Labil 2

57 6 0
                                    

Entah kenapa waktu lebih cepat berjalan sekarang. Secepat hitungan menit saat aku menghabiskan banyak waktu bersama Seno dulu.

Aku tak tahu apa yang kuinginkan sekarang. Seharusnya, dengan semua yang telah dia lakukan padaku, akan dengan gampang membuatku membencinya. Wajar bila aku muak dengan sikapnya yang hanya tahu membuatku merasa takut kehilangan namun ditinggalkan tanpa berkata apa-apa. Terlalu bodoh juga aku pernah menyayanginya kemarin. Tapi tak kulakukan.

Matahari sore ini masih akrab menemaniku bersama angin sepoi-sepoi yang membuatku seolah ikut terbawa jauh dari kehidupan insan manusia.

Teringat dulu saat Seno masih sering menemaniku menunggu matahari sampai hilang di balik gedung-gedung yang berjejer di sebelah barat kota itu. Masih jelas terngiang bagaimana dia selalu berbicara dengan akrab untuk menyuruhku pulang ke kost secepatnya.

"Besok masih ada untuk menyaksikan hal yang sama"

Mataku berkaca. Seandainya yang sedang dekat denganku adalah Seno. Pasti semuanya akan terasa lebih indah. Matahari yang menghilang di balik gedung-gedung itu pasti akan tersenyum ramah membalas senyum kami berdua.

"Yosi.. sadar. Waktumu bukan lagi untuknya," aku berkata pada diriku sendiri. Teringat akan janjiku pada diriku sendiri. Penantian yang disia-siakan itu harusnya kuhentikan sekarang juga.

Aku bingung. Kenapa Tuhan tak mengirimkan aku untuk dia cintai. Kenapa hanya cintaku yang buta itu yang selalu ada tanpa henti? Seandainya aku dan dia bersama, bukankah hari-hari akan terlewati dengan bahagia?

Tak akan ada lagi Yosi dengan wajah yang dipaksa tersenyum saat pergi ke kampus. Tak akan ada lagi Yosi dengan ekspresi yang pura-pura biasa saja saat hati benar-benar dalam keadaan hancur lebur.

Seandainya Yogi mencintaiku. Mungkin cintanya akan kubalas seperti bagaimana dia mencintaiku. Terlalu sakit cinta yang begitu tulus jika dibalas dengan ucapan "cuma teman".

Angin sore, akan menjadi saksi aku tak akan mengingat orang yang sering menemaniku merasakannya dulu. Atau paling tidak, akan kuingkari sedikit janji itu. Atau banyak.

Sebelum PagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang