Part Spesial (Happy Birthday)

1.9K 201 16
                                    

{~ Sepertinya .... Alvin lupa minta sama Tuhan, kalau doa Alvin, jangan hanya di hadirkan sebatas mimpi ~}
.
.
.

Flashback masa kecil Alvin.

Hembusan angin sore hari itu, mampu menerbangkan beberapa helaian rambut hitam legam sebahu gadis kecil itu. Dengan sepotong kue kecil di tangannya, dan sebatang lilin kecil di atasnya, sungguh membuat gadis kecil itu tidak henti-hentinya untuk tersenyum. Langkahnya semakin melaju cepat saat yang di nantinya hampir sampai, sebelah tangannya menutup api kecil di lilin itu seakan takut bahwa angin sore akan memadamkannya.

Kaki kecil itu lantas berhenti begitu yang di nanti sampai di depan mata dan membelakanginya. Perlahan tangan yang di gunakan untuk melindungi api itu dia angkat dan menepuk pundak pria kecil di hadapannya.

Pria kecil itu sontak berbalik, dan alangkah terkejutnya dia saat gadis kecil itu langsung mengucapkan 'Happy Birthday' dengan senyum riangnya. Senyuman yang mampu membuat hati menghangat bahkan di saat dia sedang bersedih.

Pria itu masih mematung serta menatap kue kecil itu dan juga si gadis secara bergantian. Hingga itu semua terhenti, saat ada pria kecil lain yang sama persis dengan dirinya menepuk lagi pundaknya.

Sama halnya dengan pria itu, pria kecil di samping nya juga keheranan. Tapi sesaat, karena kemudian dia juga ikut tersenyum senang.

"Selamat ulang tahun Alvin," ujar gadis kecil itu dengan senyum nya yang masih belum memudar.

Alvin ikut tersenyum dan menjawab, "Terimakasih Val,"

Berbeda dengan Alvin yang sedang bahagia, pria kecil di sampingnya malah memudarkan senyumnya.

Raut wajah Elvan lansung berubah sendu karena dia sama sekali tidak mendapat ucapan ulang tahun dari si gadis.

"Ini ... Cuma buat Alvin? Elvan enggak ada?" lirihnya.

Gadis itu menggeleng.

"Elvan kan juga ulang tahun, Elvan juga mau,"

Gadis itu mendengkus kecil, "Elvan kan udah dapat kue yang lebih besar dari Tante Shila sama Om Stevano,"

"Tapi ... Kan itu dari orang tua Elvan. Bukan dari Nina,"

"Aku nggak mau kasih ke Elvan lagi, nanti banyakan Elvan dong. Kan nggak adil, gimana sih!"

"Elvan kan juga mau," keukeh Elvan lagi.

"Pokoknya ini buat Alvin!" Sungut Nina tak terima.

Alvin hanya menatap mereka berdua bergantian.

"Udah-udah, nanti Alvin bagi kok," lerai Alvin berniat menghentikan pertengkaran mereka.

Nina lansung menoleh cepat, "jangan gitu dong Vin,"

"Nggak apa-apa Val, Mama Alvin dulu pernah bilang, kalau jadi orang itu nggak boleh pelit-pelit. Dosa,"

Nina terdiam dan menatap ke bawah, "beneran?" tanyanya melirih.

"Iya Val,"

Kemudian Nina mendongak menatap Elvan, "Yaudah deh. Selamat ulang tahun Elvan. Itu kuenya di bagi sama Alvin ya," katanya kurang ikhlas.

Elvan yang mendengar hal itu langsung tersenyum. Kemudian mereka pun menyanyikan lagu Ulang tahun dan tibalah saatnya meniup lilin lagi.

Elvan dan Alvin sama-sama mengatupkan tangan dan memejamkan matanya, untuk berdoa di hati masing-masing.

Ya Allah, Alvin hanya ingin agar Mama sama Ayah kembali memeluk Alvin. Menyayangi Alvin, sama seperti Elvan. Amin. Batin Alvin berdoa.

Ya Allah, kabulkanlah do'a Alvin. Batin Elvan yang sama halnya berdoa.

Al & El (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang