Visual (44)

1.6K 171 19
                                    


"Lang, lo napa dah, belakangan ini jadi dingin banget sama Digo?"

"Udahlah, nggak penting juga,"

"Nggak penting apanya? Dari masuk sekolah dulu kan lo gencer banget buat bisa temenan sama dia!"

"Itukan dulu,"

Jonathan dan Angga yang masih tidak mengerti akan apa yang terjadi pada dua temannya hanya bisa menghela nafas. Niat ingin membantu pun percuma karena mereka menutup mulut rapat-rapat.

"Oh, nanti jadi kan nongkrong nya?" Tanya Galang.

"Hmm iya. Nanti sekalian gue kabarin Digo," jawab Angga.

"Udah. Nggak usah ajak dia."

"Lo kenapa sih Lang?"

"Ya kan, percuma. Mau ada dia atau nggak tetep aja sama. Orang kerjaannya cuma diem,"

Lagi dan lagi Jonathan dan Angga harus pura-pura menutup telinganya. Entah sudah berapa hari hubungan pertemanan mereka sudah menjadi canggung dan renggang.

Mengalihkan perhatiannya, Angga memilih mengedarkan pandangannya ke segala penjuru kelas. Lalu, dia melihat Alvin dan langsung menyuruhnya datang menghampiri.

Kalau dipikir-pikir sudah berapa hari ini mereka tidak menganggu Alvin. Selalu saja ada hal yang mengalihkan mereka.

"Sini uang saku lo," perintah Angga yang membuat Alvin lansung gugup di tempatnya.

Galang yang melihat hal tersebut pun langsung gugup di bangkunya. Dia ingin menolong, tapi ....

Jonathan melirik Galang. Jelas terlihat kalau Galang tidak pandai menutupi emosinya. Kemudian dia tersenyum miring, dan berkata "kenapa lo? Mau nolongin dia lagi? Hahaha,"

Galang yang mendengar perkataan Jonathan membelalak tak percaya.

"Lo kira kita nggak tahu kalau belakangan ini lo mau ngelindungin dia?"

Bughh

Satu pukulan mendarat di pipi kanan Alvin ulah Angga.

Bughh

"ANGGA! GILA LO!" teriak Galang dan hendak membantu Alvin namun di tahan oleh Jonathan.

"Jujur, gue nggak tahu apa masalah lo sama Galang. Tapi yang jelas, Galang dan Digo jadi musuhan pasti gara-gara lo!" Ucap Angga sejenak sebelum kembali melayangkan pukulan.

Bughh

Pukulan terdengar lagi bersamaan dengan suara kursi dan meja yang terdorong paksa. Suara itu berasal dari Galang yang memukul Jonathan karena menahannya.

Jonathan dan Angga terkejut menatap Galang yang sudah berani memukul temannya sendiri. Dengan tatapan marah, mereka berdua bangkit dan beralih memukul Galang.

Suasana kelas yang tadinya tenang kini sudah ricuh akibat perkelahian tidak terduga tersebut.

"PAK ADA YANG BERANTEM PAK!"

°°°°

B

ERARTI MASALAH GALANG DAN ALVIN SUDAH CLEAR KAN? NAH, PEMBULIYAN ALVIN PUN BERAKHIR.

BTW, AKU UDAH DAPETIN VISUAL MEREKA NIH. MAAF BANGET, KALAU MISALKAN VISUALNYA NGGAK SESUAI EKSPETASI. DAN TELAT, HEHE.

BUAT KALIAN YANG MASIH USAHAIN KOMEN DI PART-NYA JUGA MAKASIHHH BANGET. PADAHAL, AKU UDAH NGGAK PERNAH LAGI BALAS KOMEN, TAPI KALIAN MASIH KOMENIN CERITA INI. SAMA HALNYA JUGA BUAT YANG VOTE. MAKASIH YA 😊



Elvan

Alvin


Gimana nih menurut kalian visual nya, cocok nggak?

Btw, buat visual ceweknya ada saran nggak? Yang mukanya baby face gitu, atau untuk Stevano, Shila? Jan lupa tarok nama Ig nya y😙

Sekian dulu
Salam hangat dari saya 🤗


Al & El (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang