I Hope you enjoy this story (•ө•)♡
Happy reading:)
π√π√π√π
Setibanya di rumah sakit, Andre langsung ditangani oleh seorang dokter kepercayaan keluarga Maheva.
Dokter mengatakan kalau Andre harus dirawat di rumah sakit karena kondisinya yang melemah. Retakan pada lengan kanannya semakin bertambah. Padahal awalnya hanya sepanjang telunjuk, dan sekarang bertambah 15 cm. Dan itu sangat membahayakan jika retakannya terus bertambah.
Belum lagi karena kelainan albino yang di derita nya, membuat Andre sangat rentan terhadap cahaya dan juga suhu.
Para perawat pun memindahkan Andre ke ruang President Suite, ruang rawat dengan fasilitas paling lengkap yang dimiliki oleh rumah sakit ini.
Sebuah ruang rawat inap dengan segala fasilitas mewah. Diantara nya : AC, 1 Bed, 1 Kamar mandi dengan air panas & dingin, Bedside cabinet, Kulkas, Kursi tunggu, Overbed Table, Meja TV, Almari pakaian, Dispenser, Meja, Sofabed, Smart TV 72 inch, Bed Penunggu, Telepon, Ruang keluarga, dan 1 set meja makan.
Mereka duduk di kursi yang sudah disediakan sambil menunggu Andre sadar. Cakra mengambil remote AC dan mulai mengatur suhu ruangan ini. Tidak terlalu panas, tidak terlalu dingin juga. Agar tidak merusak kulit Andre.
"Bang Andre gapapa kan bang?" tanya Dara pada KimTan
KimTan tersenyum tipis lalu mengusap kepala Dara lembut "don't worry about that,"
Dara mengangguk pelan. Dalam hati ia berharap semoga kakaknya itu tidak apa-apa.
***
Saat ini Chintia sedang berada di sebuah ruangan yang sangat luas dan megah. Dua jam yang lalu ia baru saja tiba di Korea menggunakan jet pribadi tanpa transit.
Hari ini untuk pertama kalinya Chintia akan bertemu tuan Robert dan Big Boss secara langsung. Entah apa yang sebenarnya mereka rencanakan, Chintia hanya berusaha mengikuti permainan mereka. Setidaknya agar adiknya selamat.
"Selamat datang Park Chintia. Bagaimana perjalanan mu? Apakah menyenangkan?" tanya seorang wanita yang muncul diikuti seorang pria di belakangnya
Chintia bangkit dari duduknya dan menunduk hormat pada dua orang didepannya ini.
"Senang bertemu denganmu Nona," ucap Chintia penuh rasa hormat
"Ku harap kau membawa berita bagus untuk pertemuan pertama kita," ucapnya tenang
Mereka pun kembali duduk. Kecuali pria itu yang tetap berdiri disamping Big Boss.
"Tentu saja," Chintia tersenyum anggun
Dalam hati Chintia tak henti-hentinya memuji keanggunan Big Boss. Wanita didepannya ini sangat cantik bak seorang dewi. Ia tak menyangka mengapa Big Boss memilih untuk menjadi orang yang jahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Special Girl
Novela Juvenil[СοмρӀеτе...] Bagaimana rasanya tinggal satu rumah dengan banyak lelaki tampan yang menjadi idaman semua gadis? Pasti bahagia, bukan? Inilah kisah tentang seorang gadis Heterochromia yang tinggal bersama 16 kakak laki-lakinya. Menjadi satu-satunya a...