Chapter 29 : Terjadi Lagi

2.3K 229 52
                                    

I hope you enjoy this story (•ө•)♡

Happy reading:)

π√π√π√π

Gaza menghela nafasnya saat membaca rentetan pertanyaan dari para adiknya di grup chat setelah dia bilang kalau Dara kembali masuk rumah sakit. Gaza sebenarnya tak ingin memberitahu mereka, namun karena Dara terus mengamuk memanggil nama Ajil, ia terpaksa harus memberitahu yang lain.

Kini Dara terpaksa harus dibawa ke rumah sakit jiwa karena terus mengamuk. Inilah yang paling mereka takuti ketika trauma Dara kambuh. Dara yang tidak terkendali dan terus mengamuk. Mereka semua selalu merasa takut jika Dara sudah seperti itu. Takut karena Dara tak akan mengenali mereka -kecuali Ajil- lagi.

Gaza menyandarkan punggungnya ke sofa mansion. Di depannya ada Irfan yang nampak sibuk dengan ponsel di telinga. Sepertinya Irfan sedang meminta manajer nya untuk mengurus penundaan photoshootnya. Jangan tanya bagaimana kondisi kakak-beradik itu, mereka berdua nampak sangat kacau. 5 menit yang lalu mereka berdua baru pulang dari rumah sakit jiwa.

"Bang, gue numpang kamar mandi ya," izin Irfan setelah selesai menelpon

Gaza berdehem pelan. Rasanya terlalu lelah untuk mengucapkan satu kata saja.

"Lo juga mending bersih-bersih bang, untuk sementara ini kita harus tetep tenang," ucap Irfan lalu pergi

Setelah Irfan pergi, Gaza memilih untuk memejamkan matanya sejenak sambil memijat pelipisnya yang terasa sakit. Ucapan Cakra di telepon 20 menit lalu masih terngiang-ngiang di kepala Gaza.

"Ajil gak bisa ke Berlin untuk saat ini. Kondisi dia bener-bener drop. Selama nunggu Ajil, biarin Dara di rumah sakit dulu. Gaada pilihan lain."

"Lo gila? Dara butuh Ajil, Cak! Lo masih inget kan gimana kondisi Dara terakhir kali gaada Ajil di saat kayak gini?" tanya Gaza dengan suara tinggi

"Ini semua gak akan terjadi kalo lo gak maksa Dara buat ikut sama lo bang!" Cakra ikut meninggikan suaranya

Gaza yang mendengar itu menghela nafas panjang. Cakra benar, kalau saja ia tidak memaksa Dara untuk ikut, ini semua tidak akan pernah terjadi.

"Sorry bang. Gue gak bermaksud---"

"Lo bener Cak. Untuk saat ini mending jangan kasih tau Ajil tentang kondisi Dara. Gue gamau semua makin kacau," ucap Gaza dengan suara lirih

"Bang, gue mungkin bisa nyuruh kembar tiga kesana."

"Percuma Cak, yang Dara panggil cuma Ajil."

"Tapi bang, biar gimanapun mereka itu---"

Tut..Tut..Tut..

Gaza mematikan panggilan sepihak.

Gaza membuka matanya kembali. Ia tidak bisa beristirahat dengan tenang. Gaza mengambil ponselnya lalu membuka grup.  Ia men-scroll chat yang isinya adalah kemarahan adik-adik nya. Mereka saja sampai seperti ini, bagaimana jika kembar tiga atau Ajil yang mengetahui nya? Namun mata Gaza seketika menyipit saat membaca rentetan pesan di grup. Grup yang hanya berisi mereka tanpa kembar tiga, Ajil dan Dara.

*
*
*

LINE

Lapak Cogan

Devano
Sam, gimana?

GeniuSam
Gue lagi ngurus jam penerbangan, bang

A Special GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang