggamannya. Di antara daun-daun yang gugur terbawa oleh hembusan angin dapat di ketahui pandangan yang diberikan nya amatlah kosong.

BRUKKK

"Awww" rintis gadis kecil yang tidak jauh dari tempat anak itu berada.

Gadis itu menoleh kesal ke arah anak itu yang terlihat tidak mempedulikannya. Padahal, jelas-jelas dia tahu bahwa gadis itu sedang kesakitan. Gadis itu bangun dan menepuk-nepuk bajunya yang sedikit kotor karena debu. Ternyata jatuh tiba-tiba itu rasanya masih sakit.

Dengan ragu gadis itu menghampiri anak itu-penasaran.

Uhukk!! Uhukk!!

Batuk yang di sengaja. Ya, gadis itu memang berniat mencari perhatian dari anak yang asik ngelamun itu. Anak itu menoleh sesaat dan kembali menatap kertas putih itu.

Gadis itu semakin linglung tak jelas. Kenapa hari ini anak itu berbeda sekali? Biasanya dia akan menyerocos panjang lebar menanyakan namanya? Tapi, kenapa hari ini dia terlihat tidak mempedulikannya?

Gadis itu semakin menjadi-jadi. Dia menganggu anak itu sampai anak itu yang akan duluan mengajaknya bicara. Seperti melempar kerikil, menendang kaleng, lewat di hadapannya berkali-kali sampai pura-pura jatuh di hadapannya demi mendapatkan perhatian.

Namun nihil, respon yang diberikan anak itu masih sama. Gadis itu menyerah. Dia mendengus kesal seraya duduk di samping anak itu.

Anak itu masih menatap kosong ke lembaran yang tidak berwarna itu.

"Ke-kenapa kau tidak membantuku?" Gadis itu mengalah. Dia memberanikan diri membuang gengsi untuk memuaskan rasa penasaran nya.

Anak itu menoleh dengan tatapan datar, "nggak kenal. Kenapa juga Alvin harus bantu,"

Jlep
ada sedikit nyeri saat anak itu mengatakan hal itu.

"Memangnya kenapa kalau nggak kenal?"

"Alvin cuma mau bantu teman Alvin,"

"Tapi ... Kata Bundaku sebagai sesama kita harus saling membantu. Meski enggak kenal sekalipun,"

"Meski itu bukan teman kita?"

Gadis itu mengangguk pelan. "Baiklah lain kali akan kubantu,"

Gadis itu bernafas lega dengan jawaban Alvin.

"Kalau kamu ngasih tahu namamu," lanjutnya yang membuat gadis itu kembali diam.

"Kenapa gitu?"

"Suka-suka Alvin," lanjut Alvin dan kembali menatap kosong ke depan.

Tiba-tiba gadis itu mengulurkan tangan mungilnya, di bawah langit senja dan terpaan angin sore yang menerbangkan beberapa helai rambut hitam nya.

"Namaku Nina Valerie Agatha"

Ucapnya mengenalkan diri membuat Alvin tersenyum senang. Kenapa tidak dari kemarin-kemarin saja? Alvin kan juga lelah mengejar-ngejar orang hanya untuk sebuah nama.

Alvin membalas uluran tangan Nina.

"Alvin Reynaldo Bagaskara" balas Alvin dengan senyuman terbaiknya.

"Sudah tahu," ketus Nina.

"Baiklah"

Alvin kembali fokus pada lembaran itu. Alisnya bahkan mengerut seakan memikirkan sesuatu.

Al & El (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang