Perkenalkan nama aku adalah Mega. Sejak kecil aku sudah di besarkan oleh nenek tanpa kasih sayang kedua orang tua. Tapi aku tetep bersyukur dan aku sayang banget dengan nenek aku. Tanpa ada nya nenek mungkin aku tidak sebesar sekarang. Kami berasal dari keluarga yang sederhana, dan itu kami juga sudah merasa sangat cukup.
"Pagi Nek" sapa Mega yang sudah keluar kamar yang menghampiri nenek nya.
"Pagi juga cucu ku" jawab Nenek yang tersenyum sambil menyendokan nasi goreng ke piring Mega.
"Wihh nasi goreng, enak nih" kata Mega yang sudah duduk dan sedang mengambil sendok.
Nenek nya hanya tersenyum sambil duduk menatap Mega yang sedang makan nasi goreng dengan lahap nya.
"Nenek gak makan?" tanya Mega sambil mengunyah nasi yang berada di dalam mulut nya.
"Nenek udah makan kok" jawab Nenek.
Mega melanjutkan makan nya hingga nasi itu sudah benar benar habis.
"Nek Mega berangkat ke sekolah dulu yaa" kata Mega.
Nenek nya heran melihat Mega tidak memakai seragam putih abu abu.
"Kok kamu gak pake seragam? Ini kan seragam cowok yang buat di bengkel bengkel itu" kata Nenek.
"Kan aku emang ambil jurusan Otomotif Nek, makanya pake seragam kayak gini yang buat di bengkel bengkel" jawab Mega.
"Owh iya Nenek lupa" jawab Nenek yang tersenyum.
Mega langsung mencium pipi Nenek nya lalu pergi meninggalkan nya. Mega sekolah di SMK Negeri 4 Jakarta. Mega mengambil jurusan Otomotif. Karna memang Mega suka dengan berbau laki laki. Mega bisa di bilang tomboy, bahkan tomboy nya sangat parah.
Mega berangkat dengan menggunakan motor Ninja yang di belikan oleh Nenek nya. Bahkan Nenek nya rela menjual perhiasan demi membelikan Mega sebuah motor yang di sukai nya. Jalanan cukup ramai sehingga Mega melihat sekelompok orang yang sedang mencegat beberapa anak sekolah lain. Langsung saja Mega menghampiri nya. Mega langsung turun dari motor nya dan melepaskan helm nya.
Mega langsung mendorong salah satu tubuh laki laki tersebut "Banci lo semua" kata Mega.
Semua laki laki tersebut langsung menengok ke arah sumber suara Mega. Laki laki yang berada di depan langsung berjalan mendekat ke arah Mega.
"Gausah sok jadi pahlawan" kata cowok tersebut.
"Gue gak jadi pahlawan. Cuman gue gak suka ngeliat cowok godain atau jegat cewek cewek" jawab Mega yang menatap cowok itu sinis.
"Urusan nya sama lo apa?" tanya cowok itu.
Mega langsung menarik cewek yang sempat di jegat oleh sekelompok cowok cowok itu lalu menyuruh cewek itu pergi.
Mega melihat seragam cowok itu dan cowok itu sekolah di sekolah yang swasta bahkan ternama yang berada di jakarta. Tapi aneh nya hanya cowok itu yang memakai seragam sekolah dengan di lapisi jaket, sedangkan teman teman nya hanya memakai jaket hitam yang bertuliskan nama Trouble Makers dan celana jeans.
"Gue gak punya banyak waktu untuk ngurusin hal yang gak penting" kata Mega yang hendak ingin pergi.
Tiba tiba ada satu salah teman nya yang menahan Mega agar tidak pergi tetapi dengan cepat Mega langsung melintirkan tangan nya ke belakang badan nya.
"Gausah macem macem" tegas Mega lalu mendorong tubuh cowok itu.
"Kurang ajar nih cewek, pukulin aja udah" kata teman nya yang lain agar memukuli Mega.
Namun ada satu seseorang yang menahan nya, cowok itu adalah Kenzie, ketua dari Trouble Makers. Mega menatap cowok itu sebentar lalu pergi meninggalkan mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girlfriend In Enemy [✓]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, SEBAGAI TANDA MENGHARGAI] Kenzie Valerian ketua dari Trouble Makers. Mempunyai sifat yang emosional, cuek, pemabuk, dan bahkan tidak suka dengan orang yang menganggap diri nya rendah. Bagas Maheswara ketua dari Bachelor's. M...